tag:blogger.com,1999:blog-43408978956541427312024-03-13T11:18:44.157-07:00 Penakluk Senja!merangkai kata dengan sederhana,
meraih ilmu dengan taqwa,
menjadi penakluk dua dunia,,Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-52364085889875907862017-12-09T19:22:00.001-08:002017-12-09T19:22:48.197-08:00Spiritual Journey To Infrastructure Journey<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<a href="http://kapitraampera.blogspot.co.id/2017/08/spiritual-journey-to-infrastructure.html">Spiritual Journey To Infrastructure Journey</a></h3>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
oleh. Dr. Kapitra Ampera </h3>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 21.3pt; margin-right: 26.05pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Dan serulah
kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh” (Al-Hajj : 27)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Indonesia merupakan Negara dengan
populasi penduduk beragama Muslim terbesar di dunia. Kesadaran umat Islam untuk
menjalankan rukun Islam kelima, untuk menunaikan Ibadah haji membuat niat dan
keinginan tersebut belum terbendung dalam kuota pengiriman jamaah haji yang di
Izinkan. Sehingga umat Islam Indonesia harus menunggu bertahun-tahun bahkan
setelah bertahun-tahun pula mengumpulkan uang untuk dapat memenuhi syarat
mendaftarkan diri sebagai peserta haji. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Tahun ini sejumlah 221.000 orang
jamaah asal Indonesia berangkat menuju tanah suci untuk melaksanakan Ibadah
Haji. Sebuah pengharapan bagi umat Islam lainnya, menunggu dengan doa dan harap
agar kelak diberikan kesempatan untuk menjalankankan <i>spritual journey, </i>menyempurnakan rukun Islam. Harapan untuk
penambahan kuota jamaah, harapan untuk fasilitas dan kenyamanan dalam
beribadah, serta perlindungan dari pemerintah. Harapan itu tumbuh melalui
semangat mencari receh demi receh, rupiah demi rupiah yang tertatih-tatih
dikumpulkan umat Islam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Akhur-akhir ini, timbul wacana
pemerintah untuk memanfaatkan dana haji yang telah dikumpulkan rakyat untuk
diInvestasikan kepada Infrastruktur yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan
Haji (BPKH). Secara yuridis Pasal 3 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Keuangan Haji telah memberikan batasan pengelolaan keuangan haji
yaitu untuk meningkatkan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Kualitas
Penyelenggaraan Ibadah Haji</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Rasionalitas
dan Efisiensi Penggunaan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Manfaat
bagi Kemaslahatan Umat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tegas
sekali bahwa pengelolaan keuangan haji hanya dapat digunakan untuk 3 hal
diatas. Dana haji boleh digunakan untuk Infrastruktur, namun yang bermanfaat
bagi penyelenggaraan haji. Contohnya peningkatan fasilitas pusat pelatihan dan
wisma haji atau Asrama haji (Akomodasi) selama penyelenggaraan Ibadah Haji. Hal
itu akan lebih terasa manfaatnya bagi “pemilik dana”. Kemaslahatan umat yang
dimaksud adalah seperti kegiatan pelayanan sebelum keberangkatan jamaah haji,
ekonomi umat, pendidikan dan dakwah, serta pembangunan sarana dan prasarana
ibadah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></b><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Badan
Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dibentuk bertujuan untuk mengeloala dana haji
Jamaah (rakyat), oleh karenanya BPKH dalam pengelolaannya harus pro terhadap
Jamaah, bukan Pro terhadap Pemerintah. BPKH harus selalu mempertimbangkan
prinsip syariah, kehati-hatian, nilai manfaat, nirlaba, transparan, dan
akuntable dalam mengelola dana jamah haji sebagaimana yang disebutkan dalam
pasal 2 Undang-undang Pengelolaan Keuangan Haji. Sementara investasi Infrastruktur
dirasa tidak sesuai dengan azas serta prinsip dalam pengelolaan keuangan haji
sebagaimana yang ditentukan undnag-undang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bahwa,
Niat pemerintah untuk menggunakan dana haji untuk kepentingan Infrastruktur
sangat melenceng dengan Undang-Undang. Pengabaian Undang-Undang oleh Pemerintah
merupakan <i>State Crime</i> (Kejahatan
Negara), apalagi ini menyangkut dana rakyat, umat Islam yang tidak diperoleh
dengan mudah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Arabic Typesetting"; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Investasi dalam bentuk Infrastruktur
merupakan kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah. Jangan lagi libatkan uang
rakyat untuk dengan penggunaan yang tidak semestinya. Pembangunan Infrastruktur
merupakan Investasi yang beresiko, tidak jelas nilai manfaatnya bagi calon
Jamaah haji, apalagi dengan fenomena korupsi yang membudaya. Bahkan, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) pun menyatakan lemahnya pengendalian Internal sejumlah
kementerian dan lembaga negara mamicu ketidakpatuhan terhadap
perundang-undangan. Sangat besar peluang keuangan haji mengalami hal serupa, karena
pengelolaan keuangan haji rentan dengan penyimpangan, terbukti dengan kasus
korupsi yang juga melibatkan Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali. Keuangan
Haji bukanlah kewajiban seperti Pajak, tapi merupakan tabungan umat. Siapa yang
akan bertanggungjawab jika proyek rugi dan tabungan umat tidak bisa
dikembalikan?. Sehingga sangat wajar bila rakyat (umat Islam) khawatir hal ini
akan menghambat dan/atau mengurangi fasilitas pelayanan jamaah haji di kemudian
hari.</span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bahwa, yang
terpenting penggunaan dana haji oleh pemerintah tentu harus ada persetujuan
dari pemilik dana. Dalam pengelolaan dana haji ada dua akad yaitu akad <em>muqayyadah</em> yang penggunaan
dananya harus atas persetujuan pemilik dana. Dan akad <em>mutlaqah</em> yang pengelolaannya
diserahkan ke pengelola. Namun, keduanya harus memiliki persetujuan dari
pemilik dana. Sehingga dalam pengelolaan dana/keuangan haji, Pemerintah melalui
BPKH haruslah mengelola keuangan haji secara transparan dan dikeloa sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan tidak bertentangan dengan keinginan
rakyat (pemilik dana haji),</span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Bahwa,
Kebijakan-kebijakan yang ambiguitas akan menimbulkan keresahan di Masyarakat.
Apa yang dicanangkan oleh Pemerintah haruslah sesuai dengan kehendak dan kemanfaatan
bagi rakyat. Suatu perencanaan yang baikpun harus dibicarakan secara
musyawarah, karena itulah makna dari Demokrasi Pancasila, - <i>Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan</i> -. Apa yang terjadi
akhir-akhir ini jangan sampai menjadikan pemerintah kehilangan kepercayaan dari
rakyat terutama umat Islam. Kepentingan rakyat harus diutamakan dan dilindungi,
sehingga rakyat pun akan menghormati serta dapat bekerjasama dengan Pemerintah
dalam memajukan kesejahteraan dan pembangunan Indonesia kedepannya. (Dr. K/a - 2 Agustus 2017) </span>Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-45319016099692186342017-11-27T19:24:00.003-08:002017-11-27T19:24:56.639-08:00Hukum Transaksi Dropship<div class="entry-content clearfix single-post-content">
<strong><br /></strong>
<strong>Pertanyaan :</strong><br />
Bagaimana
hukum jual beli secara dropship? Yaitu penjual menampilkan gambar
barang-barang yang hendak dijualnya dalam situs yang dia kelola. Jika
ada konsumen yang tertarik untuk membelinya, terlebih dahulu ia membayar
secara tunai atau transfer ke rekening dropshipper, kemudian
dropshipper membeli barang itu ke supplier sesuai harga beli yang telah
mereka sepakati berdua disertai ongkos kirim barang ke alamat konsumen.
Terakhir, supplier mengirim barang yang telah dibeli dropshipper kepada
konsumen. Terima kasih atas jawabannya.<br />
<strong>Jawaban : </strong><br />
<div style="text-align: right;">
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ</div>
Dari
deskripsi yang Antum sampaikan dan yang saya baca dari berbagai sumber
tentang transaksi dropship, setidaknya ada dua problem serius yang
terjadi dalam transaksi ini.<br />
Pertama, penjual atau dropshipper
menjual barang yang belum penuh menjadi miliknya. Hal itu dilarang dalam
syariat. Sebab ada hadits shahih yang berbunyi,<br />
<div dir="rtl">
عَنْ
حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَأْتِينِى الرَّجُلُ
فَيُرِيدُ مِنِّى الْبَيْعَ لَيْسَ عِنْدِى أَفَأَبْتَاعُهُ لَهُ مِنَ
السُّوقِ فَقَالَ لاَ تَبِعْ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ</div>
Dari Hakim bin
Hizam ra ia bertanya, “Wahai Rasulullah, ada orang yang mendatangiku.
Orang itu ingin membeli barang yang tidak aku miliki. Bolehkah aku
membelikan barang yang dia inginkan di pasar setelah bertransaksi dengan
orang itu?” Rasulullah saw menjawab, “Janganlah kamu menjual barang
yang belum kamu miliki!” (HR. Abu Daud, no. 3505; dinyatakan shahih oleh
Syaikh Al-Albani)<br />
Kedua, penjual mengaku memiliki barang—meskipun
secara implisit—dengan memasang gambar barang-barang yang dijualnya di
situs miliknya. Padahal, dalam transaksi dan dalam segala hal, seorang
yang beriman kepada Allah diharamkan berdusta.<br />
Selain itu, dalam
transaksi dropship penjual atau dropshipper mengambil keuntungan
sekehendaknya tanpa menanggung risiko apa pun. Jika barang rusak atau
hilang di jalan, yang menanggung adalah suplier. Ini juga tidak
diperkenankan dalam syariat.<br />
Ada solusi yang ditawarkan oleh para
ulama pemerhati perkembangan transaksi kontemporer. Penjual bisa
memosisikan diri sebagai broker (semacam calo), hal mana ia hanya
meminta fee atau upah kepada suplier karena berhasil menarik pembeli.
Dalam hal ini ia tidak perlu menanggung risiko.<br />
Solusi kedua,
penjual mesti membeli barang terlebih dahulu dari suplier. Dia tentukan
barang yang dibelinya, lalu ia menawarkannya kepada khalayak di
situsnya. Jika ada yang tertarik untuk membelinya, ia dapat melayaninya.
Dalam hal ini ia bebas menentukan keuntungan sebagaimana ia juga harus
siap menanggung semua risiko yang terjadi.<br />
Rumit dan ribet? Dalam kerumitan dan keribetan itu ada pahalanya. Wallahu a’lam.<br />
(ar risalah)</div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-30144515805857534482017-11-27T02:43:00.001-08:002017-11-27T02:43:42.869-08:00Memaknai Indonesia<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
<a href="http://kapitraampera.blogspot.co.id/2017/08/memaknai-indonesia.html">MEMAKNAI INDONESIA</a></h3>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
oleh: Dr. Kapitra Ampera
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Copperplate Gothic Light","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"> </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sistem
pemerintahan Indonesia pada dasarnya menganut Kedaulatan Rakyat, dimana rakyat
lah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam setiap kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Seperti pemikiran <i>Jean
Jaquest Rousseau</i> yang menyatakan
bahwa Negara dibentuk oleh kemauan rakyat, dan berkewajiban mewujudkan
cita-cita rakyat. Pemerintah bersama lembaga dan Institusi negara adalah
sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tahun ini tepat di bulan Agustus,
Republik Indonesia memasuki usia 72 Tahun kemerdekaan, usia yang cukup matang
untuk mengelola suatu negara. Indonesia telah mengalami berbagai hal, baik
prestasi maupun kesulitan dan tantangan, baik secara ekonomi, politik, sosial,
dan budaya. Negara Indonesia diberikan keberkahan berupa keberagaman, terdiri
dari berbagai </span><span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">suku bangsa, bahasa, dan agama. Keberagaman inilah yang
menjadi wujud Pancasila sila ke-3 yakni Persatuan Indonesia, sebagaimana
semboyan bangsa “<i>Bhineka Tunggal Ika” </i>yang
berarti berbeda-beda namun tetap satu. Persatuan dan kerukunan dalam
keberagaman inilah yang diharapkan dapan mewujudkan cita-cita bangsa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Usia dewasa
untuk sebuah Negara ternyata belum dapat mencapai tujuan dan cita-cita bangsa.
Dewasa ini berbagai macam permasalahan serta tantangan menghadapi pemerintahan
saat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Perekonomian masyarakat masih
belum mencapai kesejahteraan, tingkat kemiskinan yang tinggi ditambah dengan naiknya
harga barang, seperti kebutuhan pokok, bahan bakar, dan tarif listrik yang
makin meningkat menjadi <i>figure</i>
kesengsaraan rakyat yang menyebabkan kemiskinan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Tingkat
kemiskinan semakin tinggi juga disebabkan banyaknya pengangguran. Kurangnya
lapangan kerja menjadi “PR” prioritas yang harus segera diatasi. Bagaimana
Negara ini akan maju jika rakyatnya belum mandiri dalam mengurus dirinya
sendiri. Pemerintah harus lebih peka dalam menfasilitasi penggunaan tenaga
kerja dalam negeri dan mengawasi penggunaan tenaga kerja asing di berbagai
sektor baik pemerintahan maupun swasta.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;">Sarana dan
fasilitas pendidikan yang baik harus tersebar secara merata baik dikota maupun
di daerah-daerah terpencil, pulai-pulau terluar, dan wilayah perbatasan.
Pendidikan merupakan bibit yang akan melahirkan para ahli-ahli yang ilmu dan
keterampilannya akan berguna bagi masa depan bangsa. </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;"> </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Cambria, serif; font-size: 12pt;">SDM Indonesia harus mampu bersaing dalam
kompetisi Global, oleh karenanya Ilmu dan keterampilan masyarakat harus baik
secara merata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Fenomena
lainnya yang menjadi tantangan bagi negara adalah Penegakan Hukum. Begitu
banyaknya permasalahan hukum yang terjadi dan menyita perhatian dan energi masyarakat.
Kasus korupsi yang melibatkan Pejabat Negara, Kekerasan yang dilakukan terhadap
tokoh-tohoh, sampai pada dugaan kriminalisasi terhadap para ulama. Menjadi
tantangan bagi para institusi penegak hukum untuk melaksanakan penegakan
hukumnya secara adil dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh
karena penegakan hukum yang benar adalah untuk mensejahterakan rakyat, yaitu
dengan cara menghukum pihak bersalah untuk mengembalikan hak-hak mereka yang
dirugikan, dan/atau menghukum orang yang bersalah agar dapat bertanggungjawab
atas kesalahannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Yang harus
pula menjadi perhatian penting bagi pemerintah adalah bagaimana negara ini
berjalan dengan tentram dan kondusif. Pemerintah harus benar-benar bertindak
dan bekerja sesuai dengan kebutuhan rakyat agar dicintai oleh rakyat.
Pemerintah yang dicintai rakyat akan dimuliakan oleh rakyat. Namun yang terjadi
saat, kebijakan-kebijakan pemerintah mendapat protes dari masyarakat. Seperti
contohnya penerbitan Perpres No.2 Tahun 2017 Tentang perubahan Undang-Undang
No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Masyarakat yang dinilai tidak pada
waktunya/tidak dalam kondisi yang <i>urgent,
</i>serta substansinya yang dirasa mengebiri hak-hak masyarakat dan menciderai
kepastian hukum dan keadilan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Disamping itu, perwujudan cita-cita bangsa ini
tidak hanya dengan mempertahankan dan mencintai bunyi Pancasila dan UUD 1945,
namun juga mewujudkan substansi dan makna dari Ideologi dan Dasar Negara tersebut
sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu perlindungan,
kesejahteraan, mencerdaskan bangsa, dan perdamaian, dan keadilan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Prestasi-prestasi yang didapat pada
pemerintahan kali ini juga harus diapresiasi. Terutama tentang percepatan
pembangunan Infrastruktur di Indonesia bagian timur yang menjadi salah satu
gerakan dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata. Yang menjadi persoalan adalah konsentrasi
pemerintah pada pembangunan di Indonesia bagian timur, jangan sampai melalaikan
dari peningkatan kesejahteraan di daerah lainnya. Pemerintah harus mencari cara
dan mengelola sumber daya Indonesia yang begitu kaya, untuk mengangkat
kesejahteraan masyarakat secara serentak dan bersama-sama. Rakyat akan siap
berjuang bersama untuk mencapai cita-cita bangsa, asalkan pemerintah dapat
dipercaya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Negara ini harus dikelola bersama-sama seluruh
elemen masyarakat, dengan cara terbukanya dialog, transparansi kerja, dan
akuntabilitas. Ditambah lagi dengan komando dari pemimpin yang dicintai
rakyatnya, yang melaporkan secara terbuka kinerja kepada pemilik kedaulatan
negara (rakyat). <i>Government of the
people, by the people, for the people </i>(Abraham Lincoln). Maka, 260 Juta
rakyat Indonesia akan menggali potensi, kemampuan, kerja keras, dan <i>supportnya</i> terhadap kinerja Pemerintah,
baik Pemerintah pusat sampai dengan Pemerintah Desa. </span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span></div>
<span style="background: white; color: #222222; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-font-size: 10.5pt; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Bahwa, yang
terpenting bagi pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini adalah
bagaimana pemerintahan saat ini dapat berjalan dengan optimal ke arah yang
lebih baik. Tidak mudah tentunya membawa bangsa yang masih berkembang ini
menjadi Negara yang maju dan sejahtera. Namun, dengan ikut sertanya seluruh
elemen masyarakat untuk berjuang mengatasi kemiskinan, menjadi manusia yang
cerdas dan sehat jasmani serta rohani, maka hal tersebut tentunya dapat dicapai
dengan lebih mudah. Pada intinya yang diinginkan oleh rakyat adalah
kebahagiaan, memiliki Pemimpin yang mencintai rakyatnya, dan rakyat yang
memuliakan dan mendukung pemimpinnya. Itulah pintu gerbang menuju Indonesia
yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur . <i>Aime
ton peuple, glorifie tes dirigeants. </i>Merdeka !!! (Dr. K/a - 22 Juli 2017)</span><br />Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-82537671468835890762017-11-26T07:33:00.001-08:002017-11-26T07:33:09.472-08:00contoh refleksi perkuliahan<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1027"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Refleksi
Perkuliahan; Mata Kuliah Fikih An-Nawazil</span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="about:invalid#zClosurez" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img align="left" alt="Text Box: Penulis: ‘Inayah Nazahah
Paper Bersama Ustadz: Junaidi Manik, M. PI
Program Sarjana Fikih dan Ushul Fikih
Ma’had Ali Hidayaturrahman, Sragen
" border="0" height="90" hspace="12" src="file:///C:\Users\dell\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png" vspace="5" width="400" /></a><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kamis, 19 Januari 2017</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada pertemuan pertama, Ustadz Junaidi
Manik membuka awal perkuliahan dengan sedikit evaluasi usai melaksanakan
Ulangan Tengah Semester. Kami disuguhi contoh refleksi perkuliahan milik beliau
saat duduk di bangku doktoralnya. Terlihat sederhana namun menarik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perkuliahan kali ini
hanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">membahas
sedikit materi kuliah. Hanya sedikit menyampaikan manhaj salaf dalam </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">berfatwa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dan lebih tepatnya ada 3; yaitu
manhaj <i>tasydid , taysir dan wasth</i>. Namun, pada pertemuan tersebut kami
hanya dapat mengambil kulitnya. Hanya saja, karena kepiawaian sang ustadz kami
banyak tahu istilah-istilah Arab jika difalsafahkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kamis, </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">26 Januari 2017</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertemuan kedua tepat di hari
keluaran putri ma’had aly Hidayaturrahman, banyak diantara kami yang hendak
pulang untuk berbakti. Sang ustadz mengerti kondisi hati kami, sehingga
perkuliahan Fikih Nawazil yang seharusnya dilaksanakan selepas dhuhur
diliburkan. Hari itulah, hari pertama kami tidak melakukan perkuliahan
sebagaimana semestinya dan berlanjut hingga beberapa kali pertemuan. Hal tersebut
dikarenakan ustadz berhalangan hadir dengan setumpuk tugas yang harus beliau
laksanakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pembelajaran berhenti sampai
disini. Hingga ujian tengah semester tiba, kami belum mendapatkan ilmu yang
seberapa dari sang ustadz. Kami maklum karena beliau banyak urusan dan hajat
yang menuntut untuk itu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Namun, kehadiran beliau untuk mentran</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">s</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">f</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">r ilmu yang beliau miliki
selalu kami tunggu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rabu, 16 Maret 2017</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertemuan sore itu memberi kesan mendalam
bagi kami. Sang ustadz rela menyisihkan waktunya untuk kami</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> mahasiswanya. Dengan semangat yang membara
kami ikuti perkuliahan sore itu. Ustadz menunjukkan sikap ketawadhuan yang
mendalam, menghormati para ulama yang tidak pernah kami dapati sebelumnya. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mengapa saya sebut
demikian? Sebab beliau selalu saja menceritakan ketawadhu’an para ulama dan
membandingkannya dengan kita sebagai umat terbelakang. Pada sore itu pula,
beliau menyampaikan tentang imam al-Ghazali. Seorang ulama yang menyeru manusia
berakhlak dengan sifat dan asma Allah Ta’ala. Lantas, perkataan beliau
dijelaskan oleh Syeikh Hawa bahwa yang diperbolehkan hany</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> pada sebagian yang
dimampui saja. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Usai bercerita syeikh
al-Ghazali, beliau melanjutkan materi perkulihan dengan tema manhaj <i>tadyiq</i>
dan <i>tasydid</i>. Mereka inilah yang menempuh manhaj ta’ashub madzhab,
berpegang pada dhahir nash tanpa mengkaji maksudnya, berlebih-lebihan dalam
sadd dzarai’. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">L</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">antas, di sela-sela
menjelaskan beliau banyak berkisah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">seputar </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">perjalanan serta pengalaman beliau saat di Medan sana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kamis, 18 Maret 2017</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pertemuan ke empat, al-Hamdulillah
ustadz dapat hadir mengisi perkuliahan kami. Ustadz mengisi materi ta’ashub.
Lantas, beliau bercerita tentang sikap hormat dan berbaktinya seorang murid
kepada gurunya, yaitu imam Ahmad kepada imam Syafi’i. Beliau berpesan bahwa kita
semua tidak mungkin bisa sehebat sebagaimana yang kita rasakan kecuali dengan
wasilah guru kita. Bagaimanapun, hargailah guru kita semua. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah menyelingi materi dengan
sejumlah kisah yang sangat berharga, ustadz melanjutkan kembali materi
perkuliahan, yaitu tentang <i>ta’shub bi dhahir an-nushush</i>. Pada materi
ini, beliau banyak membuka cakrawala pemikiran kami tentang penggunaan istilah
“teks”. Beliau mengatakan bahwa jika “nash” diganti dengan istilah “teks”, maka
hal tersebut merendahkan sakralitas Al-Qur’an yang kemudian berujung pada
anggapan bahwa Al-Qur’an adalah produk budaya (<i>muntaj tsaqafi</i>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Senin, 10 April 2017</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada dasarnya masih tersisa
beberapa pertemuan perkuliahan sebelum perkuliahan hari ini. Mungkin banyak
kisah yang saya lompati dan tidak terurut. Sebab banyak lupa yang menimpa
neuron otak saya. Hal ini dikarenakan saya memulai menulis tugas refleksi ini
usai menyelesaikan tugas lain selain metodologi. Ya. Hari Senin menjadi moment
perkuliahan paling berkesan jika dibandingkan dengan perkuliahan-perkuliahan
sebelumnya. Hari itu saya mampu mengekspresikan apa yang saya gundahkan.
Terlebih saat itu, di ujung pembahasan, ustadz menyinggung tokoh maqashid, Najmuddin<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ath-Thufi. Pembahasan itu membuat saya lebih
hidup saat perkuliahan. Memang, tokoh apa pun harus kita kaji dan ketahui. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pembahasan pada pertemuan ini yaitu
seputar manhaj taisir atau mempermudah. Metode ini mayoritas diterapkan oleh
para mufti kontemporer yang tidak kredibel keilmuwannya. Padahal, sudah
seharusnya seorang mufti tahu kapan ia harus bersikap ketat dan lentur. Pada
hari itu, ustadz menjelaskan seputar manhaj <i>mubalaghah fi taisir</i>. Beliau
menyebutkan bahwa dalam hal ini alangkah baiknya kita memahami syariat sebagai
sesuatu yang <i>shalih</i>. Imam Muhammad Thahir bin ‘Asyur menyebutkan bahwa <i>shalahiyyah</i>
Islam dapat ditunjukkan dengan dua bentuk. Pertama, syariat Islam baik ushul
maupun kuliyyahnya selalu selaras dan sepadan dengan segala bentuk kondisi dan
kultur masyarakat. Kedua, Islam bisa membentuk dan menyesuaikan diri dengan
kondisi masyarakat yang berbeda. Islam mampu membuat masyarakat meninggalkan
kebiasan mereka yang buruk. Sebab syariat Islam tidaklah menyusahkan
pemeluknya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun sebab yang melandasi
munculnya manhaj taisir adalah sikap berlebihan dalam mengambil maslahat
walaupun ia berbenturan dengan nash yang <i>qath’i</i> lagi <i>sharih</i>.
Mengutip kisah yang beliau sampaikan bahwa shalih dalam kacamata liberalis
adalah shalih dalam kacamata dan tinjauan manusia. Atau shalih menurut keumuman
orang, horizontal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesimpulan,</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada dasarnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dalam berfatwa seorang ulama hanya
menggunakan 3 macam metode, yaitu metode <i>tasydid</i> atau <i>tadyiq</i>, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>taysir</i> dan <i>washt</i>. Adapun metode
yang paling moderat yaitu metode <i>wasth</i>. Namun, untuk saat ini dapat kita
saksikan betapa banyak masyarakat yang masih bertaqlid dengan satu madzhab atau
bahkan bertaqlid dengan seorang ustadz. Sungguh, belajar teori ilmu nawazil
membuka keluwesan kita dalam bersikap dan mensikapi kelompok yang berbeda
pendapat. Itulah rahmah yang Allah berikan khusus untuk umat Islam, sebagaimana
termaktub dalam sebuah sabda Rasul <i>“Ikhtilaf umatku adalah rahmat”</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-hamdulillah, 5 pertemuan telah
kita lalui dengan lancar, walau </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">terdapat</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> banyak
kendala dalam ketepatan jadwal, namun selalu ada ganti waktu untuk
menyempurnakannya. <i>Jazakumullah ahsanal jaza,</i> kepada ustadz Junaidi
Manik yang dengan perantaranya kita dapat memahami ragam manhaj dalam berfatwa
dan mengajari kita ketawadhu’an, serta sikap menghormati para ulama yang tidak
kita dapatkan di tempat lain. Namun, alangkah lebih baiknya jika waktu yang
tersedia kita gunakan semaksimal mungkin guna meningkatkan kuantitas materi
perkuliahan Fikih Nawazil, sebab waktu yang kita dapatkan hanya sedikit dan
terbatas. Terkadang keinginan mahasiswa memang harus dituruti, namun jika
melihat waktu yang berbatas cukuplah menjadi cambuk untuk menggunakannya pada
hal yang lebih berharga bernama perkuliahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-61442675256451101932017-10-28T02:12:00.000-07:002017-10-29T03:31:11.573-07:00Idealisme Santri untuk NegriIDEALISME SANTRI UNTUK NEGRI
Oleh: ‘Inayah Nazahah
Pesantren merupakan unsur penting dalam dinamika historis kemerdekaan bangsa. Secara historis, pesantren telah mengabadikan peristiwa penting bangsa Indonesia. Salah satu peran penting pesantren dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia adalah andil mereka dalam mengusir penjajah. Sehingga menjadi seorang santri adalah kebanggaan. Sebab jika kita tilik pada kilas balik sejarah bangsa kita, kemerdekaan Indonesia tidak terlepas daripada kiprah santri. Bercermin pada kenyataan bahwa santrilah yang banyak memajukan peradaban di negri tercinta, Indonesia.
Santri merupakan sesosok yang memiliki idealisme juang tinggi. Idealisme tersebut terpancar dalam tinta sejarah. Antara idealisme juang tanpa pamrih dan idealisme mereka dalam mengemban amanah serta dakwah. Kesemuanya merupakan hasil dari pengajaran pesantren yang mana mereka menggali ilmu di sana.
Dalam catatan sejarah terbukti bahwa di Banyuwangi Kota muncul beberapa nama Kiai yang terlibat dalam mengorganisir massa untuk menghadapi gempuran NICA, baik di pertempuran 10 November di Surabaya maupun pertempuran-pertempuran lain di Banyuwangi. Nama Kiai Saleh Lateng terdengar nyaring dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Selain melakukan tirakat (riyadlah) demi mewujudkan kemerdekaan bangsa, Kiai Saleh menjadi tempat rujukan para santri dan pejuang lainnya untuk meminta nasehat dan doa. Kiai Saleh juga mengirimkan para santrinya untuk ikut perang di Surabaya. Bahkan, pada peperangan yang kelak dikenal sebagai hari pahlawan tersebut, beliau tampak ikut bertempur di medan laga.
Keberanian mereka dalam melawan penjajah bukan tanpa bimbingan dari guru yang menyandang gelar kyai. Keberanian tersebut muncul karena spirit hubbul wathan yang ditanamkan oleh kyai mereka setiap pengajaran. Yah, dogma hubbul wathan minal iman merupakan spirit khusus yang disuntikkan oleh para kyai untuk menumbuhkan semangat berjuang memerdekakan Negara saat itu.
Terkait hal diatas, kita tidak boleh melupakan kisah heroic syeikh Yusuf Al-Makassari. Seorang ulama dari Makassar yang giat dalam berdakwah. Petualangan dakwah Syekh Yusuf mencapai titik tertentu dimana beliau merasa perlu untuk berjihad melawan penjajah di nusantara. Hal ini salah satunya karena kekalahan Gowa melawan penjajah belanda, dan sahabatnya, kini bergelar Sultan Agung Tirtayasa asal banten memerlukan bantuan beliau. Akhirnya, bersama pasukan Banten, Syekh Yusuf yang didaulat menjadi Mufti Banten, turut berjuang menentang penjajahan Belanda di Pulau Jawa. Dipecah belah oleh Belanda, sehingga Sultan Ageng berperang melawan Putranya sendiri, Sultan Haji, dan kalah pada tahun 1682, Syekh Yusuf dan pengikutnya, tentara-santri berjumlah 5000-an orang asal Bugis, Makassar dan pendekar Banten bergerilya selama dua tahun hingga ditangkap Belanda dan dibuang ke Batavia.
Hal diatas hanyalah sekelumit perjuangan para kyai dan santri di negri kita. Masih banyak kisah yang menunjuk jelas peran kyai dan santri dalam mengusir penjajahan negri. Inilah bukti bahwa santri yang berada dibawah bimbingan kyai akan memiliki idealisme juang tinggi. Sebab jika bukan karena idealisme juang yang tinggi, tentunya mereka akan lari tunggang langgang dan membiarkan negri ini terus dijajah tanpa henti. Idealisme tersebut muncul dan tumbuh dari keyakinan mereka pada firman-Nya, “dan bersungguh-sungguhlah berjuang diatas jalan Allah dengan sebenar-benar kesungguhan.”.
Berkiprah Tanpa Puji, Mendahulukan Kepentingan Negri
Selain idealisme juang yang tinggi, sebuah bentuk pengajaran yang tak didapati oleh selain santri adalah ditanamkannya semangat berkiprah membangun bangsa tanpa harus mengharap puji. Hal ini terbukti dengan berdirinya berbagai pesantren di Indonesia yang menggratiskan biaya sekolah untuk anak bumi pertiwi. Kalaupun ada biaya yang harus dikeluarkan, itu hanya sebagai biaya konsumsi dan sarana prasarana yang menunjang kegiatan belajar di asrama.
Pembelajaran keikhlasan membuat para santri yang dikawal oleh para kyailah yang memiliki etos juang yang tinggi. Sebab mereka percaya dengan janji Allah atas kemenangan untuk orang yang beriman. Kiprah santri yang tak mengharap puji dan imbalan tercermin dari peristiwa proklamasi kemerdekaan. Saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan mereka tidak lantas merebut jabatan yang dipangku oleh presiden Soekarno. Mereka patuh dan menerima dipimpin dengan memberikan satu syarat supaya negri dibangun atas dasar syariat.
Namun, harapan santri dan para kyai serta tokoh umat Islam tidak dikabulkan. Isi daripada naskah proklamasi yang 7 harus dihapuskan. Peristiwa tersebut memang membuat umat Islam sangat terpukul, namun mereka sadar bahwa kesatuan untuk merdeka jauh lebih diutamakan. Mereka lebih memilih mengalah untuk kesatuan bangsa, dan inilah yang banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia kini. Banyak yang menganggap santri dengan pandangan sebelah mata, memandang santri sebagai makhluk egois di dunia, padahal fakta sejarah menunjukkan sebaliknya. Inilah bukti bahwa santri adalah manusia yang penuh toleransi.
Mengentas Kebodohan Masyarakat
Usai kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak lagi dihadapkan oleh bahaya penjajah. Namun, tantangan mereka kini berubah berupa tantangan kebodohan, kemiskinan, dan melawan ego sendiri. Hal ini terbukti dengan dibangunnya lembaga-lembaga pesantren di bumi pertiwi. Sehingga lahirlah para santri yang semangat mengabdi untuk masyarakat. Mengentaskan kebodohan yang masih merajalela di pelosok-pelosok negri. Hingga kini, perjuangan santri dan kyai untuk bangsa masih terasa. Sebab usai menerima surat kelulusan, seorang santri akan dituntut untuk mengabdikan dirinya di sebuah daerah rendah sumber daya manusia.
Dalam melaksanakan tugas dakwah, para santri diamanahi untuk menanamkan nilai akhlak, mengajarkan pengamalan agama, dan mengentaskan mereka dari kunkungan fanatisme kesukuan maupun ras yang ada. Mereka mengajarkan Islam sebagai agama penuh toleransi.
Dalam kaitannya mengangkat kebodohan, terdapat seorang tokoh terkenal bernama Ahmad Dahlan. Ia mengisi kemerdekaan dengan hal yang dapat memajukan bangsa. Yaitu dengan membangun lembaga pendidikan. Hal seperti ini juga terus digaungkan di lembaga-lembaga pesantren di seluruh penjuru negri, supaya santri dan kyai mampu berkiprah nyata dalam berhubungan pada sesama manusia.
Para santri dididik untuk mampu beradaptasi dengan masyarakat. Menyebar luas ilmu untuk mengangkat kebodohan. Itulah nilai nyata kiprah santri yang sudah menjadi idealisme dalam diri mereka, Berjuang Melawan Kebodohan! Hal ini terinspirasi dari sebuah sabda Rasul yang artinya, “Sampaikanlah dariku walau satu ayat”.
Hubbul Wathan dan Sikap Amanah
Kini kita harus mau menerima, menilik sejenak peran santri yang tak dapat dipungkiri dalam panggung sejarah kemerdekaan bangsa. Tentunya sebagai seorang santri kita tahu bahwa sifat amanah sangat dijunjung tinggi ketika dibebani sebuah amanah. Hal ini tercermin ketika terdapat pemilihan pengurus organisasi santri pesantren atau OSIS. Pada organisasi itulah sifat amanah terhadap jabatan diajarkan. Disisi lain, ketika ada anak yang memiliki kasus mereka harus menahan membeberkan rahasia di depan umum. Berusaha sekuat menutupi, sebab hal itu adalah aib saudara sendiri. Mereka mencukupkan berita atas diri mereka sendiri, tidak membeberkannya pada khalayak ramai, sebab itu adalah cara pendidikan yang benar, selama tindakan yang dilaku bukanlah tindakan maksiat besar yang dilarang oleh agama.
Namun, kisah ini berbeda. Amanah yang diemban adalah amanah menjaga rahasia untuk keselamatan sesama. Terkisah dalam tinta sejarah bahwa perjuangan pahlawan Sukamanah diliputi oleh nilai-nilai amanah. Pada suatu ketika, semua alim ulama Singaparna harus berkumpul di alun-alun dan semua diwajibkan menghormat (seikerei) ke arah Tokyo. Di bawah todongan senjata, semua ulama terpaksa melakukan perintah itu, hanya K.H. Zaenal Mustofa yang tetap membangkang. Bahkan, ia berkata kepada Kiai Rukhiyat yang hadir pada waktu itu bahwa perbuatan tersebut musyrik. Kepada para santri dan pengikutnya, ia juga mengatakan, lebih baik mati ketimbang menuruti perintah Jepang.
Tindakan pemerintah pendudukan Jepang yang juga sangat memberatkan rakyat adalah, penerapan politik beras atau kewajiban menyerahkan beras kepada Jepang yang sangat merugikan rakyat. Rakyat kelaparan. Bahkan banyak yang menderita busung lapar. Selain itu, banyak kaum wanita ditipu. Mereka dijanjikan akan disekolahkan di Tokyo sehingga banyak yang mendaftarkan diri, ternyata mereka dikirim ke daerah-daerah pertempuran seperti Birma dan Malaya dan dijadikan sebagai wanita penghibur tentara-tentara Jepang (jugun ianfu).
Akhirnya, K.H. Zaenal Mustofa memutuskan untuk melakukan perlawanan terbuka terhadap kekejaman fasisme Jepang. Bersama para santrinya ia merencanakan suatu gerakan yang akan dilakukan pada tanggal 25 Februari 1944 (1 Maulud 1363 H). Mula-mula ia akan menculik para pembesar Jepang di Tasikmalaya, kemudian melakukan sabotase, memutuskan kawat-kawat telefon sehingga militer Jepang tidak dapat berkomunikasi, dan terakhir, membebaskan tahanan-tahanan politik.
Untuk melaksanakan rencana ini, K.H. Zaenal Mustofa meminta para santrinya mempersiapkan persenjataan berupa bambu runcing dan golok yang terbuat dari bambu, serta berlatih pencak silat. Kiai juga memberikan latihan spiritual (tarekat) seperti mengurangi makan, tidur, dan membaca wirid-wirid untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Persiapan para santri ini tercium Jepang. Segera mereka mengirim camat Singaparna disertai 11 orang staf dan dikawal oleh beberapa anggota polisi untuk melakukan penangkapan. Usaha ini tidak berhasil. Mereka malah ditahan di rumah K.H. Zaenal Mustofa. Keesokan harinya, pukul 8 pagi tanggal 25 Februari 1944, mereka dilepaskan.
Tiba-tiba, sekitar pukul 13.00, datang empat orang opsir Jepang meminta agar K.H. Zaenal Mustofa menghadap pemerintah Jepang di Tasikmalaya. Perintah tersebut ditolak tegas sehingga terjadilah keributan. Hasilnya, keempat opsir itu tewas dan salah seorang santri yang bernama Nur menjadi korban, karena terkena tembakan salah seorang opsir Jepang tersebut. Setelah kejadian tersebut, sore harinya sekitar pukul 16.00 datang beberapa buah truk mendekati garis depan pertahanan Sukamanah. Suara takbir mulai terdengar, pasukan Sukamanah sangat terkejut, setelah tampak dengan jelas bahwa yang berhadapan dengan mereka adalah bangsa sendiri. Rupanya Jepang telah mempergunakan taktik adu domba.
Terjadi sebuah peristiwa heroik. Ratusan santri terlibat dalam pertempuran dan perkelahian jarak dekat. Namun, dua kekuatan itu jelas tidak seimbang. Senapan mesin, pistol, dan granat pasukan Jepang (meskipun personelnya adalah bangsa kita juga) berhadapan dengan pasukan K.H. Zaenal Mustofa yang hanya bersenjatakan bambu runcing, pedang bambu, dan batu. Hanya dalam waktu sekitar satu setengah jam saja, pertempuran itu berakhir tragis.
Para santri yang gugur dalam pertempuran berjumlah 86 orang. Meninggal di Singaparna karena disiksa sebanyak 4 orang. Meninggal di penjara Tasikmalaya karena disiksa sebanyak 2 orang. Hilang tak tentu rimbanya (kemungkinan besar dibunuh tentara Jepang), termasuk K.H. Zaenal Mustofa, sebanyak 23 orang. Meninggal di Penjara Sukamiskin Bandung sebanyak 38 orang, dan yang mengalami cacat (kehilangan mata atau ingatan) sebanyak 10 orang. Para santri ini tidak memiliki apa-apa untuk memperjuangkan kemerdekaan negeri ini, kecuali darah, kerja keras, air mata, dan keringat.
Perlu dijelaskan pula bahwa sehari setelah peristiwa itu, antara 700-900 orang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara di Tasikmalaya. Yang sangat penting adalah instruksi rahasia dari K.H. Zaenal Mustofa kepada para santri dan seluruh pengikutnya yang ditahan, yaitu agar tidak mengaku terlibat dalam pertempuran melawan Jepang, termasuk dalam kematian para opsir Jepang, dan pertanggungjawaban tentang pemberontakan Sukamanah dipikul sepenuhnya oleh K.H. Zaenal Mustofa.
“BIARLAH. Bebankan hal-hal yang berat dalam pemeriksaan tentara Jepang kepadaku. Jika terpaksa, boleh disebut nama kawanmu yang benar-benar sudah syahid (gugur dalam pertempuran).” (Kiai Haji Zainal Mustafa)
Akibatnya memang berat. Sebanyak 23 orang yang dianggap bersalah, termasuk K.H. Zaenal Mustofa, dibawa ke Jakarta untuk diadili. Namun mereka hilang tak tentu rimbanya. Kemungkinan besar mereka dibunuh. Korban lainnya, seperti telah disebutkan di atas dan sekitar 600-an orang dilepas, karena dianggap tidak terlibat.
Maka melihat kisah diatas, jika kita mau berkaca pada sejarah, akan kita dapati orang yang amanah dalam memimpin negri. Sebab ujian fisik akan terasa berat bagi orang-orang yang tak memiliki keimanan yang kuat pada sang Pencipta. Begitu pula amanah yang diemban dan dipikul oleh para pemerintah kita, amanah yang mereka pikul berat, amanah menjaga kepercayaan rakyat. Namun, didikan yang diajarkan di pesantren mampu membuat ia mawas diri. Sebab orientasi hidup semua ia kerahkan dan curahkan pada Allah semata. Maka, sudah menjadi maklum bahwa salah satu cara untuk memberantas korupsi yang menjamur di bangsa Indonesia tercinta ini kita harus menanamkan jiwa-jiwa amanah dalam diri kita. Bukan hanya pada tingkat tinggi kepemerintahan, namun dalam lingkup terkecil pun kita harus menjaga amanah. Melaksana tugas yang diemban dengan ikhlas. Itulah idealisme santri untuk negri, sebab cinta yang mereka berikan adalah kecintaan karena Allah. Sehingga apa yang mereka wacana merupakan sebuah kebaikan bersama. Mari, berbangga menjadi santri dengan ikhlas mengabdi untuk negri. Wallahu A’lam bish Shawab.
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-26271443449659361722017-10-19T03:18:00.000-07:002017-10-19T03:24:17.990-07:00Amanat Tjokroaminoto Kepada Anaknya
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObmyxCMe8rCIiAs1lQBxzRTMf25RuST3vAsXak_Zass_Faq3fgEcaCMhu2NzQ9xwetwPfjIuNGypAJXOaHoDlaIDFq7nSBh0VPsZVCqX2zYVmFcsUkF5oecx9K81G_dwiAS_N9iUYcz_t/s1600/92406aea69e5edf701e8e4312dc04c8c.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObmyxCMe8rCIiAs1lQBxzRTMf25RuST3vAsXak_Zass_Faq3fgEcaCMhu2NzQ9xwetwPfjIuNGypAJXOaHoDlaIDFq7nSBh0VPsZVCqX2zYVmFcsUkF5oecx9K81G_dwiAS_N9iUYcz_t/s320/92406aea69e5edf701e8e4312dc04c8c.jpg" width="264" height="320" data-original-width="736" data-original-height="892" /></a></div>
Written by Kopral Cepot
Anwar TjokroaminotoSuatu hari di tahun 1945, datanglah beberapa orang yang tergolong ‘Ulama ke rumah Anwar Tjokroaminoto (Anak kedua dari H.O.S Tjokroaminoto). Salah seorang diantara mereka itu bertanya : “Adakah almarhum mempunyai peninggalan kepada saudara ?”.
Anwar Tjokroaminoto menjawab : “ Ada, tetapi apa maksud saudara bertanya demikian?”
“Kalau ada, sebenarnya mengherankan kami sebab kami tidak pernah mendengar bahwa almarhum semasa hidupnya ada mempunyai harta kekayaan !”
“Memang yang saya maksudkan bukan peninggalan yang berupa harta-benda, tetapi merupakan pesan-pesan. Mula-mula saya sendiri tidak sadar bahwa apa-apa yang dikatakannya itu merupakan pesan-pesan yang berharga. Tetapi beberapa waktu sesudah wafatnya, barulah saya sadar akan hal itu”
Para tamu itu hampir semuanya merasa heran, mengapa kalau ada pesan yang ditinggalkan, tidak diketahui oleh orang banyak, lebih-lebih oleh orang-orang yang dekat hubungannya dengan almarhum itu.
“Saya sengaja tidak menyatakan kata-kata ayah itu oleh karena sifat pesan-pesan itu tidak umum, hanya merupakan kata-kata seorang ayah dihadapan anaknya”
“Tetapi, kalau saya tidak dianggap lancang”, kata salah seorang tamu itu – “ingin juga saya dengar, apa gerangan yang dipesankan kepada saudara itu”.
“Ah, pesan atau wasiat almarhum Ayahanda itu sebenarnya terlalu sederhana, tidak berarti untuk orang lain, tetapi besar manfaatnya untuk saya”.
Tamu-tamu itu mendesak juga, dan salah seorang dari mereka berkata : “ Saudara rupanya belum tahu benar, siapa-siapa gerangan anak-anak Tjokroaminoto itu. Kami tahu : Anwar memang anak Tjokroaminoto, Harsono anak Tjokroaminoto, begitu juga saudara-saudara sekandung dari saudara sendiri. Itu anak-anak yang terikat oleh darah. Tapi yang disebut anak-anak Tjokroaminoto itu bukanlah semata-mata anak-anaknya yang terikat oleh darah, bukan semata-mata yang dilahirkan oleh istrinya, tetapi masih ada yang lain. Banyak dari golongan kamu Muslimin yang mengakui Tjokroaminoto sebagai bapaknya, sebagai ayahnya. Mereka inipun juga anak-anak Tjokroaminoto, bukan anak-anak yang terikat oleh darah, tetapi terikat oleh ruh, terikat oleh jiwa !
Kalau ada peninggalan yang merupakan harta-benda, misalnya rumah, sawah, uang dan sebagainya, itu adalah menjadi hak-milik anak-anak yang terikat oleh darah Tjokroaminoto. Tetapi kalau ada peninggalan yang berupa ilmu, yang harus dini’mati manfaatnya oleh Ummat, kalau merupakan nasehat yang harus diamalkan oleh Ummat, peninggalan-peninggalan yang serupa itu bukanlah menjadi hak milik anak-anak yang terikat oleh darah saja, tetapi oleh segenap anak-anaknya yang terikat oleh ruh dengan almarhum Tjokroaminoto itu.
“Oleh karena itu, maka betapapun sederhananya pesan atau wasiat itu meskipun nampaknya bersifat dari ayah kepada anak, tidaklah boleh saudara monopoli sendiri, melainkan haruslah saudara berikan kepada saudara Muslimin lainnya, oleh karena Tjokroaminoto itu adalah Bapak Pergerakan Islam. Kalau saudara berikan kepada kami, misalnya, adakah berkurang yang ada pada saudara? Tidak, bukan? “
Maka mendengar kata-kata indah, mendengar kata-kata emas dari tamu itu, Anwar Tjokroaminoto lalu menceritakan apa-apa yang dipesankan kepadanya itu.
Sesudah diteliti masak-masak, ternyata bahwa wasiat sederhanya itu dititik beratkan kepada tiga perkara, yakni : (1). Mengenai pengendalian nafsu, (2). Mengenai perkembangan kecerdasan dan (3) Mengenai kehidupan suci bersih.
Pengendalian Nafsu.
Berkali-kali, didalam waktu sakitnya almarhum Tjokroaminoto mengatakan kepada anaknya : “Lereno mangan sa’durunge wareg !” yang artinya : berhentilah makan sebelum kenyang. Perintah ini selalu diulang-ulang, padahal bukan adat kebiasaan sehari-hari beliau memberi perintah kepada anaknya hingga berulang-ulang.
Pesan ini dijalankan. Tentu saja tidak seketika itu atau seketika sesudah wafat almarhum. Tetapi sesudah berlalu rasa sedih-pedih ditinggalkan orang tua. Untung berlalunya kesedihan itupun tidak memakan waktu banyak. Memang tiap-tiap waktu kita mengalami kematian, kesedihan pasti menyelubungi kita. Tetapi kesedihan itu ada saat habisnya.
Cepat atau lambat habisnya kesedihan itu tergantung kepada diri orang yang menderita kesedihan. Bisa dibikin lama, bahkan menyebabkan luka dijantung, bisa pula dibikin singkat dengan kesadaran, bahwa tiap-tiap yang hidup itu mesti mengalami mati.
Pesan ; “Lereno mangan sa’durunge wareg ! atau berhentilah makan sebelum kenyang, dijalankan, mudah nampaknya, tetapi sesungguhnya berat. Tidakkah berat, kalau kita berhenti makan pada waktu lidah kita belum selesai meni’mati kelezatan makanan? Tidakah berat rasanya, berhenti makan, diwaktu perut kita belum benar-benar puas? Padahal makanan lezat masih ada dihadapan kita, dan tidak seorangpun yang akan melarang kita?
Jika pada waktu makan, kita selalu memakai dasar “berhenti sebelum kenyang” dan benar-benar bisa dijalankan, apa yang terlatih oleh karenanya? Bukan perut kita ! Sebab meskipun selalu berhenti makan sebelum kenyang, siperut tetap bisa merasa lapar dan tetap pula bisa merasa kenyang.
Bukan pula lidah kita ! Sebab lidah tetap bisa membeda-bedakan apa yang lezat dan yang tidak lezat.
Yang terlatih itu ialah hati kita. Tiap-tiap manusia mesti mempunyai keinginan didalam hatinya, tetapi keinginan itu bisa dikendalikan, bisa diarahkan kepada jalan yang baik, sehingga menjadi semangat yang membaja.
Latihan “berhenti makan sebelum kenyang” itu pun melindungi hati, dari keinginan serakah, loba dan tamak, dari perbuatan-perbuatan korupsi dan sebagainya, tetapi pun menimbulkan kemauan yang keras, untuk mengendalikan nafsu kita, mendidik kita kepada sabar didalam menghadapi segala malapetaka dan kekuatan hati didalam menghadapi semua bujukan kepada kenikmatan-kenikmatan yang dibisikan orang atau iblis kepada kita.
Perkembangan Kecerdasan
“GUNAKANLAH lima menit setiap malam buat membulatkan pikiran !” itulah pesan kedua, yang juga berulang-ulang dikatakan. Walaupun didalam Sholat, kita diharuskan khusu, tak kurang pikiran jarang sekali bisa bulat kepada Allah yang sedang kita sembah.
Membulatkan pikiran itu, bukan melamun. Membulatkan pikiran, ialah mengatur pikiran kita. Banyak orang yang bisa berpikir, tetapi pikirannya itu tidak merupakan daya cipta, tidak merupakan sebab yang menimbulkan akibat. Berpikirnya tidak menimbulkan rencana dalam kenangannya, dan meskipun bisa membentuk rencana, bukanlah rencana yang bisa dikerjakan.
Berpikir adalah mencipta! Itupun bagi orang yang pandai mengatur cara berpikirnya.
Membulatkan pikiran adalah menghimpun segala pikiran kita kepada satu soal, kepada satu tujuan!
Tiap-tiap soal yang harus kita pecahkan, tidaklah mudah pemecahannya itu, jika kita tidak membulatkan pikiran kita kesana. Kita jelajah soal itu, kita pandang soal itu dari segala sudut!
Pun dalam mendalami ilmu. Tidaklah mudah ilmu bisa meresap kepada kita, jika tidak dengan sepenuh-penuhnya pikiran kita mempelajari ilmu itu.
Latihan membulatkan pikiran lima menit tiap-tiap malam itupun tidak semudah persangkaan orang. Bulat-bulat lima menit, acapkali sebelum lewat lima menit itu pikiran sudah terbelokan kelain jurusan. Tetapi jika dibiasakan, pastilah besar manfaatnya, karena kebiasaan membulatkan pikiran itu, memudahkan kita memecahkan sesuatu soal dan memudahkan kita menyelami sesuatu ilmu.
Dengan cara cepat pula, kebiasaan yang demikian itu menyebabkan tumbunya perkembangan kecerdasan kita, menyebabkan kecerdasaan kita bernilai tinggi.
Kehidupan Suci
Pesan ketiga, sebenarnya tidak merupakan pesan, melainkan merupakan pertanyaan yang sukar dijawab, bahkan sebenarnya sampai kinipun tidak terjawab.
Almarhum bertanya berkali-kali : “Bagaimana caranya, supaya bisa bersih sebelum wudhu?”
Bagi orang Islam, tidak bisa Sholat sah, jika tidak didahului dengan mengambil air wudhu, meskipun berwudhu sendiri hukumnya sunnat. Jadi sukarlah kiranya orang bisa mengatakan dirinya sudah bersih (siap) guna melakukan Sholat.
Tetapi bagaimanapun sukarnya pertanyaan tak urung pertanyaan itu tetap menjadi bahan yang ditinggalkan untuk selalu mencari……………….(maaf untuk point ketiga ini tidak dikutip lengkap semuanya)
Mungkin kelak, salah seorang atau lebih dari Ummat Islam yang membaca ini bisa mendapatkannya… Wallahu A’lam.. Mudah-mudahan.
Maka dari mulut-kemulut wasiat sederhana yang diceritakan oleh Anwar Tjokroaminoto itupun mulai tersiar, kendatipun tersiarnya itu tidak begitu luas !
Kini wasiat atau amanat sederhana itu yang mula-mula merupakan amanat seorang ayah kepada anaknya, kini menjadi beberapa rangkaian kalimat pusaka dari almarhum H.O.S. Tjokroaminoto untuk Ummat, menjadi amanat yang tiada mudah dilupakan.
Referensi (Sumber) :
H.O. S. Tjokroaminoto : Hidup dan Perjuangan (jilid ke dua), Amelz, Bulan-Bintang
url: https://serbasejarah.wordpress.com/2015/04/08/amanat-tjokroaminoto-kepada-anaknya/comment-page-1/#comment-24750Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-83825256519399619132017-10-17T15:49:00.000-07:002017-10-17T15:49:35.450-07:00Pendaftaran Gontor CampusPENDAFTARAN KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN/MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH (KMI) TAHUN AJARAN 1438-1439/2017-2018
A. Syarat-syarat Pendaftaran
Menyerahkan 2 lembar fotokopi STTB terakhir atau Surat Keterangan Lulus yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
Berbadan sehat dengan Surat Keterangan dokter dari Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor.
Menyerahkan pasfoto berwarna dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 4 lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 lembar (putra); dan pasfoto berjilbab putih, berlatar belakang biru, berukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar dan 3 x 4 sebanyak 8 lembar (putri).
Memenuhi ketentuan-ketentuan atau iuran-iuran yang telah ditetapkan pada waktu pendaftaran.
Menyerahkan 1 lembar fotokopi Akta Kelahiran (putra); dan 3 lembar fotokopi Akta Kelahiran (putri).
Menyerahkan 1 lembar fotokopi KTP wali santri/yang mewakilinya (khusus putra).
Menyerahkan 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga (khusus putri).
Mendaftarkan diri sesuai dengan cara dan waktu yang telah ditentukan.
NB: Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan saat mendaftar di Kantor KMI atau Panitia Ujian Masuk KMI.
B. Syarat-syarat Penerimaan
Berijazah Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iyah (MI) atau yang sederajat, untuk masuk kelas biasa dengan masa belajar 6 tahun, dan berijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau yang sederajat untuk masuk kelas Intensif dengan masa belajar 4 tahun.
2. Mempunyai dasar agama, yakni:
A. Dapat membaca al-Qur’an dengan baik;
B. Dapat mengerjakan ibadah sehari-hari dengan baik;
C. Dapat membaca dan menulis Arab dengan lancar;
3. Lulus dalam testing/ujian masuk dan psyco-test;
4. Sanggup bertempat tinggal di asrama yang telah disediakan.
C. Waktu dan Cara Pendaftaran
Pendaftaran calon pelajar (capel) Pondok Modern Darussalam Gontor dilaksanakan pada:
Putra: Tahap Pertama: Tanggal 23-28 Ramadhan 1438/18 Juni-23 Juni 2017; dan Tahap Kedua: 5-10 Syawwal 1438/29 Juni-4 Juli 2017, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo;
Putri: Tanggal 5-14 Syawwal 1438/29 Juni-8 Juli 2017, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi.
Pelaksanaan ujian masuk KMI:
Putra, Ujian Lisan: Tahap Pertama: Tanggal 25-28 Ramadhan 1438/20-23 Juni 2017; dan Tahap Kedua: 4-10 Syawwal 1438/28 Juni-4 Juli 2017. Untuk Ujian Tulis (serentak): tanggal 11 Syawwal 1438/5 Juli 2017, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Pusat, Mlarak, Ponorogo.
Putri, Ujian Lisan: Tanggal 5-14 Syawwal 1438/29 Juni-8 Juli 2017, dan Ujian Tulis (serentak): Tanggal 15 Syawwal 1438/9 Juli 2017, bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi.
Pendaftaran capel Pondok Modern Darussalam Gontor diadakan secara langsung di kampus (tidak bisa dilaksanakan melalui korespondensi, telepon, atau internet).
D. Pelaksanaan Ujian Masuk KMI dan Materi Ujian
Ujian Masuk KMI meliputi ujian syafahi (ujian lisan) dan ujian tahriri (ujian tulis).
Materi ujian syafahi meliputi psyco–test, membaca Al-Qur’an, Tajwid, dan praktik ibadah (ibadah qauliyah dan ibadah ‘amaliyah).
Materi ujian tahriri mencakup: Imla’ (dikte tulisan Arab), Bahasa Indonesia, Berhitung Soal dan Angka (Matematika dasar setara kelas 6 SD).
Tidak ada perbedaan antara materi ujian yang diujikan kepada calon pelajar lulusan SD (sederajat) dengan calon pelajar yang berasal dari lulusan SLTP (sederajat).
NB:
Dalam pelaksanaan Ujian Masuk KMI tidak diadakan ujian ulangan/susulan.
Waktu pelaksanaan ujian bisa berubah sewaktu-waktu.
E. Program Ujian Lanjutan
Bagi calon pelajar yang telah lulus Ujian Masuk KMI, diberi kesempatan untuk mengikuti Program Ujian Lanjutan, yaitu ujian akselerasi ke kelas yang lebih tinggi jika memenuhi syarat-syarat tertentu, di antaranya memiliki kemampuan dengan bekal keilmuan yang cukup untuk duduk di kelas yang lebih tinggi dari kelas 1 KMI.
F. Biaya Administrasi Pendaftaran Calon Siswa Baru KMI 2017/1438 (Gontor Putra)
1 Uang pangkal masuk KMI Rp. 1.700.000
2 Uang penambahan bangunan baru Rp. 850.000
3 Uang Kepanitiaan Awal Tahun Ajaran Rp. 210.000
4 Uang kertas (1 tahun sekali) Rp. 370.000
5 Uang Majalah Gontor (1 tahun sekali) Rp. 270.000
6 Uang kesehatan Rp. 290.000
7 Pembangunan Menara Masjid PMDG Rp. 600.000
8 Uang sekolah dan asrama (setiap bulan) Rp. 300.000
9 Uang makan (setiap bulan) Rp. 310.000
10 Pembayaran Organisasi dan Pramuka Rp. 335.000
Jumlah Rp. 5.235.000
Biaya Administrasi Pendaftaran Calon Siswi Baru KMI 2017/1438 (Gontor Putri)
1 Uang pangkal masuk KMI Rp. 1.700.000
2 Uang penambahan bangunan baru Rp. 850.000
3 Uang Kepanitiaan Awal Tahun Ajaran Rp. 210.000
4 Uang kertas (1 tahun sekali) Rp. 370.000
5 Uang Majalah Gontor (1 tahun sekali) Rp. 270.000
6 Uang kesehatan Rp. 290.000
7 Pembangunan Menara Masjid PMDG Rp. 600.000
8 Uang sekolah dan asrama (setiap bulan) Rp. 300.000
9 Uang makan (setiap bulan) Rp. 310.000
10 Pembayaran Organisasi dan Pramuka Rp. 465.000
Jumlah Rp. 5.365.000
Pembayaran setiap bulan (putra dan putri):
1 Iuran makan (setiap bulan) Rp. 310.000
2 Iuran sekolah dan asrama (setiap bulan) Rp. 300.000
Jumlah Rp. 610.000
Gontor, 23 Rajab 1438/20 April 2017
______________
NB:
Ketentuan biaya dapat berubah sewaktu-waktu.
Pendaftar yang belum lulus Ujian Masuk dapat mengambil kembali semua pembiayaan selain uang makan yang telah dipakai, sumbangan pembangunan, dan uang kepanitiaan Bulan Syawwal.
Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Kantor Pengasuhan Santri melalui nomor: 0352 312709 (putra) dan 0821 4077 7038 (putri), atau ke Kantor Sekretaris Pimpinan melalui nomor: 0352 311 766.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUmcVsTAdRd0wPSoGhMHPY9mmpmM_G2eJm4hVffIIM9y1pU86TBthEBREiuomvgQf-xWE3tLQ8WGK0dj6pl6aJB9yRVkhIyA0WLnK_fSQjZUTH4avxArZfqHsA52wiOtxqII3iEksXP8HL/s1600/gontor-putri-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUmcVsTAdRd0wPSoGhMHPY9mmpmM_G2eJm4hVffIIM9y1pU86TBthEBREiuomvgQf-xWE3tLQ8WGK0dj6pl6aJB9yRVkhIyA0WLnK_fSQjZUTH4avxArZfqHsA52wiOtxqII3iEksXP8HL/s320/gontor-putri-1.jpg" width="320" height="129" data-original-width="570" data-original-height="230" /></a></div>Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-53408380813445595922017-09-16T08:18:00.000-07:002017-09-16T08:18:20.358-07:00Menikah Dini dalam Islam
Menikah di Usia Dini
Oleh: Penakluk Senja
Menikah merupakan suatu yang kompleks yang sangat melibatkan fisik, pikiran, mental, dan keberanian dalam menempuh kehidupan yang berbeda. Saat itu seseorang memulai memvariasikan hidupnya dengan mencoba menjadi bagian dari hidup orang lain, dan menjalin hubungan yang berasaskan saling melengkapi untuk mencapai satu kebahagiaan yang ditempuh bersama-sama.
Masa dini adalah masa emas seseorang. Masa produktif untuk membentuk keturunan. Bukan suatu hal yang tabu untuk dibahas dan dikupas. Sebab jika kita berkaca pada sejarah, akan kita dapati kisah pernikahan Rasulullah dengan ibunda Aisyah. Sebagaimana tersebut dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah menikahi Aisyah, sedangkan umur beliau saat itu baru 6 tahun. Lantas Rasulullah baru membangun rumah bersama ibunda Aisyah saat beliau telah menginjak usia 9 tahun.
Namun, pernikahan Rasulullah dengan ibunda Aisyah bukan tanpa tujuan. Ada misi besar dibalik pernikahan keduanya. Disamping ia adalah ilham yang diberikan oleh Allah pada nabi-Nya untuk meminang Aisyah lewat mimpi. Mimpi melihat Aisyah dalam gambaran pada sutra hijau dan dikatakan pada Rasul bahwa ia adalah istrinya di dunia dan di akhirat. Lantas, bagaimana pernikahan pada usia dini pada zaman ini?
Pernikahan dalam Definisi
Menikah secara etimologi merupakan derivasi daripada kata nakaha-yankihu= nikahan, yang artinya berkumpul dan bergabung. Dikatakan “Nakahat al-Asyjar”, maka maknanya pohon-pohon itu tumbuh saling berdekatan dan berkumpul dalam satu tempat. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa lafal nikah kadang didevinisikan dengan akad nikah dan terkadang dengan hubungan seksual (jimak).
Adapun secara terminology menikah adalah akad yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang dengan akad tersebut dihalalkan bagi keduanya untuk saling menikmati.
Dalil Disyariatkannya Menikah
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ia berkata :
قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam bersabda pada kami: “Wahai generasi dini, barangsiapa di antara kamu telah mempunyai kemampuan (secara fisik dan harta), hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat meredam (syahwat) .”
Manfaat Menikah Dini
1. Terhindar dari fitnah
Menikah dini akan membantu seseorang terhindar dari fitnah. Disamping modernisasi zaman yang terus berkelindan, cobaan syahwat untuk kaum adam maupun hawa semakin besar, terbuka lebar. Maka menikah adalah solusi seorang laki-laki terhindar dari fitnah yang disabdakan nabi Shallallahu Alihi Wasallam bahwa, “Tak kutinggal fitnah yang lebih dahsyat dari seorang wanita”
2. Memperkuat iman
Jika biduk rumahtangga hendak dibangun, maka ketenangan dalam jiwa akan terasa. Ia akan memperkuat iman, mencegah dari berbuat serong yang dilarang dalam Islam.
3. Menghindarkan diri dari hal yang dibenci dan dimurkai Allah
Menikah dini merupakan bentuk menghndarkan diri dari hal-hal yang dimurka. Dari hanya berupa chatting dengan lawan jenis yang bukan mahram tanpa ada alas an syar’I yang membenarkan, atau bahkan hingga tindak pacaran.
Hukum Menikah Dini Ditinjau Dari Pelakunya
Hukum menikah dini menurut jumhur ulama adalah boleh, sebab tidak ada persyaratan aqil baligh bagi terlaksananya sebuah akad pernikahan. Sehingga tidak mengapa seseorang menikah pada usia dini. Adapun dalil yang mereka kemukakan diantaranya, yaitu:
1. Adanya penjelasan terkait iddah anak kecil perempuan yaitu selama 3 bulan. Hal ini termaktub dalam firman-Nya, surat Ath-Thalaq: 4.
2. Perkawinan nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan ibunda Aisyah yang saat itu masih kecil.
3. Atsar sahabat Ali radhiallahu ‘anhu yang mengawinkan putrinya, Ummu Kultsum ketika ia masih kecil dengan sahabat Urwah bin Zubair radhiallahu ‘anhu.
4. Bisa jadi terdapat maslahat menikahkan anak kecil. Mungkin si ayah menemukan pasangan yang setara untuk anak perempuannya, maka ia tidak perlu menunggu sampai masa baligh. (Al-Mabsuth / 4: 212)
Sebagaimana tersebut diatas bahwa pada asalnya Islam memperbolehkan seseorang menikah di usia dini. Akan tetapi kebolehan tersebut tidak masuk dalam kategori dianjurkan atau diwajibkan. Namun jika dikaitkan dengan situasi dan kondisi pada orang yang akan menikah, maka hukumnya bisa bervariasi.
Pertama : Nikah hukumnya wajib, bagi orang yang mempunyai hasrat yang tinggi untuk menikah karena syahwatnya bergejolak sedangkan dia mempunyai kemampuan ekonomi yang cukup. Dia merasa terganggu dengan gejolak syahwatnya, sehingga dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam perzinaan.
Maka jika seseorang sudah mencapai hokum wajib menikah, ia harus menikah meski secara umur ia masih dikatakan dini. Sebab yang menjadi pertimbangan hokum dalam menikah bukanlah tua dini atau hitungan umur, tetapi lebih pada hokum menikah bagi orang yang hendak menikah tersebut.
Kedua : Nikah hukumnya sunah bagi orang yang mempunyai syahwat, dan mempunyai harta, tetapi tidak khawatir terjerumus dalam maksiat dan perzinaan.
Dalam kondisi seperti ini seorang yang akan menikah dapat mempertimbangkan lagi. Apakah dengan pernikahannya akan mendatangkan maslahat demi kebaikan dunia akhiratnya. Atau ia memilih aktifitas yang lain seperti sekolah, bekerja atau berdakwah. Ketika menikah dini, seorang yang berada dalam kondisi ini tidaklah mengapa, namun peraturan Negara yang tidak memperbolehkan seseorang menikah dibawah umur yang telah ditetapkan pun merupakan bentuk ketidakmampuan.
Ketiga : Nikah hukumnya mubah, bagi orang yang mempunyai syahwat, tetapi tidak mempunyai harta. Atau bagi orang yang mempunyai harta tetapi tidak mempunyai syahwat. Banyak di kalangan kita yang berada dalam kondisi ketiga ini. Sehingga hal yang paling penting kita lakukan adalah menahan diri, berpuasa dan melakukan amalan yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat nanti.
Keempat : Nikah hukumnya makruh bagi orang yang tidak punya harta dan tidak ada keinginan untuk menikah (lemah syahwat). Dikatakan makruh, karena dia tidak membutuhkan perempuan untuk dinikahi, tetapi dia harus mencari harta untuk menafkahi istri yang sebenarnya tidak dibutuhkan olehnya. Tentu akan lebih baik, jika dia mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu. Selain itu, istrinya akan sedikit tidak terurus, dan kemungkinan tidak akan mendapatkan nafkah batin, kecuali sedikit sekali, karena sebenarnya suaminya tidak membutuhkannya dan tidak terlalu tertarik dengan wanita.
Dalam masalah nikah dini, mungkin jenis hokum yang keempat ini banyak dijadikan sandaran bagi yang lain. Sebab para pelaku nikah dini terkadang hanya berbekal nekat.
Kelima : Nikah hukumnya haram, bagi yang merasa dirinya tidak mampu bertanggung jawab dan akan menelantarkan istri dan anak.
Setelah kita tahu, maka alangkah lebih baiknya meski ia boleh namun dihindari lebih baik. Hal ini menimbang bahwa menikah adalah memikul tanggung jawab yang besar bagi laki-laki untuk menafkahi dan mendidik istri. Sehingga pendidikan yang cukup pun dibutuhkan. Begitu pula hal ini berlaku pada wanita. Jika ia menikah berarti ia siap menjadi seorang ibu, sedangkan tugas seorang ibu adalah sebagai madrasatul ula. Maka, sebagai wanita sudah selayaknya menempa diri untuk menjadi ibu yang berprestasi dalam mendidik anaknya guna mencapai kontribusi yang baik untuk dienul Islam nanti. Wallahu A’lam bish Shawab.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgmbXYANLWXFlpmoczhA6p2IrpyPDM1qjIx5tD07UsBXs_fq1Z5TzN1yHRor2pGRqmWFsn4vmjeHLqR8rNTAT85TrAEiKV7yLguN2TlWNagV13uOdi25Q5jUlqdK3AYfOUHK4gOh4p-Mk/s1600/menikah-muda.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQgmbXYANLWXFlpmoczhA6p2IrpyPDM1qjIx5tD07UsBXs_fq1Z5TzN1yHRor2pGRqmWFsn4vmjeHLqR8rNTAT85TrAEiKV7yLguN2TlWNagV13uOdi25Q5jUlqdK3AYfOUHK4gOh4p-Mk/s320/menikah-muda.png" width="320" height="209" data-original-width="640" data-original-height="417" /></a></div>Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-77183706760628268022017-09-12T03:32:00.000-07:002017-09-12T03:32:07.416-07:00Kapan Qadha Puasa Ramadhan Dilakukan?Waktu Qadha Puasa
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimK_l56OwZPmwxN8XjR1_imDsYd4HRt_uSRDdmIXsUwYTb9Xf8I-u6Q-NndF8ljEXD3U4CXI3FfPse1CuR4Bp6ITOVzVMc0XR7BGww-cbzXPPWQhte64Rz56oIHHihEm4Yn2T-rT0JOD7j/s1600/Niat-Puasa-Senin-Kamis-Sekaligus-Membayar-Hutang-Puasa-Ramadhan.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimK_l56OwZPmwxN8XjR1_imDsYd4HRt_uSRDdmIXsUwYTb9Xf8I-u6Q-NndF8ljEXD3U4CXI3FfPse1CuR4Bp6ITOVzVMc0XR7BGww-cbzXPPWQhte64Rz56oIHHihEm4Yn2T-rT0JOD7j/s320/Niat-Puasa-Senin-Kamis-Sekaligus-Membayar-Hutang-Puasa-Ramadhan.jpg" width="320" height="320" data-original-width="960" data-original-height="960" /></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhraevUhBTI7Hik4bWYT5NPUI8U0aF0CybpEPGquAfHsYtwukGdATMLxz7NR933Rb7vUv-DxtW8uhqx-Um7X3G21SXIMOSxGPDqxHcVwKkb93K7UZBs1UB5xfeTiEiF-jUAut1ChyHfegrT/s1600/Screenshot_6.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhraevUhBTI7Hik4bWYT5NPUI8U0aF0CybpEPGquAfHsYtwukGdATMLxz7NR933Rb7vUv-DxtW8uhqx-Um7X3G21SXIMOSxGPDqxHcVwKkb93K7UZBs1UB5xfeTiEiF-jUAut1ChyHfegrT/s320/Screenshot_6.png" width="320" height="317" data-original-width="593" data-original-height="587" /></a></div>
Waktu qadha puasa adalah setelah habisnya bulan Ramadhan hingga bulan Ramadhan berikutnya. Disunnahkan menyegerakan qadha, agar cepat bebas tanggungannya dan gugur kewajibannya. Madzhab syafii memandang wajib melaksanakan qadha dengan segera apabila pembtalan puasa di bulan Ramadhan terjadi tanpa udzur syar’i. dan bagi orang yang memiliki tanggungan puasa Ramadhan, makruh hukumnya berpuasa Sunnah.
“Jika seseorang menunda qadha sampai dating Ramadhan berikutnya, jumhur berpendapat bahwa sesudah menjalani puasa Ramadhan yang baru, dia wajib mengqadhja puasa dan membayar kafarat (fidyah).”
Sedangkan menurut madzhab Hanafi, tidak ada kewajiban membayar fidyah atasnya baik menunda qadha karena udzur syar’I ataupun tidak. Adapun menurut syafiiyyah, fidyah dilakukan berulang seiring beriringnya tahun. Dan pelaksanaan qadha tidak sah jika dilakukan pada hari-hari terlarang.
#Mufidah Rahmania
Hasil dirasah maktabiyyah, MA HidayaturrahmanPenakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-61877331889270706742017-09-11T08:48:00.000-07:002017-09-11T08:48:08.794-07:00Hukum Arisan HajiHukum Arisan Haji
Sebagai seorang muslim tentunya sangat memendam rindu untuk mampu berziarah ke tanah suci, Makkah Al-Mukarramah guna menunaikan ibadah haji. Menunaikan kewajiban daripada rukun iman yang ke-lima, ibadah haji ke baitul ‘atiq. Sebagai bukti atas firman Allah Ta’ala, “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) sebagai tempat (manusia datang kepadanya akan ingin kembali)”. (QS. Al-Baqarah: 125)
Demi pelepasan rindu tersebut, banyak manusia melakukan berbagai macam cara untuk sampai berkunjung ke tempat tersebut. Diantara ada yang menyisihkan sebagian hartanya sedikit demi sedikit supaya terkumpul ongkos naik haji. Bahkan dewasa ini, terdapat sebuah lembaga keuangan syariah yang melakukan pengambil alihan himpunan dana dengan cara memberikan dana talangan haji. Produk ini dilegalkan oleh fatwa DSN, no. 29/ DSN_MUI// VI/ 2002, tentang “Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan Syariah”.
Namun jika ditinjau pada prakteknya produk ini masih terdapat keraguan akan kehalalannya. Padahal, halal tidaknya produk tersebut berhubungan erat dengan kemabruran haji orang yang mendapatkan dana dari produk ini.
Untuk memperjelas masalah ini, maka pada An-Najma edisi kali ini kita akan melihat produk tersebut dalam tinjauan fikih.
Bentuk Nyata Dana Talangan Haji
Bentuk nyata akad dana talangan haji yaitu; seseorang yang ingin mendaftar haji datang ke salah satu lembaga keuangan syariah, lalu mendaftarkan diri untuk haji dengan membuka rekening tabungan haji, serta membayar saldo minimal 500 ribu rupiah. Kemudian agar ia mendapat kepastian seat untuk tahun berapa, maka ia harus melunasi sebanyak 20 juta rupiah. Bank dapat memberikan dana talangan haji dengan pilihan 10 juta rupiah, 15 juta, atau 18 juta rupiah.
Gambaran nyatanya, jika pendaftar memilih talangan 18 juta rupiah berarti ia mengeluarkan dana tunai sebesar 2 juta rupiah. Dan 18 juta rupiah akan ditalangi oleh Lembaga Keuangan Syariah. Utang pendaftar haji yang diberikan pada Lembaga Keuangan Syariah yang berjumlah 18 juta rupiah akan dibayar secara angsuran selama satu tahun ditambah dengan biaya administrasi sebanyak 1,5 juta rupiah. Sehingga yang harus dibayarnya ke Lembaga Keuangan Syariah menjadi 19,5 juta rupiah. Jika dalam setahun tidak terlunasi hutangnya kepada bank, maka ia dikenakan biaya administrasi baru. Begitu pula hal ini berlaku pada angsuran yang dikeluarkan sebanyak 15 ataupun 10 juta rupiah.
Dalam Tinjauan Fikih
Dalam produk dana talangan haji ini terdapat dua akad yang digabung dalam sebuah produk, yaitu akad qardh (pinjam meminjam) dalam bentuk pemberian talangan dana dari pihak bank kepada pendaftar haji. Adapun akad yang kedua yaitu akad ijarah (jual beli jasa) dalam bentuk ujrah (fee administrasi yang diberikan oleh pendaftar haji sebagai pihak terhutang kepada bank sebagai pihak pemberi pinjaman). Sedangkan menggabungkan akad qardh dengan ijarah telah dilarang oleh Rasulullah melalui sabdanya,
"لَا يَحِلُّ سَلَفٌ وَبَيْعٌ"
“Tidak halal menggabungkan akad pinjaman dan akad jual beli”. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Albani)
Dan akad ijarah merupakan akad jual beli, yaitu jual beli jasa. Maka dengan demikian produk tersebut bertentangan dengan hadits nabi, karena akad ijarah dapat dimanfaatkan oleh pemberi pinjaman untuk mengambil laba dari pinjaman yang diberikan sehingga termasuk dalam larangan pinjaman yang mendatangkan manfaat atau keuntungan.
Namun bila pintu pengambilan keuntungan ditutup rapat, maka akad tersebut diatas dapat diperbolehkan sebagaimana difatwakan oleh lembaga fikih internasional. Begitupula sebagaimana dinyatakan dalam fatwa DSN yang membolehkan mengambil biaya administrasi yang nyata-nyata diperlukan dalam jumlah tetap dan bukan berdasarkan pada besarnya pinjaman.
Namun, fatwa tersebut tidak dijalankan pada praktek yang dijelaskan sebelumnya, dimana besarnya biaya administrasi bervariasi berdasarkan besarnya pinjaman yang diberikan oleh bank. Hal ini jelas menunjukkan bahwa pihak bank tidak sekedar menarik biaya administrasi nyata-nyata yang diperlukan, akan tetapi disana telah dimasukkan laba dari peminjaman. Maka jelas hukumnya bahwa hal ini termasuk riba.
Jika dilihat dari presentase besarnya biaya administrasi ini, yaitu sekitar 10 % dari besarnya pinjaman, maka ia tak ubahnya seperti bunga pinjaman yang ditarik oleh bank konvensional. Selain itu, pada saat pendaftar haji yang berstatus sebagai peminjam tidak mampu melunasi hutangnya dalam waktu 1 tahun yang dijanjikan, maka ia akan dikenakan uang administrasi baru. Hal ini juga tak ubahnya seperti riba jahiliyyah, ketika peminjam tidak mampu mengembalikan hutang dikenakan denda, hanya saja pada kasus ini diganti namanya dengan biaya administrasi.
Maka, sebagai hamba yang berhati-hati akan kemabruran haji yang dikerja nanti, sudah selayaknya jangan sampai terjebak dalam produk ini, karena mengandung syubhat riba. Hendaknya membayar biaya ongkos haji secara tunai sebanyak 20 juta rupiah agar bias mendapatkan kepastian seat tahun keberangkatan serta tidak menggunakan dana talangan bank. Dan bagi yang sudah terlanjur, ingatlah, “Orang-orang yang telah sampai padanya larangan dari rabbnya lantas berhenti (dari mengambil harta riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu, dan urusannya pada Allah….”. (QS. Al-Baqarah: 275) Wallahu A’lam bish Shawab (Nazahah)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw191KJl1QyuG-uC3pzeNv8UT1XBvoN8w1YVc4rVSqdnVrkoRAlXBppU67GAyLVYK78ES5K8nM6Zbt13bW1RTaluiK_YN9p4ocEKwkhlDuXel1Vs-5jtyCNerZw7Z3_IkNjJb1MGIYi8Kx/s1600/biaya-talangan-haji.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw191KJl1QyuG-uC3pzeNv8UT1XBvoN8w1YVc4rVSqdnVrkoRAlXBppU67GAyLVYK78ES5K8nM6Zbt13bW1RTaluiK_YN9p4ocEKwkhlDuXel1Vs-5jtyCNerZw7Z3_IkNjJb1MGIYi8Kx/s320/biaya-talangan-haji.jpg" width="320" height="207" data-original-width="745" data-original-height="483" /></a></div>
Disarikan dari: Harta Haram Muamalah Kontemporer dengan perubahan.
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-38121947676108731412017-09-11T08:31:00.000-07:002017-09-11T08:31:29.909-07:00Hukum Anestesi Pada Saat Berpuasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8WBkn2OUk1hKq4LjuU4Oll3M2Bva7rm4k0SXZmUAg7ev_XZzkvJwuX2p_40HVZ0r_5vu0S4q6UZBQkl6xWwHvCYsyF7yga9kBm8s5XzGeW8ge1oBs0QHS-OFiOhMfOa9gcLgn-oqVyLHu/s1600/anestesia-sakit-bius-lokal-regional.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8WBkn2OUk1hKq4LjuU4Oll3M2Bva7rm4k0SXZmUAg7ev_XZzkvJwuX2p_40HVZ0r_5vu0S4q6UZBQkl6xWwHvCYsyF7yga9kBm8s5XzGeW8ge1oBs0QHS-OFiOhMfOa9gcLgn-oqVyLHu/s320/anestesia-sakit-bius-lokal-regional.jpg" width="320" height="269" data-original-width="327" data-original-height="275" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIGMKkbgVye3XR1h65Sm72UzPFVbUSEwD09RuqfEGFXPbSoCpK8m1OjU_7l_uCoKkgDrSRbQ16W_yp4Iw_OHPSiO7Ir-Hg_X3f27fAKC-RmYiwlyXwzEOSYKoXFSL_Kh_VOS7hgnMqtGe6/s1600/anesthesia-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIGMKkbgVye3XR1h65Sm72UzPFVbUSEwD09RuqfEGFXPbSoCpK8m1OjU_7l_uCoKkgDrSRbQ16W_yp4Iw_OHPSiO7Ir-Hg_X3f27fAKC-RmYiwlyXwzEOSYKoXFSL_Kh_VOS7hgnMqtGe6/s320/anesthesia-2.jpg" width="320" height="213" data-original-width="650" data-original-height="433" /></a></div>
Praktek pembiusan bukanlah hal yang asing lagi. Ia dilakukan guna menghilangkan kesadaran pasien supaya tidak merasakan rasa sakit saat dilakukan pembedahan atau operasi lainnya. Namun, yang menjadi permasalahan adalah ketika pembiusan atau anestesi dilakukan saat pasien sedang menjalani ibadah puasa. Apakah ia berimplikasi pada keabsahan puasa pasien tersebut atau tidak? Nah, pada An-Najma edisi kali ini An-Najma akan mengulas hukum anestesi pada saat berpuasa.
Anestesi dalam Makna
Jika dilihat dari asal katanya, anistesi diserap dari bahasa Yunani “an” yang artinya tidak atau tanpa, dan “aesthetos” yang artinya persepsi, kemampuan untuk merasa. Secara umum, anestesi yaitu suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh atau yang biasa disebut dengan pembiusan.
Tipe Anestesi
Ada tiga tipe anestesi dalam dunia kedokteran. Pertama, anestesi lokal, ia digunakan untuk menghilangkan rasa pada bagian tertentu tubuh. Kedua, anestesi regional, yaitu pembiusan dengan area yang lebih luas daripada anestesi lokal. Ketiga, anestesi umum atau total ditujukan membuat pasien sepenuhnya tidak sadar selama operasi. Pada jenis ini pasien sama sekali tidak akan mengingat apapun tentang operasi karena anestesi umum memengaruhi otak dan seluruh tubuh. Cara pemberian anestesi bisa dengan cara suntik, oral atau melalui mulut dan spray atau semprot.
Anestesi Dalam Tinjauan Fikih
Mengenai penggunaan anestesi, apakah ia membatalkan puasa atau tidak, maka yang perlu dikaji lebih mendalam adalah anestesi total melalui suntikan. Sebab pemberian anestesi melalui mulut sudah jelas membatalkan puasa, Karena ia melalui tenggorokan. Sedangkan penggunaan anestesi semprot jelas tidak membatalkan puasa. Disisi lain, anestesi total umumnya menghilangklan kesadaran penuh yang mana dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, apakah pingsan membatalkan puasa atau tidak.
Dalam tema ini, pembahasan dibagi menjadi dua, yaitu hukum anestesi melalui suntik dan anestesi total, meski kajian lebih urgen akan dibahas pada anestesi total.
Pertama adalah anestesi melalui suntik pada kulit. Umumnya, suntikan yang dilakukan melalui kulit tidak membatalkan puasa, sebab ia tidak berefek memberikan rasa kenyang. Ia juga tidak melewati tenggorokan maupun kerongkongan. Selain itu, kaidah umum mengenai hal yang membatalkan puasa adalah segala yang menguatkan badan, baik melalui kerongkongan atupun tidak, atau dengan kata lain yang berfungsi sebagaimana makanan dan minuman.
Adapun jenis suntikan yang kedua adalah suntikan yang dimaksudkan untuk pemberian asupan makanan (infus), sehingga orang tidak lagi membutuhkan makan dan minum. Sebab suntikan tersebut sudah mengandung makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka, dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat:
Pendapat pertama, Membatalkan. Pendapat ini dikemukakan oleh Syeikh As-Sa’di, Bin Baz dan Syeikh Utsaimin. Sebab ia sama aja dengan makan dan minum, yaitu memiliki fungsi menguatkan badan.
Pendapat kedua, tidak membatalkan, sebab ia tidak melalui tenggorokan ataupun kerongkongan dan tidak masuk ke dalam lambung dengan jalan normal. Yang rajah yaitu yang mengatakan batal. Sebab illah hukum batal puasa adalah yang masuk ke dalam tubuh dan menguatkan badan sebagaimana makanan dan minuman. Sehingga suntikan yang demikian dapat membatalkan puasa karena dapat menguatkan tulang dan anggota badan.
Adapun terkait anestesi total atau bius yang berimplikasi pada hilangnya kesadaran pasien, maka hal ini dikaitkan dengan hukum puasa orang yang pingsan. Imam Syafii dan Imam Ahmad mengatakan bahwa orang yang pingsan ketika berpuasa, tidak terlepas dari 2 kondisi:
Kondisi pertama, pingsan sejenak dan sempat sadar di siang hari, maka puasanya sah. Sebab ia mampu menahan atau meninggalkan makan dan minum dengan kesadaran meski hanya sebentar. Alasan bahwa puasanya sah yaitu, ketika dia sadar di siang hari, maka orang tersebut telah mendapatkan waktu untuk menahan diri dari pembatal puasa secara umum.
Kondisi kedua, pingsan sehari penuh. Maksudnya, orang tersebut mengalami pingsan dari sebelum fajar, sampai terbenam matahari. Maka pada kondisi ini, puasa orang tersebut tidak sah, meski ia sudah berniat untuk berpuasa sebelumnya.
Dalil bahwa puasanya tidak sah, karena orang yang berpuasa wajib melakukan niat. Berniat meninggalkan makan dan minum serta semua yang membatalkan puasa. Allah berfirman dalam hadis qudsi:
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
“Orang yang berpuasa ini meninggalkan makan, minum, serta syahwatnya karena-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada hadis diatas, bentuk menahan atau meninggalkan makan dan minum dikembalikan kepada orangnya. Artinya, orang tersebut secara sengaja meninggalkan semua pembatal puasa. Sementara orang yang pingsan, tidak sadar, tentu saja tidak memiliki kesengajaan dalam meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa tersebut. Wallahu Ta’ala A’lam bish Shawab. (Nazahah)
Ref: Khalid bin Ali Al-Musyaiqih, Al-Mufthirat Al-Mu’ashirah, hlm. 9
Muhammad Samih Umar, Fikih Kesehatan, hlm. 248
Ibnu Utsaimin, Fatawa Ulama Baladil Haram, hlm. 295
Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnid, Fatawa Ash-Shiyam, hlm. 24
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-81551027272469248062017-09-09T23:55:00.000-07:002017-09-09T23:57:02.318-07:00Faqih, Siapa gerangan yang pantas digelari?
Imam al-Hasan Al-Bashri pernah ditanya mengenai suatu masalah, lantas beliau menjawabnya. Namun orang yang bertanya kepadanya berkata bahwa para fuqaha tidak mengatakan demik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4fd2kJ7k-wle1NNKO8RJlVQjfOxbjohtiXPz1q9yQ-Zky9tZ40WevApJyfN9irY8mjYD01lR_eQaI0-fmM3yAcaAF5rWcPDX2HBs1S08Tcu2sDSOa4rQSDPN95_MeAbvRSKl5-G2fW9-l/s1600/ilustrasi-pendidikan-tempo-dulu-32e2ldkozr1fjekqzjylfu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4fd2kJ7k-wle1NNKO8RJlVQjfOxbjohtiXPz1q9yQ-Zky9tZ40WevApJyfN9irY8mjYD01lR_eQaI0-fmM3yAcaAF5rWcPDX2HBs1S08Tcu2sDSOa4rQSDPN95_MeAbvRSKl5-G2fW9-l/s320/ilustrasi-pendidikan-tempo-dulu-32e2ldkozr1fjekqzjylfu.jpg" width="320" height="217" data-original-width="620" data-original-height="421" /></a></div>an. Lantas, sang imam bertanya: “Apakah kau mendapati seorang faqih satu saja? Seorang faqih adalah seorang yang sentiasa menghidupkan malamnya,menahan perutnya (puasa) di siang harinya, zuhud terhadap dunia, ia yang tidak suka mencela, tidak suka membujuk, ia yang menyebarkan hikmah Allah Ta’ala, jika diterima ia bersyukur pada Allah, ia yang paham perintah dan larangan yang Allah nyata, ia yang tahu apa yang dicinta dana pa yang dibenci-Nya, itulah ‘Alim, yang termaktub dalam hadits rasul-Nya, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Ia pahamkan padanya urusan agama”. Jika ia belum memiliki sifat ini, maka ia hanyalah seorang yang tertipu (maghrur). (Mughni Muhtaj/3: 79)
Ar-Rasikh fil ilm adalah mereka yang melaksanakan sumpahnya, yang jujur lisannya, yang tindaknya selaras dengan hatinya. Atau ia yang memiliki 4 kriteria: yang bertaqwa pada Allah, antara dirinya dengan-Nya, tawadhu’ antara ia dengan sesamanya, zuhud antara ia dengan dunia, mujahadah antara dirinya dengan nafsunya. Tapi, makna yang paling benar yaitu ia yang tahu kalam, tahu hokum, dan peringatan. Sebab rusukh (berakar) adalah ia yang menetap melekat pada sesuatu.
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-62680824127569072742017-09-09T00:51:00.000-07:002017-09-09T00:53:50.078-07:00Menggunakan Pasta Gigi Saat BerpuasaPertanyaan:
apa hukumnya menggunakan pasta gigi di siang hari bulan Ramadhan bagi yang sedang berpuasa?
jawab:
tidak apa-apa menggunakan pasta gigi di siang hari bulan ramadhan bagi yang sedang berpuasa, jika tidak sampai ke lambung, tapi lebih baik mencukupkan diri dengan sikat gigi tanpa pasta giginya,. sebab pasta gigi mengandung zat kuat yang bisa sampai ke lambung tanpa dirasa oleh penggunanya. maka yang lebih utama bagi yang berpuasa adalah tidak menggunakannya. jika mau menundanya sampai saat berbuka berarti ia telah menghindari hal yang dikhawatirkan dapat merusak puasa.
disarikan dari: Ar-Risalah/ ed. 75, September 2007<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5vyEfUoCj5PH905OycxE1f2wZ5UFg-_9-qr4O-Qq5ZzeHj-gyJAix6F3TLwvdzym0PSnJUcVO1SpSXj4UhD1InKOmU2WAEcWSIQBL7I_OYg6y2tIIemndWw6ej3qa7UkpxNxromz41f5O/s1600/Kegunaan+Lain+dari+Pasta+Gigi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5vyEfUoCj5PH905OycxE1f2wZ5UFg-_9-qr4O-Qq5ZzeHj-gyJAix6F3TLwvdzym0PSnJUcVO1SpSXj4UhD1InKOmU2WAEcWSIQBL7I_OYg6y2tIIemndWw6ej3qa7UkpxNxromz41f5O/s320/Kegunaan+Lain+dari+Pasta+Gigi.jpg" width="320" height="177" data-original-width="600" data-original-height="332" /></a></div>Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-38413855959089192442017-09-08T03:00:00.001-07:002017-09-08T03:00:11.228-07:00Sanad Fikih Imam MalikSanad Fiqih Imam Malik
by : Ahmad Zarkasih, Lc
Tue 10 January 2017 04:36 | 3343 views | bagikan via
Kota Madinah, adalah kota yang telah disepakati oleh sejarawan sebagai kota dengan perkembangan ilmu terbaik dan lingkungan keilmuan yang unggul di masa Bani Umayyah serta di awal-awal Dinasti ‘Abbasiyah. Bahkan ketika masa khulafa-ur-Rasyidin, kota menjadi tempat konvensi para sahabat Nabi s.a.w., dan mereka semua adalah para pembawa ilmu-ilmu Nabi s.a.w.. Jadi sudah pasti kota madinah adalah kota yang berisikan dengan ilmu dan para ulama mumpuni.
Dan Imam Malik bin Anas adalah orang madinah tulen; itu keunggulan yang dimiliki Imam Malik jika dibanding dengan Imam madzhab lain. Keberadaannya di kota Nabi s.a.w. sejak kecil bahkan sampai wafat itu menjadi nilai plus yang sangat wajar banyak orang memujanya. Terlebih lagi adanya pengakuan dari sang baginda s.a.w. tentang ulama Madinah;
يُوشِكُ أَنْ يَضْرِبَ الرَّجُلُ أَكْبَادَ الْإِبِلِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ، فَلَا يَجِدُ عَالِمًا أَعْلَمَ مِنْ عَالِمِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Hampir saja orang-orang itu akan memukuli lambung unta (saking susahnya) dalam mencari ilmu. Dan kalian tidak akan menemukan seorang ulama yang lebih pandai dibanding ulama kota Madinah”. (shahih Ibn Hibban)
Sanad Fiqih Imam Malik bin Anas
Secara global, ilmu fiqih Imam Malik bin Anas itu diwariskan oleh ulama-ulama yang tergolong dalam 7 Ahli Fiqih Madinah, atau juga 10 Ahli Fiqih Madinah. Karena sudah barang tentu orang di sebauh kampong atau kota akan belajar kepada ulama kotanya sendiri. Walaupun memang tidak kesemua dari Ali Fiqih Madinah itu didatanginya secara langsung oleh sang Imam; disebabkan di antara mereka ada yang sudah tidak semasa dengan sang Imam.
Di beberapa artikel sebelumnya di rubric ini, kamis sudah jelaskan ‘Siapa 7 Ahli Fiqih Madinah?’ (Klik)
Di antara mereka yang didatangi langsung oleh Imam Malik dalam menuntut ilmu adalah;
1. Nafi’ (117 H) , budaknya Ibn Umar r.a.. beliau yang oleh Imam al-Bukhari disebut sebagai jalur ter-shahih periwayatn hadits kepada Umar serta anaknya; Ibnu Umar r.a., bahkan ter-shahih dari keseluruhan jalur sanad. Beliau (al-Bukhari) mengatakan;
أصح الأسانيد كلها : مالك عن نافع عن ابن عمر
“sanad yang paling shahih adalah Malik bin Anas, dari Nafi’ dari Ibu Umar”. (Muqaddimah Ibn Shalah 1/10)
Artinya bahwa apa yang diriwayatkan oleh Imam Malik dari gurunya tersebut; Nafi’ adalah jaminan mutu yang sulit untuk dikatakan jauh dari kebenaran.
2. Muhammad bin Muslim atau yang masyhur dikenal dengan sebutan Ibn Syihab al-Zuhri (124 H); Ahli Hadits Madinah. Beliaulah orang yang diproyeksikan oleh Khalifah Umat bin Abdul Aziz dalam mega proyek pengumpulan hadots Nabi s.a.w. untuk pertama kalinya secara resmi.
3. Abdurahman bin Hurmuz (117 H), guru Imam Malik dengan masa paling panjang; 13 tahun. Beliau lah yang sangat ber[engaruhi dalam pembentuka adab seorang Malik bin Anas.
Al-Qadhi ‘Iyadh merekam apa yang dinyatakn oleh Imam Malik tentang masa belajar Malik bin Anas kepada Ibn Hurmuz. Dan beliau (Imam Malik) juga menyatakan bahwa gurunya; Ibn Hurmuz adalah orang yang paling cerdas dalam hal menyanggah syuhbat-nya ahli nafsu, serta cerdas dalam mengurai perbedaan yang terjaid di antara masyarakat. (Tartiib al-Madarik 1/81)
4. Abu al-Zinad Abdullah bin Dzakwan (131 H), Ahli Fiqih Madinah yang juga seorang ahli hadits. Imam Abu Hanifah menyebutnya sebagai orang paling pandai dalam ilmu fiqih di Madinah bahkan melebihi Rabi’ah. (Tarikh Baghdad 10/86).
5. Yahya bin Sa’id al-Anshary (146 H). faqih sekaligus ahli hadits yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik juga banyak periwayatn dari para Tabi’in.
6. Rabi’ah bin Abi Abdurahman (136 H), yang biasa dikenal dengan sebutan Rabi’ah al-Ra’yi; Rabi’ah ahli logika. Beliau tercatat sebagai ahli fiqih pertama kali yang majlisnya didatangi oleh Imam Malik di masjid Nabi s.a.w. denagn arahan ibunya sang Imam; karena memang beliau (Rabi’ah) ketika itu yang termasyhur, maka sang ibu mendorongnya untuk tidak pernah absen dalam majlis rabiah di masjid Nabawi. Sebelum akhirnya Imam Malik berkeliaran mencari ilmu ke sana kemari, berguru, meminta fatwa serta periwayatan hadits.
Muhammad Khudhari Bek dalam kitabnya tarikh al-Tasyri’ al-Islamy (151-153) menyebutkan bahwa Imam Malik adalah seorang ah;li fiqih sekaligus ahli hadits, maka guru-guru Imam Malik (yang disebutkan di atas), ada yang diambil darinya fatwa fiqih, seperti Nafi’, Rabi’ah, Ibnu Hurmuz serta Ibnu al-Zinad. Di samping itu ada juga yang diambil darinya periwayatan hadits seperti Nafi’, Ibnu Syihab, dan juga yahya bin Sa’id al-Anshary.
Sama seperti Imam Abu Hanifah, jalur ilmu yang dilalui Imam Malik membuat corak khas pada fatwa-fatwa fiqih yang dihasilkan; sangat Madaniyun. Begitu juga Imam Abu Hanifah yang sangat ‘Iraqiy. Karakter fiqih sahabat-sahabat Madinah yang ketat dan sangat mengandalkan teks-teks hadits seperti Ibnu Umar r.a., dan juga ada corak pengambilan Maslahah Umar bin Khaththab juga Anas bin Malik.
Ibn Hurmuz dan Imam Malik
Selain guru-guru di atas, Imam Malik juga belajar kepada banyak guru, bahkan ratusan guru yang ada di madinah semasa pencariannya terhadap ilmu syariah. Dan yang hebatnya, beliau pun beberapa kali sering menghadiri majlis ilmu dari ulama yang seumuran dengan beliau; salah satunya adalah Imam Ja’far bin Muhammad (148 H), atau biasa dikenal dengan sebutan Ja’far al-Shadiq; salah seorang cucu Rasul s.a.w. dan juga ahli fiqih dari kalangan ahl-Bait.
Walau tidak sesering guru-gurunya yang lain dalam hal pertemuan, akan tetapi Imam Malik punya kesan yang sangat baik terhadap Imam Ja’far al-Shadiq. Beliau menyebut Imam Ja’far al-Shadiq sebagai orang zuhud yang sangat taqwa kepada Allah s.w.t, dan mencintai kakeknya (Muhammad s.a.w.). bahkan setiap kali meriwayatkan hadits Rasul, Imam Ja’far selalu dalam keadaan suci (tidak berhadat), dan tidak sekalipun terdengar dari beliau perkataan yang tidak berguna. (al-Qadhi ‘Iyadh dalam Tartiib al-Madarik 2/52)
Banyak ulama menyebut bahwa ketawadhuan Imam Malik itu diperoleh dari gurunya Ibnu Hurmuz semasa beliau menghabiskan waktu belajar kepadanya selama 13 tahun. Saking tawadhu’-nya beliau (ibnu Hurmuz) melarang Imam Malik menuliskan namanya dalam sanad keilmuannya, khawatir apa yang diajarinya adalah kekeliruan. Karena itu, nama Ibnu Hurmuz memang tidak semasyhur guru-guru Imam Malik lain, seperti Rabi’ah, al-Zuhri, atau juga al-Zinad.
Al-hafidz Ibnu Abdil-Bar dalam kitabnya yang masyhur Jami Bayan Al-Ilmi Wa Fadhlih (2/234), bercerita tentang Imam Malik dan temannya Abdul Aziz bin Abi Salamah yang selalu “mondar-mandir” ke rumah Imam Ibnu Hurmuz untuk belajar. Selain kedua muridnya ini, ada tokoh lain yaitu Muhammad bin Ibrahim bin Dinar beserta kawan-kawannya yang juga selalu datang menemui Imam Ibnu Hurmuz untuk meminta ilmu. Namun setiap kali Muhammad dan segerobolan temannya ini datang ke Imam Ibnu Hurmuz, beliau selalu menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Sampai akhirnya, Muhammad bin Ibrahim dengan muka kesal sambil berkata: “saya sangat tidak senang dengan perlakuan guru kepada kami. Kenapa guru tidak pernah menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, sedangkan jika Malik bin Anas dan Abdul Aziz yang datang, guru selalu saja menjawab semua pertanyaan mereka. Ini tidak adil!”
Kemudian Imam Ibn Hurmuz berkata:
“wahai Muhammad! Aku ini orang tua yang sudah berumur, ke-tua-an ku sudah menggrogoti tubuhku. Aku takut ke-tua-an ku ini juga mengrogoti otakku sebagaimana ia telah menggroroti tubuhku. Sehingga aku sangat mungkin lupa dan salah. Malik dan Abdul Aziz adalah 2 orang pintar di kota ini, kalau aku katakan sesuatu yang benar mereka berdua akan menerimanya. Kalau aku katakana sesuatu yang salah, pastilah mereka menolak dan tidak mengamalkan itu.
Nah kamu beserta rombonganmu itu adalah orang yang tidak berilmu. Aku takut (karena umur tua ku) aku katakan sesuatu yang salah, kamu terima itu begitu saja dan kemudian kau sebarkan. Itu akan menambah dosa bagi ku.”
Wallahu a’lamPenakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-66735983665960424242017-08-10T23:24:00.000-07:002017-08-10T23:24:00.572-07:00qadha shalat dalam perjalananQadha Shalat di Perjalanan
Bersafar merupakan hal yang lazim dikerjakan oleh seseorang. Safar yang mengharuskan seseorang bepergian jauh terkadang menyebabkan ia mengalami eforia dalam melaksanakan shalat. Antara shalat di perjalanan dalam posisi di atas kendaraan atau ia mengqadhanya di akhir perjalanannya.
Masalah pelik yang terkadang muncul juga yaitu saat kita di atas kendaraan, kita tidak mendapatkan air yang cukup. Disisi lain, kondisi kendaraan yang full ac meniadakan adanya debu yang dapat digunakan untuk bertayamum. Lantas, bagaimana cara kita melaksanakan thaharah dan melaksanakan shalat? Nah, pada edisi kali ini, An-Najma akan mengupas qadha shalat dalam perjalanan yang pada realitanya masih menyisakan tanya di benak-benak kita akan hal itu.
Keadaan Boleh Tayamum
Dalam Islam, Allah memberikan rukhsah untuk kita saat tidak mendapati air untuk bersuci. Rukhsah tersebut yaitu Ia membolehkan kita bertayamum atau bersuci dengan debu, hal ini sudah menjadi ijmak. Namun kebolehan ini bukan tanpa syarat. Adapun diantara syarat yang harus dipenuhi supaya tayamum menjadi rukhsah untuk kita yaitu: benar-benar tidak didapati air. Hal ini dikarenakan tayammum merupakan ibadah pengganti wudhu. Masyru’iyyah tayammum termaktub dalam Al-Qur’an yang artinya, “Jika tidak didapati air”. Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tayammum diperbolehkan ketika tidak ada air.
Namun ketika kita berada di atas kendaraan yang full ac terkadang debu pun tak bisa kita jumpai. Sehingga kita masuk dalam kondisi faqid ath-thahurain, atau seseorang yang tidak mendapatkan dua alat bersuci, yaitu air dan debu.
Hukum Faqid At-Thahurain
Dalam menghukumi faqid ath-thauhrain dalam tatacara shalat, para ulama berbeda pendapat. Perbedaan pendapat tersebut berkisar pada; apakah ia harus melaksanakan shalat dalam kondisi tersebut lantas mengqadhanya, atau cukup dengan mengqadha saja. Dalam masalah ini, para ulama terbagi menjadi empat pendapat:
1. Ia tidak perlu mengerjakan shalat dan tidak perlu mengqadha’nya. Pendapat ini merupakan pendapat ulama madzhab Maliki. Alasannya, ketika kewajiban shalat datang ia tidak dapat memenuhi syaratnya, yaitu wudhu dan tayammum. Hal ini selaras dengan apa yang disabdakan nabi, “Allah tidak akan menerima shalat orang yang berhadats (kecil) hingga ia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini karena air dan tanah adalah syarat wajib bagi pelaksanaan shalat, sedangkan dalam kasus ini, syarat itu tidak terpenuhi. Begitu pula syarat qadha’ juga bergantung pada kewajiban pelaksaan ada’ (tunai), sedang kewajiban melaksanakan secara ada’an atau tunai sudah gugur atau tidak diperintahkan.
Oleh karena itu, shalat yang diwajibkan padanya saat itu gugur. Pendapat seperti ini juga dikemukakan oleh syaikhul islam Ibnu Taimiyah.
2. Harus mengerjakan shalat dan harus mengqadha’nya. Ia hanya diperintahkan melaksanakan shalat fardhu saja. Shalat dilakukan seperti biasa dan hendaknya diulangi. Ini merupakan pendapat paling kuat dalam madzhab Syafi’i. Pendapat seperti ini, yaitu wajib mengerjakan shalat dan mengqadhanya juga digunakan oleh madzhab Hanafi.
Meski Syarat Tak Terpenuhi
Shalat di atas kendaraan terkadang membuat kita tak mampu menghadap kiblat secara terus menerus. Maka ketika kondisinya seperti itu, tidak memungkinkan menghadap kiblat, kita bisa shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan. Allah berfirman,
لًا يُكًلِفُ اللهُ نَفْسًاً إِلَا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya.” (QS. Al-Baqarah: 286).
Disisi lain, Allah juga memerintahkan kita untuk bertakwa, mengingat-Nya semampu kita. tersebut dalam firman-Nya;
فَاتَقُوْا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (QS. At-Taghabun: 16).
Mengqadha Shalat yang Tertinggal dalam Perjalanan
Ketika kita tidak mampu melaksanakan shalat secara sempurna karena kondisi kita yang tidak memiliki alat untuk bersuci, maka kita memiliki kewajiban untuk mengqadhanya. Adapun tatacara shalat qadha diantaranya:
1. Sirr dan jahr
Ketika kita tertinggal shalat yang harus dilaksanakan secara sir, misal shalat Dhuhur dan baru mampu mengerjakannya saat masuk waktu Maghrib, maka menurut jumhur ulama kita melaksanakannya secara sir. Begitu sebaliknya.
2. Tertib atau berurutan
Dalam mengqadha shalat yang tertinggal kita diperintahkan untuk melakukannya secara tertib atau urut. Sebab shalat merupakan ibadah yang telah ditentukan waktu dan urutan pelaksanaannya. Misal, jika kita tertinggal shalat Dhuhur dan sudah masuk waktu Ashar, maka shalat yang harus pertama kita kerjakan adalah shalat Dhuhur.
3. Waktu Pelaksanaan Qadha, segera atau tidak
Dalam masalah ini, para ulama berbeda pendapat. Pendapat tersebut mejadi dua; menurut jumhur, waktu pelaksanaan qadha harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda atau mengakhirkannya. Namun menurut madzhab Hanafi, pelaksanaan qadha shalat dapat diakhirkan atau tidak disegerakan.
Adapun kita, hendaknya menyegerakan pelaksanaan qadha shalat kita yang tertinggal sebagaimana yang dikemukakan oleh jumhur tanpa mencela perbedaan pendapat yang ada. Wallahu A’lam bish Shawab.(Nay)
Referensi:
Abdurrahman Al-Jazairi, Fiqh ‘Ala Madzahib Al-Arba’ah, 1/ 446-449
Abu Umar Dibyan, Ahkam Ath-Thaharah, 12/ 41, 73
‘Adil bin Yusuf Al-‘Azzazi, Tamam Al-Minnah, 1/ 129
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-54240295043604268852017-08-08T00:28:00.000-07:002017-08-08T00:28:29.460-07:00Seumpama QithmirSeumpama Qithmir!
Menjadi pemuda shidiq sebagaimana Yusuf ‘alaihissalam. Jujur dalam ibadah kepada Allah Ta’ala. Jujur dalam ikhlas, sebab pemuda yang didamba dalam sejarah adalah pemuda yang ikhlas dan berkomitmen dalam berjuang.
Berawal dari kisah pemuda kahfi bersama dengan anjingnya. Terurai kisah yang indah, yang tidak lekang oleh sejarah. Sebersit pembelajaran dapat kita ambil dari kisah tersebut.
Adalah Qithmir, seekor anjing setia milik salah satu penghuni gua. Termaktub dalam firman Allah Ta’ala “Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua....”. (Al-Kahfi: 18)
Menjadi sahabat yang baik
Meski adalah seekor anjing, namun ia mampu mengetuk janji Surga. Adalah Qithmir, hewan yang berbahagia, mampu menemani langkah orang-orang shalih yang berjumlah 7 jiwa. Itulah Qithmir, sang anjing yang yang dimuliakan oleh Allah, yang dimaktub kisahnya dalam Al-Qur’an. Lantas, apa rahasia? Tersebab ia menemani langkah perjuangan tujuh pemuda yang menyelamatkan tauhidnya dari kekejaman pemerintah raja Dikyanus. Ia yang mengawal ketujuh pemuda itu ke dalam gua. Ia yang meski harus mati terlebih dahulu dan tak bangun lagi kala ketujuh pemuda itu hidup kembali.
Itulah, gambaran sahabat, sesosok yang membawa pada ladang pahala, menghantar laju kita ke Surga. Tidakkah kita ingin seperti Qithmir? Yang meski hanya hewan biasa namun bisa mulia. Yah, meski kita adalah hamba biasa, manusia yang terbalur alpa, namun adanya sahabat setia yang menuntun ke Surga adalah sebuah hal yang harus niscaya adanya. Sebab sahabat akan menjadi syafaat kita di akhir sana. Sungguh, teringat kekata Syeikh Ibnul Qayyim jika tidak salah, ketika beliau sedang berkumpul bersama para sahabatnya, beliau lantas mengucap, “Sahabatku, jika kalian tidak menemukan diriku berada di Surga kelak bersama kalian, maka tanyakanlah kepada Allah, “Dimana si fulan yang dahulu mengingatkanku akan kebaikan?”, Jika ternyata aku berada di neraka, maka mintalah kepada Allah supaya Ia mengangkat, membersihkan dan memasukanku bersama kalian ke Jannah-Nya.”.
Allah, sungguh kerinduan memiliki sahabat sejati yang menuntun hingga ke Surga adalah cita yang terus terpatri dalam jiwa. Meski kadang aku sendiri belum merasa hadirnya yang hakiki, mungkin karena kesalahanku sendiri yang terlalu dalam tercebur dalam kubangan dosa. Hingga akhirnya sahabat yang dinanti harap pun tak kunjung ada hadirnya.
Ketika kutulis rangkaian kalimat ini, teringat jelas masa saat perpisahan dengan ustadz kami, ustadz Furqan Syuhada. Yah, beliau menyelip pesan seperti di atas. Kami tertunduk dalam suasana haru. Itulah perpisahan pilu kala kita terpisah dari seorang guru, yang mengajar erti hidup dan memakna kehidupan. Semoga, apa yang menjadi harap dan cita, akan berbuah nyata karena do’a yang terapal dari lisan pemilik raga yang menengadah tangan di akhir malam, bermunajat syahdu, berkhalwat rindu dengan Ar-Rahman. Doa tulus dari hati yang ikhlas pasti kan menuai nyata. Amiin.
#NayNazahah
Memeluk malam dalam Baluran rindu pada seorang teman
Pilang ceria, 07 Agustus 2017Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-72729910078957372852017-08-08T00:18:00.000-07:002017-08-08T00:18:03.870-07:00Tersebab Keshalihan OrangtuaTERSEBAB KESHALIHAN ORANG TUA
Ali Shodiqin
Tidak ada modal berharga yang patut kita seriusi agar anak-anak kita tumbuh menjadi shalih selain berusaha untuk menjadi pribadi shalih terlebih dahulu. Surat al-Kahfi ayat 82 manarik untuk kita renungi.
Allah Ta’ala berfirman, “Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih, maka Rabbmu menghendaki agar agar supaya mereka sampai pada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Rabbmu.”
Ayat di atas merupakan di antara fragmen kisah perjalanan Nabi Musa mendampingi seorang lelaki shalih dalam mencari ilmu. Banyak ulama menyebut lelaki shalih tersebut bernama Khidir. Alur ayat di atas adalah jawaban atas pertanyaan Nabi Musa atas perbuatan yang dilakukan lelaki shalih yang ia dampingi.
Disebutkan dalam al-Qur`an bahwa mereka berdua tiba di suatu negeri dan meminta penduduknya untuk menjamu mereka lantaran bekal yang mereka miliki telah habis. Namun, penduduk negeri itu enggan untuk menjamu. Akan tetapi tatkala keduanya melanjutkan perjalanannya di negeri tersebut dan menemukan dinding rumah yang hampir roboh. Tanpa berfikir panjang, lelaki shalih itu bergegas menegakkan dinding itu dan memperbaikinya.
Ibnu Katsir bertutur ketika mengomentari ayat tersebut, “ayat tersebut merupakan argumentasi bahwa anak keturunan seorang yang shalih akan dijaga (Allah). Ini juga mencakup barakah ibadahnya bagi mereka di dunia dan akhirat. (Dengan izin Allah) ia akan memberi syafaat kepada mereka, mengangkat mereka pada derajat yang tinggi di jannah, supaya lelaki shalih tadi bergembira dengan (kondisi) mereka” (Tafsir al-Qur`anil ‘Azhim, 5/186-187).
Hal menarik lain yang dapat kita petik dari ayat tersebut bahwa Allah akan menjaga anak keturunannya meski al-Quran tidak secara tegas menyebutkan bahwa kedua anak tersebut juga termasuk anak yang shalih.
Atas dasar inilah kiranya Abdullah bin Abbas mengomentari ayat tersebut dengan berkata, “Kedua anak yatim itu dijaga (Allah) disebabkan keshalihan ayah mereka. Meski tidak disebutkan bahwa keduanya juga termasuk orang yang shalih.”
BUKAN HANYA UNTUK DIRI SENDIRI
Patut kembali kita sadari bahwa keshalihan yang berusaha kita capai sejatinya bukan hanya untuk diri kita sendiri. Berbagai kebajikan yang kita lakukan seperti: mendirikan shalat fardhu yang kita usahakan untuk selalu dikerjakan berjamaah di masjid, qiyamullail dengan penuh khusyuk yang diiringi dengan lantunan doa juga aliran air mata, membaca al-Qur`an, shiyam sunnah dan sebagainya, pada hakikatnya juga untuk kebaikan anak keturunan kita kelak.
Untuk itu, menghilangkan karakter-karakter yang buruk, akhlak yang tercela, dosa, bahkan kemaksiatan yang mungkin tidak kita sadari, merupakan suatu keniscayaan ketika mendambakan anak yang shalih. Boleh jadi, terhalang atau belum tercapainya keshalihan anak kita, disebabkan dosa dan kemaksiatan yang terus-menerus kita lakukan. Atau dikarenakan harta tidak halal yang kita peroleh. Atau juga lantaran kedurhakaan kita kepada kedua orang tua kita.
Keshalihan anak bukanlah suatu yang lahir hanya disebabkan metode pengajaran yang ia dapatkan. Bukan pula pilihan sekolah atau tempat pengasuhan yang terbaik. Tidak juga hanya fokus pada kesungguhan mendidik dan pengorbanan finansial. Akan tetapi, penentu utama di balik keshalihan mereka adalah disebabkan perantaraan ibadah-ibadah agung yang kita kerjakan. Rasa takut dan muraqabah kita kepada Allah, melaksanakan shalat fardhu, amal-amal shalih yang tersumbunyi dari pandangan orang lain, berbakti pada orang tua, qiyamullail dan ibadah lainnya.
Bukti bahwa keshalihan orang tua berpengaruh pada anak-anaknya merupakan suatu yang dikenal sejak dahulu. Imam al-Ghazali memuat sebuah kisah dalam Ihya` Ulumuddin (3/251) berkaitan tentang ini. Beliau menulis bahwa saat menderita sakit menjelang ajal Imam asy-Syafi’i, ia mewasiatkan pada seseorang untuk memandikan jenazahnya. Setelah beliau meninggal, orang tersebut pun dipanggil. Saat memenuhi panggilan itu, orang itu meminta wasiat imam asy-Syafi’i. Dalam wasiat tersebut ternyata beliau menyebutkan mempunyai hutang 70 ribu dirham pada seseorang. Orang itu pun bersedia melunasi hutang itu seraya berkata, “Beginilah aku ‘memandikan’ jenazahnya.”
Beberapa tahun berselang, seseorang ingin mengunjungi orang yang memandikan imam asy-Syafi’i tersebut. Setelah menemukan rumahnya, ia pun mendapati orang tersebut dalam kebaikan; memiliki keturunan yang banyak, diberi kemuliaan dan juga keluasan rejeki.
Mengakhiri tulisan ini, alangkah baiknya kita merenungi perkataan Sa’id bin Musayyib. Ia pernah menuturkan “Sungguh! Tatkala saya hendak melaksanakan shalat (sunnah) lalu saya teringat pada anak-anakku, maka saya pun memanjangkan shalatku.” Wallahu A’lam. []
Diambil dari majalah Hujjah edisi 17, Rajab.Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-37332813473568378062016-11-16T07:56:00.002-08:002016-11-16T07:58:56.547-08:00ke syurga bersama orang tua<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "monotype corsiva"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Bersama Orang Tua Menggamit Syurga<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 2; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none; font-family: "sakkal majalla"; font-size: 12.5pt; line-height: 150%; padding: 0cm;">وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ
أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ
شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ </span></b><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="border: 1pt none; font-family: "sakkal majalla"; padding: 0cm;">رَهِينٌ</span></b><b><span style="color: #2b2b2b; font-family: "sakkal majalla";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "times new roman" , serif; padding: 0cm;">“</span><i><span style="border: 1pt none; font-family: "times new roman" , serif; padding: 0cm;">Dan orang-orang yang beriman,
dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak
cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala
amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya</span></i><span lang="IN" style="border: 1pt none; font-family: "times new roman" , serif; padding: 0cm;">”</span><span style="border: 1pt none; font-family: "times new roman" , serif; padding: 0cm;">. <b>[ath-Thûr/52:21]</b></span><i><span lang="IN" style="color: #2b2b2b; font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<i><span lang="IN" style="color: #2b2b2b; font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saudariku
tercinta...<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kenikmatan
hakiki seorang mukmin adalah saat ia menginjakkan kakinya di pelataran Syurga.
Kenikmatan terindah yang diidamkan setiap mukmin. Sebab Alloh telah memberikan
kisah indah dalam firman-Nya, Ia dengan keMaha Adilan-nya pun memberikan nikmat
lain yang tak pernah disangka manusia. </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yaitu kelak di Syurga
Alloh akan mempertemukan orangtua dengan anak cucu mereka. </span><i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masya Alloh</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">..</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Bersama Orang Tua menggamit Syurga<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam tafsir
ayat ini kita akan mentadaburi kasih-Nya yang tak terhingga. D</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">alam ayat
ini Alloh berfirman</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<i><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak
cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka
dengan mereka</span>”</i>. Maksudnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Wahbah
Zuhaili dalam kitabnya tafsir al-Munir bahwa kelak di Syurga para orang tua
akan dipertemukan dan dikumpulkan dengan anak keturunan mereka yang mengikuti
jejak mereka dalam keimanan, ditempatkan di Syurga pada derajat yang sama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal tersebut</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ditujukan</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">sebagai bentuk <i>takriman</i>
(pemuliaan), ganjaran dan balasan tambahan terhadap para orang tua supaya tenang
dan tentram jiwa mereka, damai sejuk dengan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">berkumpulnya</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> mereka </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">bersama
anak cucunya</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">di Syurga</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> walau</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">pun</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> amalan anak cucu </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(yang beriman) </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tidak sebanding </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">atau sepadan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dengan</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> amal dan ganjaran mereka.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Inilah kasih sayang Alloh yang mendahului amarah-Nya. Semua hal tersebut
diatas senada dengan sebuah riwayat marfu’ bahwa Nabi SAW., bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibu Jarir,
Ibnu Mundzir, al-Hakim, dan al-Baihaqy dari sahabat Ibnu Abbas bahwa Alloh SWT
akan mengangkat derajat anak cucu orang mukmin kelak di Syurga bersama mereka
dalam satu derajat walaupun amalan anak cucu mereka tiada sama dengan mereka
supaya tentram pandangan mereka. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini
sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafidh ath-Thabrany dari Ibnu Abbas dari Nabi
SAW., beliau bersabda: “<i>Jika salah seorang masuk Syurga maka ia akan
bertanya mengenai bapaknya, istrinya serta anaknya. Maka kemudian dikatakan
padanya bahwa mereka tidak sampai derajatmu, lantas lelaki tersebut berkata, “
wahai Rabbku, sungguh aku telah beramal untukku dan untuk mereka”. </i></span><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kemudian
kaum kerabat atau keluarganya menyusul bersamanya. </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah itu Ibnu Abbas
membaca firman-Nya tersebut“.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak Mengurangi Pahala Orang Tua<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kenikmatan
tersebut diatas ti</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">daklah</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> mengurangi pahala amal </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">orangtua</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> mereka</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini seirama dengan yang<span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;"> diungkapkan oleh Imam
ath-Thabari: Kami tidak mengurangi ganjaran kebaikan mereka sedikit pun dengan
mengambilnya dari para orang tua untuk kemudian Kami tambahkan bagi anak-anak
mereka yang Kami tempatkan bersama mereka. </span></span><span style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; padding: 0cm;">Akan tetapi, Kami beri mereka pahala dengan
penuh, lantas Kami susulkan anak-anak mereka ke tempat-tempat mereka (para
orang tua) atas kemurahan dan kasih sayang Kami bagi mereka.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; padding: 0cm;">Hanya Berlaku Dalam Syurga,
Sebab Setiap Manusia Terikat dengan Amalnya<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="border: none 1.0pt; font-family: "times new roman" , "serif"; padding: 0cm;">Penyepadanan derajat dan
ganjaran yang Alloh SWT., berikan bagi orang tua dan anak cucunya hanyalah
berlaku dalam hal derajat dan ganjaran syurga saja, tidak pada selainya. Hal
ini sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh as-Sa’di bahwa, penggalan ayat ini
ditujukan untuk menghilangkan prasangka bahwa anak-anak penghuni neraka
(ahlun-nar) pun mengalami hal serupa. Yaitu akan berada di tempat yang sama
dengan orang tua mereka. Lantas Allah SWT., mengabarkan bahwa keadaannya tidak
demikian. Dalam masalah ini, tidaklah sama kondisi antara surga dan neraka.
Neraka adalah tempat penegakan keadilan. Sehingga Allah SWT., tidak akan
mengadzab seseorang kecuali dengan perbuatan dosanya. Seseorang juga tidak
memikul dosa orang lain.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Hal ini dikarenakan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Alloh SWT telah mengatakanya sendiri dalam firman-Nya, “ <i>setiap jiwa itu
berdasarkan apa yang ia usahakan</i>”. M</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">aksud dari ayat ini
ialah bahwa setiap jiwa tertahan dengan amalnya, ia tidak dibebani dosa orang
lain baik orang tersebut adalah sang bapak maupun sang anak. Hal tersebut senada
dengan sebuah ayat lain “<i>setiap yang berjiwa bertanggung jawab atas apa yang
telah mereka usahakan kecuali penduduk syurga</i>”. (QS. Al-Mudatsir: 38-39) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akhwaty</span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">…Ini semua merupakan karunia Alloh bagi para anak dengan berkah amal
orangtua mereka, begitupun sebaliknya. Seorang bapak juga mendapat berkah dari
doa anaknya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah ia
berkata, Rasuulloh SAW., bersabda, “ sesungguhnya Alloh SWT.,mengangkat derajat
seorang hamba-Nya yang shalih di Syurga, maka hamba berkata, “ <i>wahai Rabb,
bagaimana semua ini terjadi?</i> Maka Alloh berkata, “ <i>karena permohonan
ampun anakmu untukmu</i>”. Semoga dengan ini kita mampu menjadi orang tua yang
shalih yang dapat mengangkat derajat anak kita di Syurga dan menjadi anak
sholih yang senantiasa mendoakan kedua orang tua. <i>Wallohu A’lam.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ref: Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di,<i> Taisir al-Karim
ar-Rahman</i>, hlm. 780<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Ibnu Jarir ath-Thabari, <i>Tafsir
ath-Thabary, </i>jild. 9/ 7656<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ismail Haqy bin Musthafa
al-Khalwaty, </span><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ruhul Bayan fi Tafsir al-Qur’an</span></i><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, jild. 9/ 191</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "times new roman" , "serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Wahbah az-Zuhaili, <i>Tafsir al-Munir</i>,jild.
14/ 73 dan 86 <o:p></o:p></span></div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-32492773959582121422016-11-16T07:53:00.002-08:002016-11-16T07:53:53.195-08:00ibnu al-jauzi<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Ibnul Jauzi,</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Mencari Sahabat
Akhirat dengan Nasihat</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Monotype Corsiva"; mso-hansi-font-family: "Monotype Corsiva";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibnu
al-Jauzi. Ya. Siapa yang tak kenal
dengan ulama satu ini. Ulama dengan karya yang berjibun. Ulama yang nasihatnya menghujam dalam kedasar kalbu. Seorang
ulama Iraq yang sangat alim, hafal al-Qur’an, muballigh yang handal, namanya
pun harum di segenap penjuru dunia. Ia adalah Jamaluddin bin al-Farj
Abdurrahman bin Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Ubaidillah bin Abdulloh bin
Hamady bin Abdurrahman bin al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Shiddiq
al-Qurasyi at-Tamimy al-Bakri al-Baghdadi al-Hanbali. Beliau lebih terkenal
dengan sebutan Abu al-Farj Ibnul Jauzy.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dialah sang
mufassir dengan tebaran karya tulis dalam berbagai disiplin ilmu. Kakeknya di
kenal dengan al-Jauzy di daerah Jauzah. Ianya adalah seorang ulama yang
dilahirkan di Baghdad pada tahun 511 H atau 1117 M. Tepatnya lahir pada era
dinasti Abbasiyah pada saat kepemimpinan al-Mustadhhir Billah. Ibnul Jauzy
tumbuh dalam keluarga berkecukupan lagi
kaya. Kerabatnya merupakan pedagang perunggu sehingga terkadang beliau
menamakan dirinya dengan Abdurrahman ash-Shaffar atau Ibnul Jauzy ash-Shaffar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ayahnya,
Abdurrahman bin al-Jauzy wafat tatkala beliau masih berumur tiga tahun. Lantas
beliau diasuh oleh ibu dan bibinya. Beliau tumbuh dengan baik dan cerdas
dibawah pengasuhan keduanya. Setelah menginjak dewasa, bibinya melihat
kecerdasan dalam dirinya sehingga sang bibi mengirimkanya pada al-Hafidz bin
Nashir untuk diajari ilmu agama lebih banyak dari sebelumnya. Hal tersebut
terjadi saat umur beliau masih lima tahun, yaitu pada tahun 516 H.<i><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Akhlak dan Ibadahnya<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ibnul Jauzy
kecil sangat suka dengan ilmu. Ia tumbuh menjadi seorang yang wara’, bertaqwa
lagi zuhud. Ia tidak suka banyak bergaul dengan orang karena takut waktunya
terbuang, terjerumus pada hal yang sia-sia, sehingga ia amat menjaga dirinya,
ruhnya, serta waktunya. Al-Hafidz Ibnu Katsir mengomentari beliau, “ dahulu
tatkala ia masih kecil, ia tidak banyak bergaul dengan orang dan tidak pula
memakan sesuatu yang masih syubhat. Ia tidak keluar rumah kecuali untuk
melaksanakan sholat Jum’at, dan ia tidak bermain dengan anak-anak kecil lain.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ia banyak
membaca al-Qur’an, menghatamkanya sekali dalam setiap minggu, melaksanakan
sholat malam, sentiasa berdzikir pada Alloh dan hidup dalam keshalihan. Ia
memiliki akal yang cerdas dan jawaban
yang tepat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Majlis Nasihat<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diantara kegiatan
beliau adalah sebagai pemberi nasihat. Ya. Kesungguhan beliau tidak hanya
terbatas pada tulisan pena dan karangan-karangan beliau, tetapi lebih dari itu.
Imam Ibnul Jauzy memiliki andil besar dan amat terkenal dalam memberikan nasihat,
peringatan, khutbah-khutbah, maupun dakwah yang sifatnya umum maupun khusus.
Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa ia memiliki kelebihan tersendiri dalam teknik
memberikan nasehat yang belum pernah disamai oleh seorangpun. Perhatianya dalam
bidang ini pun belum ada tandinganya. Demikian dalam metodenya, tutur katanya,
keindahan setiap untai katanya, kemanjuran nasihatnya, kedalaman pembahasanya
tentang nilai moral serta pendekatanya pada hal baru. Kelebihanya dapat kita
lihat dari ungkapanya yang ringkas lagi mudah dipahami, dimana beliau mampu
menghimpun beragam gagasan dalam satu kalimat singkat”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tersebab kegiatan
beliau sebagai seorang pemberi nasihat, penceramah, guru dan penulis serta
tingkat pemahaman beliau terhadap hadits, maka pada suatu ketika tatkala Ibnul
Jauzi sedang bersama para sahabat dan muridnya ia berkata, “</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“ <i>jika kalian tidak
menemukanku di Syurga, maka tanyakanlah tentang aku pada Alloh. Ucapkanlah,
“wahai rabb kami, hamba-Mu fulan dulu ia pernah mengingatkan kami untuk
mengingatMu, maka masukanlah ia bersama kami di Syurga-Mu”</i>, lantas beliau
menangis. Hal ini karena terdapat sabda nabi yang mengatakan bahwa “<i><span style="background: white; color: #1d2129;">Apabila penghuni syurga telah masuk ke
dalam syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu
bersama mereka dahulu sewaktu di dunia. </span></i></span><i><span style="background: white; color: #1d2129; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mereka pun
bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah: "Ya Rabb. Kami tidak melihat
sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia solat bersama kami, puasa bersama
kami dan berjuang bersama kami." Maka Allah berfirman: "Pergilah kamu
ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabat mu yang di hatinya ada iman
walaupun hanya sebesar zarah." </span></i><span style="background: white; color: #1d2129; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menuju Rafiqul A’la<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Setelah usianya ia
kerahkan untuk menyeru, da’I, penulis, zuhud dan ikhlas, sekitar 90 tahun, maka
sudah saatnya ia kembali pada pangkuan sang Pencipta. Beliau wafat di Baghdad pada
malam jum’at pada tanggal 12 Ramadhan 597 H.
beliau di kuburkan disisi imam Ahmad bin Hanbal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ya Alloh…rahmat-Mu semoga
senantiasa iringi dirinya, masukan ia kedalam surga-Mu yang lapang nan penuh
kenikmatan. Dan semoga kita dapat mengambil manfaat dari ilmu yang ia wariskan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh karena itu, sudah
selayaknya kita menapaki jejak langkahnya. Memompa diri agar memiliki jiwa
teguh nan semangat sepertinya, berjuang untuk agama, menasihati dalam benar dan
taqwa, menjejali hidup untuk saling menasehati. Tersebab nasihat merupakan
amalan sederhana yang sangat berpengaruh untuk jiwa. Denganya seseorang dapat terangkat dari api neraka. Cukuplah
semua ini menjadi hikmah untuk kita semua.<span style="color: red;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ref: Ibnu Katsir,<i> al-Bidayah
wa an-Nihayah</i>/ 13: 28-29<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Ibnul
Jauzi, <i>Shaidul Khatir<o:p></o:p></i></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Ahmad Farid, <i>60 Biografi Ulama Salaf</i>/
716, 719<o:p></o:p></span></div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-25179731395279253992016-11-12T06:52:00.000-08:002016-11-12T06:52:02.125-08:00wanita tak berkabungWanita Tak Berkabung<br />
<br />
melihat Surti datang, ibu-ibu segera mencegatnya dan memberitahukan bahwa pada tanggal 11 Muharram suaminya meninggal dunia. surti lalu terdiam sesaat dan kemudian meneruskan langkahnya. "hemm...aku tak perlu berkabung," gumamnya. mengapa Surti tidak perlu berkabung, padahal suaminya meninggal dunia? bukankah mestinya ia berkabung 4 bulan 1 hari?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5qNvPQFWEcUEH90T13MSP1Y5i4QpolIxz_zAWVe7KFAecvdgfecPhXkzbOQiUYdbyFj4RtGRF8UueYPJfGTh6X-eMiIK6lvK9dMDyNqj10AAPwA5tnHJdppihPC7Ed3-HDnKd-e86BoTz/s1600/images+%252821%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5qNvPQFWEcUEH90T13MSP1Y5i4QpolIxz_zAWVe7KFAecvdgfecPhXkzbOQiUYdbyFj4RtGRF8UueYPJfGTh6X-eMiIK6lvK9dMDyNqj10AAPwA5tnHJdppihPC7Ed3-HDnKd-e86BoTz/s1600/images+%252821%2529.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
lets know the answer:<br />
<br />
<br />
sebab hari itu adalah tanggal 21 Jumadil Ula, yaitu sehari setelah kewajiban berkabungnya yang 4 bulan 10 hari selesai. dia memang baru tahu suaminya meninggal setelah 4 bulan 11 hari berlalu, tapi secara syar'i ia tidak perlu berkabung karena masanya telah habis terlewati. jika ada yang mau menikahinya, hari itu Surti sudah boleh menjalaninya.<br />
<br />
disarikan dari majalah fikih Hujjah.<br />
<br />
ayo kawan, tingkatkan pengetahuan seputar fikih kita dengan membaca serta berlangganan majalah fikih Hujjah. dijamin banyak manfaatnya...Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-6640629837648831332016-11-12T06:25:00.003-08:002016-11-12T06:30:54.322-08:00sejarah pertumbuhan tafsir<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Tafsir<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman", serif; line-height: 150%;">oleh: Nay Binta</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Telah
menjadi sunnatulloh bahwa Ia mengutus seorang Rosul pada suatu kaum dan
menurunkan al-kitab yang dijadikan sebagai pedoman dengan bahasa mereka. Tak
terkecuali nabi Muhammad Saw, beliau diutus oleh Alloh SWT membawa satu
mukjizat agung yaitu Al-Qur’an kepada bangsa Arab.Al-Qur’an diturunkan dengan
bahasa dan lisan Arab sehingga tak dapat dipungkiri lagi bahwa hal tersebut
amat membantu mereka dalam memahami Al-Qur’an.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Qur’an
telah meninggikan kalam Arab baik dari segi lafadz, susunan bahasa maupun
kebalaghahan maknanya.Para sahabat Rosul paham betul Al-Qur’an, jika mereka
mendapati kebingungan dalam memahami suatu ayat maka mereka akan menanyakanya
pada Rosulloh SAW dan beliaupun menjelaskanya pada mereka sehingga jelaslah apa yang awalnya mereka
bingungkan.Karena itulah, ilmu tafsir tumbuh dan terus berkembang dari masa ke
masa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: -7.05pt; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masa Tasyri’
(masa Rosul)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.25pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Alloh SwT telah
menurunkan Al-Qur’an dan Dialah yang akan menjaganya.Sebagaimana Ia memberikan
amanah pada Rosul-Nya untuk menjaganya dalam dada dan menjelaskan kandungan
Al-Qur’an pada umatnya.Alloh ta’ala berfirman pada nabi-Nya: (An-Nahl: 44)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Para ulama berselisih pendapat
mengenai kadar ayat yang Rosululloh Saw tafsirkan.Dalam hal ini ada 2 pendapat:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rosul
menjelaskan semua makna dalam Al-Qur’an, sebagaiman</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> beliau telah menjelaskan lafadz-lafadznya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini sebagaimana perkataan Ibnu
Taimiyah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">beliau berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Suatu hal yang wajib diketahui
bahwa Rosulloh SAW menjelaskan kepada para sahabatnya makna Al-Qur’an
sebagaimana beliau menjelaskan lafadz-lafadznya”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini termaktub dalam firman Alloh
Ta’ala dalam surat An-Nahl: 44.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun dalil yang menjadi hujjah
mereka diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><img alt="*" height="12" src="file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" width="12" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ayat ke 44 surat An-Nahl<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“wa anzalna ilayka dzikra <b><u>litubayyina</u></b>
linnasi ma nuzzila ilaihim”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Al-bayan” yang terdapat dalam ayat
tersebut mencakup makna dan lafadz, dengan kata lain; sebagaimana Rosul
menjelaskan lafadz Al-Qur’an secara keseluruhan maka, begitulah beliau
menjelaskan makna Al-Qur’an’’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><img alt="*" height="12" src="file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" width="12" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hadits Anas bin Malik Ra. :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Seorang sahabat jika ia membaca
Al-Baqarah dan Ali Imran maka ia akan berhenti pada surat tersebut(mem</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">hami maknanya)”.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan begitu pula riwayat lain
bahwa Ibnu Umar Ra menghafal Al-Qur’an
surat Al-baqarah selama beberapa tahun”.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan 2 dalil diatas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> pemegang pendapat ini
mengatakan jikalau maknanya hanya sekadar mengahafalnya saja maka, mereka tak
akan membutuhkan waktu yang lama.Hal ini menunjukan bahwa yang dimaksud disini
adalah memahami maknanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rosulloh Saw
tidaklah menjelaskan makna ayat kecuali sedikit saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalil yang menjadi sandaran mereka
diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><img alt="*" height="12" src="file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" width="12" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Mereka
mengatakan bahwa Alloh SWT memerintahkan
nabi-Nya untuk memb</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tasi dalam pemberian makna ayat kepada para sahabatnya. Hal
tersebut berfungsi memberikan kesempatan pada para sahabat supaya mereka bisa
berfikir tentang kalamulloh dan mempelajari maknanya yang tidak dijelaskan,
menyelaminya dan mengambil kesimpulan dengan rujukan dalil-dalil yang sudah ada
diantara mereka”.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><img alt="*" height="12" src="file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png" width="12" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Kalaupun Rosululloh SAW menjelaskan semua
makna dalam Al-Qur’an maka, do’a Rosul untuk Ibnu Abbas ( Allohumma faqqihhu fi
ad-din wa ‘allimhu at-ta’wil) seakan sia-sia belaka. Karena manusia seolah pada
satu tingkatan dalam menta’wilkan Al-Qur’an.Lalu, mengapa Rosul mengkhususkan
Ibnu Abbas dengan doa tersebut? Hal ini dapat diartikan bahwa Rosululloh SAW
tidak menjelaskan makna lafadz dalam Al-Qur’an secara keseluruhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendapat yang
paling rajih dalam hal ini (menurut penulis): <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yaitu pendapat yang mengatakan bahwa
Rosul tidaklah mentafsirkan semua ayat dalam Al-Qur’an.Hal ini disebabkan
karena:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada
Ayat-ayat yang dalam memahaminya
memerlukan ilmu mengenai kalam al-araby , dan
adapun Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka (kalam al-‘araby) maka,
dalam hal ini tidak memerlukan tafsiran lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada pula ayat
–ayat yang dapat langsung dipahami oleh akal, dalam hal ini sudah tidak
memerlukan bayan lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">حرمت</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> عليكم أمهاتكم</span><a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Diharamkan atas kalian ibu-ibu kalian”<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada pula
ayat-ayat yang Alloh SWT merahasiakan
ilmu tentangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diantaranya mengenai waktu terjadinya hari
kiamat, hakikat ruh, dan setiap perkara ghaib yang Alloh tidak menghabarkanya
pada Nabi SAW, lalu bagaimana Rosul akan menjelaskan pada umatnya sedang beliau
tidak mengetahuinya!.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada ayat-ayat
yang tidak terlalu berarti jika kita mengetahui maknanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh: Warna anjing ashabul kahfi, tongkat
nabi musa terbuat dari kayu apa…hal seperti itu tidak terlalu memberikan
manfaat jika kita tahu tentangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kesimpulan : “ Rosululloh Saw tidaklah
menafsirkan Al-Qur’an keseluruhanya, tidak pula hanya sedikit darinya tapi,
beliau menjelaskan sebagian saja yang dirasa perlu penjelasan mengenai ayat
tersebut”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Metode Tafsir Rosululloh SAW<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Rasululloh SAW dalam mentafsir Al-Qur’an
tidaklah menjelaskan keseluruhan tapi, hanya yang dirasa perlu dan tidak
mentafsirkan sesuatu yang tidak memiliki manfaat besar jika ditafsirkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan diantara metode yang Rosul Saw gunakan
dalam mentafsir Al-Qur’an diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menjelaskan kemujmalan (keglobalan) Al-qur’an<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh: ayat tentang sholat belum
dijelaskan kaifiyahnya dalam Al-Qur’an maka, Rosul-pun mejelaskanya dengan
sabdanya: ‘<b><i>’Shollu kama ra-aitumuny ushally</i></b>”, yang artinya; “
shalatlah kalian sebagaimana aku shalat”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menjelaskan kemusykilan Al-Qur’an ( masih membingungkan)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad,
Bukhory, Muslim dan lainya dari Ibnu Mas’ud Ra ia berkata: ketika turun ayat “ <b><i>alladzina
amanu walam yalbisuu imanahum bi dzulmin “<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[5]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i></b>maka,
hal tersebut membuat para sahabat merasa keberatan dan merekapun mengadukan hal
itu pada Rosul Saw: “ Wahai Rosul, diantara kami apakah ada seorang yang tak pernah mendhalimi diri
kami sendiri?” maka, Rosul bersabda: “ Itu bukanlah yang dimaksud dalam ayat ini,
tidakah kalian mendengar perkataan seorang hamba yang shalih “ <b><i>ya bunayya
la tusyrik billahi, inna syirka ladhulmun ‘adhim”<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[6]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i></b>
sesungguhnya kedhaliman yang dimaksud disini adalah <u>syirik.</u><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mentakhsish<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[7]</span></b></span><!--[endif]--></span></a>
keumuman Al-Qur’an<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ayat “ dan Alloh mensyariatkan padamu
tentang pembagian waris untuk <u>anak-anakmu</u> , yaitu bagian anak laki-laki
sama dengan bagian dua anak perempuan..” dalam ayat ini terdapat keumuman
berupa semua anak mendapat waris lalu, Nabi SAW mentakhsisnya dengan sabdanya :
“ tidak ada waris bagi pembunuh ( yang membunuh pemberi waris)”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mentaqyid <a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[8]</span></b></span><!--[endif]--></span></a>
yang muthlaq dalam Al-Qur’an<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ayat “ dan bagi pencuri laki-laki maupun
perempuan maka potonglah<b><i><u>tangan</u></i></b>keduanya “ dalam ayat
tersebut hanya dicantumkan kemuthlakan ayat yaitu, tangan tanpa ada sifat atau
keterangan mengenai tangan yang bagaimana. Kemudian rosululloh Saw memberi
keterangan bahwa yang dimaksud “tangan” dalam ayat tersebut adalah <b><i>pergelangannya</i></b>.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">e)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menjelaskan lafadz yang masih memiliki kaitan atau Rosul bersabda sebagai
penguat hukum suatu ayat.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh: ayat tentang kewajiban shalat yaitu “<b><i>waaqimu ash-shalat..”</i></b>dengan
sabda beliau: “ Islam dibangun atas 5 perkara; bersaksi bahwa tiada Illah yang
berhak disembah selain Alloh dan Muhammad Saw adalah utusan Alloh Swt<b><u>, mendirikan
shalat….”</u></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-text-indent-alt: 0cm; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span>II.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir pada
Masa Sahabat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagaimana telah kami sebutkan pada pasal sebelumnya bahwa para sahabat
adalah orang Arab asli yang paham Al-qur’an yang mana jika mereka mendapati hal
musykil dalam Al-Qur’an mereka akan menanyakanya pada Rosul Saw dan merekapun
akan mendapatkan jawaban yang cukup. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun setelah
Rosululloh Saw wafat</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> maka</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ketika dibutuhkan penafsiran tentang
ayat-ayat al-Quran para sahabatlah yangmenjadi rujukan untuk
menafsirkankalamullah. Karena, generasi terdekat dengan nabi padakala itu
adalah generasi para sahabat, mereka mengalami masa ketika wahyu
diturunkankepada nabi, dan mengetahuiasbabunnuzul ayat-ayat yang
diturunkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam
mentafsirkan Al-Qur’an para sahabat terkadang berbeda pendapat, hal tersebut
dikarenakan beberapa sebab diantaranya:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">perbedaan
mereka dalam masalah Ilmu Bahasa, di antara mereka ada yang mengetahui sastra
Arab dan gaya Bahasa Arab dan di antara mereka ada yang tidak, perbedaan mereka
dalam mendampingi Nabi saw, sehingga di antara mereka ada yang mengetahui sebab
turunnya ayat, dan ada pula </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> jarang mendampingi beliau sehingga tidak
mengetahui sebab turunnya ayat, serta perbedaan mereka dalam memahami ilmu
syar’I dan perbedaan intelejensia.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keistimewaan Tafsir periode sahabat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">@. Sedikit sekali mengambil tafsiranya dari
kabar israiliyyat.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">@.Tafsir mereka belum mencakup seluruh ayat
Al-Qur’an, karena mereka paham bahasa Arab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">@.Mereka tidak terlalu membebani dalam
menafsirkan ayat sehingga sampai terjerumus pada lubang dosa, mereka
mencukupkan diri untuk mengetahui makna global dan tidak mencari makna rinci
jika tidak ada manfaat dari rincian tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">C0ntoh: ayat: “ wa fakihata wa abba”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mereka mencukupkan menafsirkan ayat tersebut dengan banyaknya nikmat Alloh yang Dia
anugerahkan pada hambanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">@.Sedikit kodifikasi Tafsir, kebanyakan
mereka menjaga tafsir melalui riwayat saja, kalaupun ada yang membukukan, hal
itu hanya segelintir saja</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dan diantara sahabat yang berusaha membukukanya adalah
sahabat Abdulloh bin amru bin al-Ash ra. beliau membukukan lembaran-lembaran miliknya
dan dinamakan dengan “ Ash-Shadiqah”. Beliu berkata mengenai Ash-Shadiqah; “
Shadiqah didalamnya mencakup segala yang telah aku dengar dari Rosul dan tidak
ada seorangpun diantara kami berdua”.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Metode Sahabat dalam mentafsirkan Al-Qur’an<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Asas Tafsir
Sahabat:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mentafsirkan Al-qur’an dengan Al-Qur’an<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Al-Quran mencakup seluruh ayat atau kalimat yang ijaz,
ithnab, ijmal, tabyiin, danseluruh istilah lughawiyyah. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">H</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">al ini menuntut para sahabat untuk kembali
ke al-Qurandalam menafsirkan terutama ayat-ayat yangmuta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">’a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">rid</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">h</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ah (bertentangan). Dengan caramengumpulkan ayat-ayat tersebut dan
membandingkan dengan ayat yang terdapat pada surat yang lain.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan diantara
contoh tafsir Al-Qur’an dengan Al-Qur’an pada ayat mujmal yaitu; ada sebuah
ayat yang diturunkan global disuatu
tempat pada Al-Qur’an dan ditempat lain dirincikan, seperti kisah Adam dan
iblis dan kisah Musa dengan Fir’aun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Metode tafsir ini adalah metode tafsir
terbaik.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[13]</span></b></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir Qur’an dengan qaul rosul<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Contoh dalam hal ini adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad,
Bukhory, Muslim dan lainya dari Ibnu Mas’ud Ra ia berkata: ketika turun ayat “ <b><i>alladzina
amanu walam yalbisuu imanahum bi dzulmin “<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[14]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i></b>maka,
hal tersebut membuat para sahabat merasa keberatan dan merekapun mengadukan hal
itu pada Rosul Saw: “ Wahai Rosul, diantara kami apakah ada seorang yang tak pernah mendhalimi diri
kami sendiri?” maka, Rosul bersabda: “ Itu bukanlah yang dimaksud dalam ayat
ini, tidakah kalian mendengar perkataan seorang hamba yang shalih “ <b><i>ya
bunayya la tusyrik billahi, inna syirka ladhulmun ‘adhim”<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[15]</span></b></span><!--[endif]--></span></a></i></b>
sesungguhnya kedhaliman yang dimaksud disini adalah <u>syirik.<o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diriwayatkan jugaoleh Tirmidzi dari Ali ra.
Bahwa ia berkata:” Aku bertanya pada Rosululloh mengenai “ yaumul hajjil akbar”</span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> maka Rosul bersabda: “ Haji akbar adalah hari nahr”.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir al-Qur’an dengan Ijtihad dan Istinbath</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika para sahabat tidak mendapati tafsir
suatu ayat dam Al-qur’an maupun as-Sunnah maka, mereka berijtihad mengenai
tafsir ayat tersebut.Hal ini (ijtihad) dikarenakan para sahabat adalah orang
yang paling tahu bahasa Arab, sebab nuzul suatu ayat, dan kebersamaan mereka di
majlis Rosul lebih banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diantara sebab rinci kebolehan mereka
mentafsirkan suatu ayat dengan ijtihad mereka diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mereka paham
bahasa arab asli dan kandungan bahasa tersebut sehingga hal ini membantu mereka
memami suatu ayat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kepahaman
mereka terhadap adat istiadat jahiliyyah sehingga membantu mereka dalam
meluruskan adat tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kepahaman
mereka terhadap keadaan ahlu kitab<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></a>
yang berada di jazirah Arab saat turunya wahyu . Hal ini membantu mereka
mengetahui mana ayat-ayat yang ditujukan
untuk mereka dan mana yang ditujukan
pada orang muslim.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kepahaman
dan pengetahuan mereka mengenai sebab turunya suatu ayat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini membantu mereka memahami berbagai
ayat, sebagaimana tercantum dalam sebuah kaidah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“Pengetahuan mengenai sebab melahirkan
pemahaman kita mengenai sesuatu yang disebabkan”.<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kekuatan
akal, pemahaman dan pengetahuan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Para sahabat
pentafsir Al-qur’an yang masyhur: <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abu bakr Ash-Shidiq,Utsman bin Affan, Ali
bin Abi Thalib,Abdulloh bin Mas’ud,Abdulloh bin Abbas, Zubair bin Awwam, Ubay
bin ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa Al-Asy’ary dan Aisyah ra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l14 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun
sahabat yang paling banyak riwayat tafsirnya adalah:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<b>Ali bin Abi Thalib</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ia dijadikan rujukan tafsirr karena
keluasan ilmunya dan ia tidak disibukkan masalah kekholifahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abdulloh bin
Mas’ud </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">( ia mempunyai madrasah tafsir di Kufah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Muridnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Masruq bin
ajda’, b) Alqamah bin qais, c) Al-aswad bin yazid, d) Qatadah bin Diamah as-asdusi,
e) Abu Abdurrahman as-silmi, f) dan Amru bin Syurahbil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c. <b>Abdulloh bin abbas</b> (ia mempunya madrasah<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></a>
tafsir di Makkah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Muridnya: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mujahid bin jabr,Sa’id bin jabir,Thawus bin
kaysan,Atha bin aby rabbah,Ikrimah budak ibnu abbas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ubay bin
Ka’ab</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> (ia mempunyai
madrasah tafsir di Madinah)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Muridnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Abu Aliyah Ar-riyahy, Zaid bin Aslam, Muhamd bin ka’ab
al-Qiradhy, dan anaknya sendiri yaitu ath-Thufail bin Ubay bin Ka’ab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">NB: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada masa sahabat terdapat 2 jenis madrasah
dalam mentafsirkan Al-Qur’an</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, yaitu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Madrasah Ahli Atsar,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yang hanya menafsirkan al Qur’an dengan atsar atau riwayat(madrasah Ahli
Tafsir bil Ma’tsur, aliran tafsir yang berpegang pada riwayat semata).Diantara
sahabat yang mengikuti madrasah (aliran) ini, ialahAbu Bakar r.a. dan‘Umar r.a.
Kedua sahabat ini tidak membenarkan penafsiran dengan ijtihad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l16 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Madrasah Ahli Ra’yi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Yaitu mereka yang disamping menafsirkan
al-Qur’an dengan riwayat,jugamempergunakan ijtihad (madrasah Ahli Tafsir bil
Ma’qul). Diantara sahabat yang mengikuti madrasah ini ialah Ibnu Mas’ud
dan Ibnu‘Abbas. Keduanya berusaha mengumpulkan sunnah yang mengenai tafsir dan
keduanya jugaterkenal mahir dalam bidang ta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">’</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">wil atau istinbath. Karena itu, banyaklah </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">pemahaman beliau</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> yang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">di</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ketengahkan dalam memahami ayat-ayat al Qur</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">’</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">an.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 5.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dengan begitu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> ciri-ciri tafsir pada masa sahabat secara umum yaitu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">;</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dengan ayatsendiri, dengan hadits, dan
dengan pendapat para sahabat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 1.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum Tafsir Sahabat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir sahabat dibagi menjadi dua:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir
mengenai hal yang tak bisa dinalar oleh akal yaitu, mengenai perkara ghaib,
asbabunnuzul dan lain-lain serta tafsir tersebut tidak berdasar ra’yu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maka hukum tafsir mereka adalah
marfu’, mengenai hal ini adalah WAJIB
diikuti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tafsir
shahabat yang tidak mengambil keterangan dari nabi hukumnya mauquf. Ulama
berbeda pendapat tentang hadits mauquf ini. Sebagian mengatakan hadits mauquf
tidak boleh diambil, sebagian lain mengatakan (pendapat rajihnya) boleh dengan alasan bahwa shahabat mengambil
hadits tersebut karena mendengar dari nabi. Terlebih jika yang membawakan
hadits tersebut empat shahabat yang ahli tafsir. Tafsir yang ini menjadi marfu’
hukman.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 46.35pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"># </span><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Imam
Syafii termasuk ulama yang menjadikan perkataan sahabat sebagai hujjah, dan
jika para sahabat terjadi silang pendapat, maka ia merujuk pada tafsir
Khulafa’ar-Rasyidin,berikut penjelasannya</span><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.35pt; mso-list: l15 level1 lfo13; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika perkataan
mereka sesuai dengan al-Quran dan sunnah, maka perkataan mereka diterima.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.35pt; mso-list: l15 level1 lfo13; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika perkataan
mereka tidak berdasar pada al-Quran dan sunnah,maka diambil perkataan yang
banyak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.35pt; mso-list: l15 level1 lfo13; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika perkataan
mereka sama,maka dilihat mana yang paling baik takhrijnya.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; mso-add-space: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Co<u>ntoh Produk Tafsir sahabat</u></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Al
Qosim menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Husain menceritakan kepada kami,
ia berkata: Hajjaj menceritakan kepadaku dari Juraij, ia berkata: Ibnu abbas
berkata tentang Firman Allah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“wa alquhu fi ghayabatil <b><i>jubb</i></b>
“<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></a><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">(tetapi masukkanlah Dia ke dasar sumur).
Ibnu Abbas berkata: “<i>Al Jubb </i>merupakan nama sumur yang terletak di
negeri Syam”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; tab-stops: 216.75pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-add-space: auto; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-language: FA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">“<u>Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin</u>”</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> .Hr.Imam Ahmad dalam AlMusnad, Vol: 3, hal: 12o<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">.Imam Malik, al-Muwatha’, vol: 1, hal: 205<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">. As-Suyuthy, Al-Itqan, vol: 2, hal: 174-175<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. An-nisa: 23<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. Al-An’am : 42<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. Luqman: 13<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Mentakhsis yaitu memberikan suatu kekhususan
pada hokum yang masih umum.<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Mentaqyid yaitu mengikat sesuatu dengan sifat.
Contoh: tangan diikat dengan pergelangan menjadi pergelangan tangan.<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Khathib, Muhammad Hujjaj, Ushul hadits, hal:
48, Dar al-Fikr<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">Fahd bin Abdurrahman ar-Ruumi, </span><em><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Madrasah al-‘Aqliyah al-Haditsah fi
at-Tafsir, </span></em><span lang="IN">(Riyadh, Muasasah ar-Risalah, 1414 H), cet
ke-4, juz 1, hal. 16 <o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">Fahd bin Abdurrahman ar-Ruumi, </span><em><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Madrasah al-‘Aqliyah al-Haditsah fi
at-Tafsir, </span></em><span lang="IN">(Riyadh, Muasasah ar-Risalah, 1414 H), cet
ke-4, juz 1, hal. 16 (Kabar israiliyya adalah kabar yang bersumber dari ahlu
kitab).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Ibnu Sa’di, Thabaqah al-Kubra, vol: 17, hal:
189 dan al-baghdady, khatib,Taqdimul ilmi, hal: 84<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Taimiyah, Ibnu, Muqddimah Ushul Tafsir,hal: 93<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn14">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. Al-An’am : 42<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn15">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. Luqman: 13<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn16">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Hari nahr adalah hari menyembelih qurban.<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn17">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Ahlu kitab adalah orang yahudi dan nashrani<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn18">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Madrasah disini adalah aliran<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn19">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[19]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN">Dr Ahmad Musthafa al-Farran, </span><em><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Tafsir Imam as-Syafi’I</span></em><span lang="IN">, , (Riyadh,Dar
Ibnu Hazm, 2006M), jilid</span> : <span lang="IN">I, hal. 81<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div id="ftn20">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/%D8%A3%D8%B5%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87%20%D9%85%D8%B3%D8%AA%D9%82%D8%A8%D9%84/ushul%20tafsir.docx#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[20]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>Qs. Yusuf : 10<span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-9696802079788897442016-11-12T06:21:00.002-08:002016-11-12T06:21:20.159-08:00fikih paksaan<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ikrah dan
Konsekuensi Taklif<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh: Nay binta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ikrah merupakan bagian
dari <i>‘awaridhu al-ahliyyah</i> atau penghalang kecakapan taklif. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Memahami ikrâh secara profesional </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">baik rambu dan
dhawabithnya merupakan hal yang lazim.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sebab dengan
mengetahui ikrâh secara benar dan mengenali dhowabitnya, kita tidak terjerumus
kepada hal-hal yang ditetapkan syar’i dan juga kita mengetahui hal mana saja
yang bisa kita lakukan ketika dalam kondisi ikrâh. Dalam kondisi ikrâh
terkadang kita terlalu kaku sehingga kita memberatkan diri sendiri atau malah
kita terlalu meremehkan sehingga apa saja yang kita lakukan menjadi hal yang
menjurus kepada peremehan syariat. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan
tentang ikrâh. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Maka p</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ada makalah ini, akan sedikit membahas hokum seputar keadaan terpaksa.
Sebab, setiap bentuk keterpaksaan memiliki konsekuensi hokum atau taklif yang
berbeda.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Ikrah
(Terpaksa)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terpaksa
atau dalam bahasa arab terkenal dengan istilah al-</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">kr</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">hu. Ia adalah
menghendaki seseorang melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginanya”.
Dalam kata lain, “menghendaki orang lain berbuat terlarang dengan cara
menakut-nakuti dengan sesuatu yang mampu dilakukan oleh orang yang
menghendaki”. (ushul fiqih al-Islamy, Mahmud Muhammad Thanthawy/ 134).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika
seseorang melakukan sesuatu diluar kehedak dan keinginanya sendiri atau atas
kehendak orang lain berarti ia tidak rela berbuat demikian. Sebab, keadaan rela
dan terpaksa merupakan dua hal yang
bertentangan.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Syarat Ikrah
(Keterterpaksaan)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keterpaksaan
tidaklah lahir tanpa ada syarat atau dhowabit yang membingkainya. Mengenai
keabsahan sesuatu dapat disebut sebagai paksaan jika terpenuhi semua syarat
kategori ikrah. Adapun jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka ikrah
tidak terjadi dan tidak ada udzur bagi
seorang tersebut melakukanya dan karenanya ia tetap memiliki tanggungjawab.
Diantara syarat dsebut ikrah diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Si pemaksa sanggup
melaksanakan apa yang diancamkan secara langsung atau melalui kekuatan orang
lain. Bila si pemaksa tidak sanggup untuk memenuhi apa yang diancamkannya dan
orang yang dipaksa mengetahui keadaan si pemaksa tersebut, maka paksaan
tersebut tidak ada artinya dan tidak perlu diperhitungkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Orang yang dipaksa
merasa pada dirinya bahwa ancaman yang diancamkan tersebut akan benar-benar
dilakukan oleh si pemaksa bila ia tidak memenuhi paksaan tersebut dan ia tidak
memiliki daya untuk menghindarinya, baik dengan cara melawan atau melarikan
diri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Apa yang diancamkan
merupakan sesuatu yang menyakitkan dan merugikan pihak yang dipaksa, baik pada
dirinya, keluarganya maupun hartanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Perbuatan yang
dikehendaki atau dituntut dari si pemaksa adalah perbuatan yang terlarang atau
perbuatan tersebut mengakibatkan terjadinya suatu kerusakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bentuk Keterpaksaan</span></b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bentuk
keterpaksaan tidakah umum atau bersifat sama. Disana ada beberapa hal yang
berbeda. Adapun keterpaksaan dilihat dari sisi kandungan unsur madharatnya maka
ulama Hanafiyah membagi keterpaksaan
menjadi dua macam, yaitu keterpaksaan yang bersifat tamm (ikrah mulji’), yaitu
keterpaksaan yang tidak memungkinkan bagi orang yang terpaksa melepaskan diri
dari ancaman si pemaksa. Paksaan dalam jenis ini tentunya menghilangkan unsur
kerelaan untuk berbuat serta meniadakan alternative lain yang dapat ditempuh.
Seperti, seseorang dipaksa untuk berbuka puasa dan jika tidak maka ia akan
dibunuh atau mulutnya akan ditusuk. Sedang paksaan jenis kedua yaitu paksaan
yang bersifat naqish (ikrah ghoir al-mulji’), yaitu paksaan yang masih
memungkinkan pihak yang terpaksa untuk menghindarinya. Dalam hal ini,
konsekuensi dari paksaan tersebut tidak menyebabkan kematian atau hanya
konsekuensi ringan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kedua macam
ikrah diatas telahmenjadi kesepakatan
dikalangan ulama, hanya saja disana masih ada satu macam ikrah yang masih
diperselisihkan. Yaitu, ikrah adaby atau yang bersifat mendidik. Hal ini berupa
ancaman dengan cara memenjarakan salah seorang sanak familynya. Paksaan atau
siksaan yang diberikan oleh si pemaksa tidak dirasakan oleh yang dipaksa
sendiri. Akan tetapi, menyakiti keluarganya juga termasuk dalam kategori
menyakitinya juga. Hanya saja hal ini tidak dikategorikan kedalam ikrah madiyan
dan dimasukkan kedalam ikrah adabiyan.
(Mahmud Muhammad Thanthawy/ 137).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengaruh Ikrah
dalam Perkataan Dan Perbuatan</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ikrah bisa
saja terjadi dalam bentuk paksaan mengatakan sesuatu, maupun paksaan untuk
melakukan suatu hal. Konsekuensi dari perbuatan yang disebabkan karena ikrah
sendiri berbeda-beda didasarkan pada jenis perbuatan atau perkataan yang
dihasilkan darinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika ikrah dinisbatkan
pada sebuah perkataan maka paksaan tersebut gugur dan konsekuensinya gugur dari
mukrih. Seperti jika seseorang dipaksa untuk mengakui uang yang ada
padanya,maka pengakuan ini tidak dianggap benar karena adanya unsur terpaksa.
Begitu pula paksaan untuk thalaq dan menikah maka hal tersebut tidak terjadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika ikrah dinisbatkan
pada suatu perbuatan maka bisa jadi masuk dalam kategori tamm atau mulji’
maupun ghoir mulji’. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika ikrah
yang terjadi merupakan kategori ghoir mulji’ seperti membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Alloh, meminum khomr, menghilangkan harta orang lain dan yang
sejenisnya maka tidak dihalalkan bagi mukrih melakukan tindakan yang dipaksakan
tersebut. Jika si mukrih melakukanya maka konsekuensinya jatuh pada dirinya,
tidak pada orang yang memaksanya. Mengapa? Sebab ia mampu untuk tidak
melaksanakan hal tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika ternyata
ikrah tersebut bersifat mulji’, maka perbuatan yang dipaksakan untuk mukrih
dibagi menjadi 3 macam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wajib bagi yang dipaksa
melakukan hal yang dipaksakan tersebut. Seperti jika orang tersebut dipaksa
untuk meminum khomr atau memakan daging babi maka ia harus melakukanya. Sebab,
haramnya hal tersebut berlaku dalam kondisi normal dan tidak berlaku dalam
kondisi darurat, sebab Alloh telah memperbolehkanya. Hal tersebut senada dengan
firman-Nya dalam surat al-Baqarah: 172-173. Jika mukrih tetap tidak mau
melakukan hal tersebut dan jiwanya terancam mati maka ia berdosa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Diperbolehkan bagi
seorang yang dipaksa melakukan apa yang dipaksakan. Misalnya, dipaksa untuk
mengucapkan kalimat yang mengandung kekufuran atau mencela nabi maupun lainya
yang semisal. Maka pada kondisi ini yang dipaksa diberi rukhshah untuk
melakukan hal tersebut dan tidak wajib. Sebab pada dasarnya perbuatan tersebut
tetaplah diharamkan, dan diperbolehkan karena rukhshah dengan syarat hatinya
masih tetap dalam kondisi beriman. Hal ini menunjukan betapa Alloh sangat murah
pada hamba-Nya. Adapun jika mukrih tersebut tetap tidak mau melakukanya dan
bersabar atas siksaan yang diberikan padanya maka ia mendapatkan pahala, sebab
Rasululloh memuji orang yang tetap tegar tidak mau mengucapkan kalimat
kekufuran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika yang dipaksakan berupa membatalkan puasa dan yang sejenisnya maka jika
ia melakukan tidak mengapa dan jika meninggalkanya dan mendapat siksaan maka ia
mendapat pahala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak diperbolehkan bagi mukrih melakukan yang dipaksakan untuknya
bagaimanapun kondisinya. Seperti paksaan untuk membunuh jiwa yang diharamkan
oleh Alloh, memukul orang tua dan semisalnya. Sebab hal tersebut sama saja ia
menghilangkan dharar darinya akan tetapi ia menimbulka dharar bagi orang lain.
Tentunya hal ini tidaklah diperbolehkan sebagaimana termaktub dalam qaidah, “ </span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">الضرر لا يزال
بمثله"</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang artinya sebuah kemadharatan tidak boleh dihalangkan dengan
kemadharatan yang semisal. Maka,barangsiapa yang tetap melakukan paksaan jenis
ini ia berdosa dan bertanggung jawab atas resiko perbuatan yang dilakukanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Wallohu ta’ala A’lam.<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sumber: mahmud Muhammad ath-Thanthawy, Ushul Fiqhi al-Islamy<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih, jilid 1<o:p></o:p></span></div>
<div align="right" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Amri Yasir, Pengaruh Ikrah terahadap Ahliyyah<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-71902003941621774172016-11-12T06:16:00.000-08:002016-11-12T06:16:52.632-08:00masbuk jamak sholat<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Monotype Corsiva"; font-size: 20.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: "Sakkal Majalla";">Menjamak Sholat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Sholat merupakan kewajiban yang tak
akan pernah gugur dari diri seseorang.
Namun kasih sayang Alloh memberikan rukhsah atau keringanan bagi para
hamba-Nya ketika ia menjumpai kesulitan dalam pelaksanaanya. Itulah kemurahan
syariat-Nya, Ia tidak membebani seorang hamba diluar batas kemampuanya. Begitu
pula dalam masalah shalat. Terdapat rukhsah dalam pelaksanaan sholat yang
diantaranya adalah disyariatkanya jamak. Lalu, bagaimana tatacara sholat jamak? bagaimana kondisi yang dibolehkan menjamak sholat didalamnya? Karena itulah pada makalah
ini akan penulis akan sedikit mengulasnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Pengertian Jamak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Jamak
merupakan </span><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">menggabungkan dua shalat
dalam satu waktu dan dikerjakan diwaktu shalat pertama, atau diakhirkan dan
dikerjakan pada waktu shalat yang kedua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Disyariatkanya Menjamak – menggabungkan- shalat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Mayoritas
ulama selain Hanafiyyah membolehkan menggabungkan antara shalat Dhuhur dan
Ashar, baik dilakukan lebih awal yakni pada waktu Dhuhur atau diakhirkan yakni
dikerjakan pada waktu Ashar. Hal tersebut juga berlaku pada shalat Maghrib dan
Isya. Hal ini dilakukan ketika seseorang
melakukan perjalanan safar sejauh jarak dibolehkanya Qashar yaitu 89 km. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Shalat yang
dapat digabung diantaranya sebagaimana yang telah tersebut diatas, yaitu dhuhur
dan Ashar, serta Maghrib dan Isya’. Jika dilakukan pada waktu shalat pertama
maka disebut sebagai jamak taqdim, sedang jika dilakukan pada waktu shalat yang
kedua maka disebut sebagai jamak ta’khir. Hanya saja, lebih baik seseorang
meminimalisir melakukan jamak sebagai bentuk keluar dari khilaf dan nabi SAW.,
sendiri jarang melakukanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Adapun
dalil mengenai keduanya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Dalil disyariatkanya jamak ta’khir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Diriwayatkan
dari Anas bin Malik dan Ibnu Umar ra., bahwa, “jika Rasululloh SAW., melakukan
perjalanan sebelum matahari condong ke barat, maka beliau mengakhirkan shalat
Dhuhur hingga masuk waktu Ashar. Setelah itu, beliau akan singgah sebentar dan menggabung kedua shalat tersebut. Namun,
jika matahari telah lebih condong ke
barat maka beliau SAW., akan mendahulukan shalat Dhuhur baru kemudian
menunggang untanya. ( Muttafaq ‘alaih)<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/syakhsiyyah/mak.%20nurul%20huda.rtf#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Adapun
dalil dibolehkanya jamak taqdim yaitu sebagaimana yang diriwayatkan oleh Mu’adz
ra., bahwa ketika nabi SAW., berada dalam perang Tabuk, jika beliau melakukan
perjalan setelah maghrib maka beliau akan memajukan pelaksanaan sholat Isya.
Artinya, beliau melaksanakan sholat Isya bersamaan dengan saat pelaksanaan
sholat Maghrib.<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/syakhsiyyah/mak.%20nurul%20huda.rtf#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: IN;">Sebab dan Syarat Menjamak Dua Shalat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Diantara
sebab seseorang dierbolehkan menjamak sholat adalah saat bepergian, saat hujan
air dan sejenisnya, pun boleh menjamak pada saat berada di Arafah dan
Muzdalifah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Menjamak sholat saat bepergian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dalam
bepergian seseorang diperbolehkan menjamak sholatnya secara mutlak, baik
perjalananya lama maupun hanya sebentar selama masih berada pada jarak
diperbolehkanya Qashar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Madhab
Syafii mensyaratkan 6 hal dalam pelaksanaan jamak taqdim, yang diantaranya
yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Niat untk menjamak dua sholat tersebut ketika memulai
shalat pertama dan diperbolehkan ketika sudah melakukanya menurut pendapat yang
paling jelas, meski ia sudah mengucapkan salam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Tertib pelaksanaanya. Yaitu dua sholat tersebut
dikerjakan secara berurutan, pelaksanaanya yaitu dengan mengerjakan sholat
pertama baru kemudian sholat yang kedua. Hal ini dikarenakan waktu sholat yang
dikerjakan adalah waktu sholat pertama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Tiga
syarat tersebut diatas tidaklah wajib dalam jamak ta’khir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Bersambung, yaitu berurutan dengan tidak memisahkan
antara dua sholat yang dijamak dengan jeda yang lama. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Terus berada dalam perjalanan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Tetapnya waktu sholat pertama dengan keyakinan dapat
melaksanakan sholat yang kedua, -waktunya dapat untuk mengerjakan dua sholat
tersebut, pen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Menganggap sah solat yang pertama. Sebab keabsahan
sholat pertama berimplikasi pada keabsahan sholat yang kedua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Adapun
dalam jamak ta’khir hanya terdapat dua syarat, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Niat mengakhirkan pelaksanaan sholat jamak sebelum
habis waktu sholat yang pertama meski hanya seukuran mampu untuk melaksakan
satu rekaat sholat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Perjalanan terus berlangsung hingga tiba waktu sholat
kedua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Adapun
masalah tertib, tiadak diwajibkan dalam pelaksanaan jamak ta’khir. Hal ini
dikarenakan waktu sholat kedua juga merupakan waktu pelaksanaan sholat yang
pertama. Jamak ta’khir juga tidak diwajiban bersambungnya kedua sholat sebab
sholat pertama dengan sholat kedua seperti halnya sholat yang tertinggal dengan
sholat pada waktunya, maka kedua sholat tersebut boleh dipisah. Tertib dan
bersambung bukanlah syarat tapi ia hanya sekedar sunnah. (Wahbah: 2010,
316-318)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Menjamak sholat karena hujan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Jika hujan deras saat pelaksanaan sholat maka terdapat
rukhsah untuk menjamak sholat tersebut dengan sholat setelahnya, sebab
dikhawatirkan masyarakat tidak dapat mengahadiri sholat jamaah lagi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Para imam madzhab menyatakan bahwa menjamak sholat
pada maghrib dan Isya’ diperbolehkan. Pendapat ini merupakan pendapat madzhab
Maliki, Syafi’I dan Hanbali. Para ulama mensyaratkan hujan yang deras saja yang
membolehkan jamak. Adapun jika hanya terjadi gerimis dan rintik-rintik maka
tidak diperbolehkan. Syarat berikutnya adalah sholat harus dikerjakan secara
berjamaah di masjid. Sebab hikmah dibolehkanya jamak tersebut adalah sebagai
bentuk memberikan keringanan bagi mereka yang pergi ke masjid. <b><i><o:p></o:p></i></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Masbuq sholat jamak<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Adapun jika seseorang masbuk sholat jamak, misalnya
seseorang mendatangi sholat maghrib tatkala hujan, namun sesampainya di masjid
imam telah selesai sholat maghrib dan memerintahkan muadzin untuk
mengumandangkan iqamah sholat Isya’. Maka dalam kondisi ini hendaknya seseorang
tersebut memulai sholat maghrib dibelakang imam yang sedang melaksanakan sholat
Isya’ dan setelah mendapatkan tiga rekaat ia mengakhirinya dengan salam, lalu
berdiri untuk mengerjakan sholat Isya’ bersama imam. Yang perlu dicatat adalah
ia harus mendapat satu rekaat penuh bersama imam. Jika ia tidak mendapatkan
ruku’ bersama imam, maka sholat isya’nya tidak sah. Sebab sholat jamak karena
hujan harus dilaksanakan secara berjamaah. Dan seminimal-minimalnya sholat jamaah
adalah mendapati ruku’ terakhir yang dikerjakan imam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-font-family: "Sakkal Majalla";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Menjamak sholat saat berada di Arafah dan Muzdalifah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Hal
ini tentunya tak asing lagi bagi orang yang pernah melaksanakan ibadah haji,
atau bagi orang yang pernah belajar manasik haji. Ya. Dalam rangkaian ibadah
haji terdapat sunnah menjamak sholat saat berada di Arafah dan Muzdalifah.
Adapun sholat yang dijamak adalah sholat Dhuhur dan Ashar dengan jamak taqdim saat
berada di Arafah serta maghrib dan Isya dengan jamak ta’khir saat berada di
Muzdalifah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Wallohu
Ta’ala A’lam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;">Ref;
Fikih Islam wa Adillatuh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;"> Mausu’ah al-Fiqhu al-Islamy wa
al-Qadhaya al-Mu’ashirah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;"> Mughniyul Muhtaj<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;"> Hasyiyah Nihayatul Muhtaj<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Sakkal Majalla"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-ID;"> Disarikan pula dari majalah fikih Hujjah<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/syakhsiyyah/mak.%20nurul%20huda.rtf#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Nailul authar/ 3: 313</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="file:///D:/%D8%B9%D9%86%D8%A7%D9%8A%D8%A9/lie%20nafsie/job/gugus%20jiwa/syakhsiyyah/mak.%20nurul%20huda.rtf#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Nailul authar/ 3: 213</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-75761525009285512472016-10-25T08:26:00.000-07:002016-10-25T08:26:06.035-07:00hukum operasi selaput dara bag.3<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAB III<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">HUKUM OPERASI
REKONSTRUKSI <i>HYMEN</i> DALAM PERSPEKTIF ISLAM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Operasi rekonstruksi <i>hymen</i>
atau lebih kita kenal dengan istilah <i>hymenoplasty</i> adalah sebuah hal yang
sudah tidak tabu lagi untuk kita ketahui adanya. Keberadaan tindak operasi
tersebut membuat para ulama menggagas dan mencari hukum yang kiranya tepat dan
membawa sebuah maslahat untuk tindak operasi tersebut. Hanya saja, beberapa ulama
belum menuai kata mufakat dalam beberapa kategori hukum ditinjau dari sebab
robeknya hymen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari sinilah perlu
kiranya kita ketahui bagaimana Islam memandang jenis operasi tersebut dengan
polemic yang masih ada ditengah-tengah masyarakat kita. Untuk sampai pada
pembahasan yang lebih mendalam tentu kiranya kita kaji terlebih dahulu manfaat
dan madharat operasi rekonstruksi hymen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.1.</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Manfaat dan Madharat
Operasi Rekonstruksi <i>Hymen</i> (<i>hymenoplasty</i>)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.1.1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Manfaat Tindak<i> Hymenoplasty</i><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 7.1pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Menilik tindakan<i> hymenoplasty</i>
berdasar pada akibat yang ditimbulkan oleh robeknya hymen atas dasar adat dan
kebiasaan berupa reaksi jika diketahui perihal sobeknya, maka akan kita dapati
beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari operasi tersebut yang senada dengan
syariat, diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 67.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Untuk Menutupi Aib<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.1pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tindak operasi
rekonstruksi hymen yang dilakukan oleh seorang dokter dalam hal ini
mendatangkan sebuah kemaslahatan, yaitu guna menutupi aib sang gadis. Hal ini
disebabkan jika hal tersebut tidak ditutupi tentulah akan menimbulkan madharat
bagi sigadis saat pernikahannya kelak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 25.1pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Bentuk menutup aib tidak hanya dengan tidak menyebarkan aib kepada khalayak
umum, tapi lebih dari itu. Tindak pengembalian keperawanan juga termasuk dalam
kategori menutup aib berupa kembalinya hymen sebagaimana kondisi semula,
sedangkan menutup aib sendiri merupakan hal yang diperintahkan secara syara’.
Hal ini senada dengan sunnah qauliyah nabi SAW yang berbunyi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 176.45pt;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>«</span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> لاَ يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللَّهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ»</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang artinya, “ <i>Tidaklah
seseorang menutupi aib orang lain di dunia, kecuali Alloh akan menutupi aibnya
pada hari kiamat</i>.” (HR. Muslim)<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-left: 67.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Melindungi Keluarga<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 25.1pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam masalah ini tentulah sudah kita pahami bersama. Yaitu dengan
melakukan upaya operasi rekonstruksi hymen aib seorang wanita akan tertutupi.
Sehingga hal ini akan melindungi keharmonisan serta kelanggengan rumah
tangganya kelak. Kalaulah sekiranya seorang wanita menikah dalam kondisi hymennya
robek, tentunya akan menimbulkan tanda
tanya dalam benak suami yang dengan hal tersebut akan timbullah beberapa
rasangka tidak baik yang dapat menghancurkan keutuhan keluarga.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo7; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.1.2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Sisi Negatif <i>Hymenoplasty</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adanya unsur penipuan<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 37.1pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada dasarnya, yang pertama kali terlintas difikiran kita pada operasi
rekonstruksi hymen adalah ia dapat menyebabkan terjadinya kasus penipuan untuk
para lelaki yang hendak meminang si wanita. S</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ebab tanda yang dapat dijadikan sebagai bukti kelakuan buruk yang pernah
dilakukan siwanita telah tertutupi. Jikalau keburukan tersebut diketahui oleh
sang suami niscaya ia tidak akan mau meneruskan kehidupan berumah tangga
denganya guna menjaga keturunan serta khawatir akan lahirnya anak-anak yang
bukan berasal dari darah dagingnya sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 37.1pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disisi lain, Alloh SWT telah melarang kaum muslimin menikahi wanita
pezina atau musyrikah kecuali dinikahi oleh sesame pezina atau musyrik. Hal ini
seirama dan selaras dengan firman-Nya yang termaktub dalam surat an-Nur: 3.
Oleh karenanya, beberapa fuqaha berpendapat bahwa suami berhak menghapus
pernikahan jika sebelumnya ia mensyaratkan sang istri masih perawan dan
kemudian ia dapati sebaliknya. Dalam hal ini, sang dokter yang membantu proses
operasi tersebut telah menyepelekan hak suami dan membantu melakukan penipuan
dengan keperawanan palsu tersebut. Wallohu ta’ala a’lam.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 78.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Mendorong terjadinya
perbuatan keji<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adanya </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi rekonstruksi hymen
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dapat mendorong terjadinya perbuatan keji. Sebab wanita yang mengalami
kerobekan pada hymennya mayoritas adalah para <i>psk</i>, pemudi yang aktif
berpacaran dan tentunya selain wanita yang sudah berkeluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 30.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adanya </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi rekonstruksi <i>hymen</i>
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">membuat para wanita tersebut merasa aman jika hymen yang ia miliki kemudian
robek. Sebab mereka menganggap ada solusi praktis dengan harga terjangkau,
yaitu dengan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi rekonstruksi hymen</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.
Wa’iyadzubillah.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Membuka aurat<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 27.25pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagaimana telah lazim adanya bahwa dalam melakukan sebuah tindak operasi
tentunya mewajibkan terbukanya baju atau anggota tubuh yang akan dioperasi
minimalnya. Hal ini tentunya menjadi sebuah tolak ukur kebolehan sebuah
operasi. Dalam hal ini </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi rekonstruksi
hymen </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">membuat seorang wanita membuka auratnya yang
paling vital, terlebih mayoritas sang dokter adalah seorang laki-laki ajnaby. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 27.25pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.2.</span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum<i> </i>Operasi
Rekonstruksi <i>Hymen</i> dalam Perspektif Islam<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Setelah kita ketahui
bersama bahwa robeknya hymen tidak hanya disebabkan perbuatan dosa berupa zina,
maka dalam menyikapi hukum operasi rekonstruksi <i>hymen</i> pun memiliki
perbedaan hukum. Perbedaan itu terjadi berdasarkan pada faktor terjadinya perobekan hymen:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.2.1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hilang <i>hymen</i>
karena perbuatan maksiat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dewasa ini b</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">anyak perbuatan asusila
yang dilakukan oleh para pemuda pemudi negeri, diantaranya adalah hubungan
diluar nikah. Hubungan diluar nikah tersebut tentu menyebabkan hilang status
keperawanan si perempuan. Hal tersebut berimplikasi terhadap munculnya rasa
malu dan takut dalam diri perempuan tersebut ketika hendak melakukan akad
pernikahan. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut maka muncul inisiatif </span><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">hymenoplasty </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">guna
mengembalikan keperawanan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Upaya operasi
rekonstruksi <i>hymen</i> atau <i>hymenoplasty</i> yang disebabkan karena
perbuatan zina maka para ulama tidak memperbolehkan karena mengandung unsur
penipuan bagi calon suami. Hanya saja terdapat dua kondisi pelaku zina men</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">genai hal ini berdasar pada</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> tinjauan yuri</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dis</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo5; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika perempuan tersebut
merupakan seorang pelacur atau PSK, maka Islam melarang perempuan tersebut
melakukan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Hal ini disebabkan oleh</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> beberapa
faktor</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, diantaranya yaitu terdapat unsur penipuan
bagi calon suami kelak sedangkan menipu merupakan hal yang sangat dilarang
dalam Islam. Disisi lain, jika perempuan tersebut diperbolehkan untuk melakukan
operasi tersebut bisa saja akan mendorongnya untuk terus berbuat zina, sebab ia
tidak takut aibnya akan terbongkar kelak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo5; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -27.8pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika perempuan tersebut hanya pernah saja melakukanya sekali dan ia telah
bertaubat dan dijatuhi had maka ia diperbolehkan melakukan operasi tersebut.
Selama ia</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> terbukti</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> tidak terkenal suka melakukan zina. Sebab menutupi aib merupakan perkara
yang dianjurkan. Hanya saja dalam masalah ini terdapat ikhtilaf.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 8.2pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ada
sebagian ulama yang membolehkanya dengan alasan sebagaimana diatas; menutup
aib, menjaga keutuhan rumah tangga kelak dan sebagainya. Namun ada pula yang
berpandangan operasi tersebut diharamkan secara mutlak<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
guna mencegah mafsadah yang lebih besar, terlebih menilik kondisi masyarakat
kita hari ini. Bisa jadi, rukhshah menghilangkan aib bisa hilang dan tidak
berlaku dengan kondisi tersebut. Diantara dalil yang menjadi sandaran mereka
yaitu bahwa dengan upaya rekonstruksi <i>hymen</i> terkadang memicu terjadinya
percampuran nasab yaitu nasab sang suami denga lelaki sebelumnya yang hal
tersebut berkonsekuensi pada berbagai urusan keluarga lainya. Dalil lainya
diantaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dibolehkanya tidak operasi rekonstruksi hymen menunjukan terang-terangan
terhadap hal munkar serta menunjukan bentuk ta’awun kita dalam perbuatan keji
nan haram tersebut.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menimbukan semakin merebaknya mafsadah dikalangan masyarakat, yaitu dengan
semakin banyaknya para pelaku tindak asusila yang tidak lagi takut akan bahaya
yang mengancam dirinya kelak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam kaidah fikih disebutkan “jika terdapat maslahat dan mafsadah pada
sebuah hal dan maslahat lebih dominan maka yang kita utamakan adalah mengambil
maslahat, pun sebaliknya”. Adapun dalam kaidah lai juga disebutkan “ jika ada
sebuah malahat dan mafsadah dan mafsadah lebih dominan maka kita abaikan unsur
maslahatnya dan condong pada mafsadah”. </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada realitaya, dalam operasi ini terdapat dua unsur yang saling
bertentangan yaitu maslahat dan mafsadah, dan pada kondisi ini masfadahnya kita
dapati lebih besar daripada maslahatnya. Oleh karena itulah operasi ini tidak
diperbolehkan. Disisi lain, dalam kaidah lain juga disebutkan bahwa mafsadah
tidak boleh dihilangkan atau ditolak dengan mafsadah yang semisal. Pada
realitanya, seorang wanita tersebut menghilangkan mafsadah dari dirinya dengan
memberikan mafsadah pada calon suaminya yaitu tertipu.</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 90.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Operasi tersebut menimbulkan adanya perbuatan haram yaitu membuka aurat
dihadapan non mahram, sedangkan rukhshah tidak diberikan pada perbuatan
maksiat. Disisi lain, lebih baik si wanita jujur dan cara inilah yang terbaik.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level2 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hilang bukan karena perbuatan maksiat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hilangnya keperawanan
yang disebabkan non maksiat memilki dua kategori. Robek <i>hymen</i> karena
hubungan intim yang sah dan karena olahraga dan penyebab lain sejenis yang
telah disebutkan dimuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.3.1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kondisi pertama yaitu
perempuan yang hymennya robek karena hubungan intim yang sah</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> atau pernikahan yang sah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada
dasarnya menurut ulama salaf pengembalian hymen bagi wanita yang telah
berkeluarga tidak diperbolehkan dan diharamkan. Hal ini dikarenakan sudah tidak
ada hajah lagi bagi sang istri. Hal ini dikarenakan robeknya hymen pada seorang
istri adalah suatu hal yang wajar dan pasti terjadi. Adapun tindakan operasi
rekonstruksi <i>hymen</i> justru menghambur-hamburkan uang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun, beberapa tahun terakhir ini marak dikalangan para wanita yang
sudah berkeluarga melakukan operasi rekontruksi hymen dengan berbagai alasan
yang beragam. Diantara alasan yang dapat diketahui adalah supaya sang suami
tidak “jajan” diluar serta menambah keharmonisan keluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebenarnya
jika kita menilik bingkai permasalahan ini yang berupa <i>maslahat mursalah</i>,
maka kita dapati bahwa operasi rekontruksi hymen tergolong pada <i>maslahat
at-tahsiniyaat</i>, yang jika kemaslahatan ini tidak dapat terealisasikan,
tidaklah sampai menimbulkan kegoncangan maupun kerusakan dalam tatanan hidup
manusia. Kita tidak menemukan spek maslahat yang bersifat qath’I, baik berupa
adanya aspek <i>dharury</i> maupun <i>hajy</i> dalam masalah ini. Sebab tolak
ukur maslahat adalah tujuan syara’ atau berdasarkan ketentuan Syari’.meskipun
terlihat bertentangan dengan tujuan manusia yang seringkali dilandaskan pada
hawa nafsu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disisi lain, jenis operasi rekontruksi hymen belumlah mencapai syarat
dibolehkanya melakukan operasi sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Khalid
Mansur pada pembahasan dimuka yang diantaranya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak ada alternative lain selain melakukan operasi. Sedangkan dalam
masalah ini masih ada berbagai alternative lain yang diantaranya adalah senam
pengencangan otot-otot vagina dan pemenuhan kebutuhan lain yang dapat menambah
serta melanggengkan hubungan suami istri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 42.55pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pasien harus membutuhkanya , baik berupa kebutuhan <i>dharury, hajy</i>
maupun <i>tahsiny</i> dengan syarat dibolehkan oleh syariat. Sedangkan hal ini
bertentangan dengan syariat tidak boleh merubah ciptaan Alloh SWt.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Fenomena ini juga berkaitan dengan
beberapa kaidah fiqih sebagai petunjuk
operasionalnya, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">الرخص لا تناط بالمعاصي<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keringanan hukum tidak
dapat dikaitkan dengan maksiat. Pada operasi rekontruksi hymen tidak dapat
terdeteksi dharurah yang meyakinkan didalamnya. Oleh karena itulah operasi
rekontruksi hymen tidak diperbolehkan.adapun kaitanya dengan kaidah ini
dikarenakan kalaupun jika diperbolehkan atas dasar rukhshah maka opersi
rekontruksi hymen mengandung beberapa bentuk kemaksiatan yang diantara maksiat
yang paling terasa adalah membuka aurat yang paling vital, oleh karena sebuah
rukhshah tidak dikaitkan dengan sebuah kemaksiatan maka tentulah operasi
rekontruksi hymen tidak diperbolehkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">الحكم يدور مع العلة
وجودا وعدما<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 32.7pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hukum berputar
bersama ‘illahnya, baik adanya maupun tiadanya ‘illah. Dari permasalahan ini
kita dapati bahwa illahnya adalah untuk menjaga keharmonisan keluarga dan
supaya suami tidak berbuat serong diluar rumah. Hanya saja illah yang diajukan
semacam ini tidak dapat dikategorigan sebagai dharury atau hajah serta tidak
pula dimasukkan pada kategori maslahat yang nyata atau hakiki. Oleh karenya
maka hukum operasi rekontruksi hymen tidaklah dierbolehkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 39.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">الرضى بالشيء رضى بما
يتولد منه<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="LTR"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini
sebagaimana disampaikan oleh </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">imam
as-Suyuthi bahwa meridhoi sesuatu berarti ridha terhadap konsekuensi yang
dilahirkan darinya. Beliau memberikan sebuah contoh jika salah seorang dari
pihak suami istri telah ridha terhadap aib salah satu belah pihak maka ia harus
menerima aib tersebut dikemudian hari. Oleh karena itu, maka </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">kaidah inilah yang paling cocok guna menghukumi keboleh tidaknya operasi
rekontruksi hymen. Yakni bilamana seorang suami ridho dengan sebuah pernikahan
maka ia juga harus ridho pada segala hal yang ditimbulkanya sebagai sebuah
konsekuensi dan tanggung jawab. Robeknya hymen sang istri karena hubungan intim
adalah suatu hal yang wajar yang pasti terjadi dan harus diterima, sehingga
segala hal yang diupayakan sebagai bentuk ketidak relaan terhadap konsekuensi
tersebut (robeknya hymen) merupakan bentuk pelanggaran terhadap prinsip
Islam. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level3 lfo7; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: .55pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.3.2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kondisi kedua yaitu robek
dengan sebab kecelakaan </span><b><u><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam kondisi yang
dikarenakan sebuah kecelakaan maka menurut pendapat yang lebih kuat adalah
tidak diperbolehkan. Sebab kemungkinan mendapat mafsadah bersifat wahn atau
masih diragukan. Sedangkan dalam kaidah fikih disebutkan menolak mafsadah lebih
didahulukan daripada sekadar mendapat manfaat yang masih bersifat dhanny.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Disisi lain, s</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ebagaimana termaktub dalam kaidah bahwa tidak dapat dimungkiri berubahnya
maslahat dengan berubahnya zaman. Hal tersebut memberikan sebuah conclus
tetapnya hukum. Penerapan kaidah maslahat dan mafsadah dalam hal ini
mengantarkan kita bahwa dharurat yang ada dalam <i>hymenoplasty</i> tertutup.
Hal ini dikarenakan rusaknya akhlak serta moral masyarakat serta hilangnya
keimanan dan ketakwaan dari dalam diri mayoritas masyarakat hari ini. Oleh
karena itulah <i>hymenoplasty</i> dilarang, maslahat tidak dapat dijadikan
sebagai pertimbangan hukum untuk permasalahan ini karena rusaknya zaman. </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini sebagaimana yang dinayatakan oleh Muhammad Kholid Manshur <a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a>dalam
kitabnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-left: 108.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level3 lfo6; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.3.4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Kesimpulan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dari pemaparan yang
telah penulis paparkan diatas, maka kita dapat mengambil beberapa kesimpulan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Operasi rekonstruksi <i>hymen</i>
tidak diperbolehkan bagi seorang wanita PSK atau yang sudah terkenal tindak
asusilanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal lain selain karena
zina yang berkelanjutan masih menuai ikhtilaf, hanya saja pendapat yang dipilih
oleh penulis adalah yang tidak memperbolehkanya secara mutlak dengan dalil yang
lebih kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; mso-list: l4 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Adapun jika dilakukan
oleh orang yang sudah menikah maka hukumnya sama, tidak diperbolehkan secara
mutlak. Sebab masih ada beberapa alternative lain untuk memperoleh kembali keharmonisan
rumah tangga.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Nu’aim Yasin, <i>Fikih Kedokteran</i>, ( Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006 M),
diterjemahkan oleh Munirul Abidin, hlm. 239 <o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<i><span lang="IN">Shahih Muslim</span></i><span lang="IN">, bab Bisyarah min Sitrillahi ‘Aibah fi, no. 6760, jild. 8</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <span lang="EN-ID">Nu’aim Yasin, <i>Fikih kedokteran</i>,…….hlm. 240</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">Nu’aim Yasin, <i>Fikih
kedokteran</i>,…….hlm. 245</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">ibid…….hlm.246</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">Nu’aim Yasin, <i>Fikih
kedokteran</i>,…….hlm. 246</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendapat ini dilazimi oleh </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dr. Muhammad Mukhtar
asy-Syanqity dan Syeikh Izuddin at-Tamimi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 8.0pt; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN"> Jalaluddin asy-Syuyuthi, <i>al-Asybah wa
an-Nadhair fi Qawaid wa Furu’I Fiqhi asy-Syafi’iyyah</i>, ( Beirut: Dar
al-Fikr, 2011 M), hlm. 178</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Wahbah Zuhaili, <i>al-wajiz fi Ushul al-Fiqhi</i>, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1995 M), cet. Kedua, hlm. 71<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Jalaluddin as-Suyuti, <i>al-Asybah wa an-Nadhair fi Qawaid wa Furu’I Fiqhi
asy-Syafi’iyyah</i>, hlm. 172<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20III.rtf#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Muhammad Kholid Manshur, <i>al-Ahkam
ath-Thibbiyah al-Muta’alliqah binnisa’ fi Fiqhi al-Islamy</i>, (Dar Nafais:
Urdun, 1999 M)</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4340897895654142731.post-88833847727511034512016-10-25T08:16:00.003-07:002016-10-25T08:16:41.252-07:00hukum operasi hymen bab 2<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">BAB II<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18.0pt; text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Landasan Teori<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hymenoplasty</span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> merupakan jenis tindak operasi. Oleh karenanya, sebelum masuk pada
sentra topic pembahasan kita, perlu kiranya kita ketahui apa itu operasi dan
syarat apa sajakah yang harus terpenuhi sebelum melakukan tindakan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo4; text-align: justify; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian Operasi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.55pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Operasi atau disebut dalam bahasa Arab dengan <i>al-Jirahah</i> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> merupakan </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">kata jamak dari <i>al-jarhu</i> yang berarti melukai. Secara bahasa,
jika dikatakan <i>Al-Jirahah At-Thibbbiyah</i> maka yang berarti adalah operasi
bedah kedokteran. Sebab, dengan cara itulah kulit seseorang dilukai atau bagian
tubuh tertentu dipotong dengan alat peluka atau medis.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada dasarnya
melakukan operasi merupakan perkara yang mengadung maslahat dan mafsadah
sekaligus. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Oleh karena itulah para
ulama serta tim medis memberikan syarat-s</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">yarat diperbolehkanya </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">melakukan
tindak </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">operasi</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. D</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">iantara</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> syarat-syarat tersebut a</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dalah</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pasien tersebut benar-benar membutuhkanya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Asas kebutuhan tersebut
merupakan aspek penting yang harus diperhatikan mengingat konsekuensi tindak
operasi yang memiliki resiko besar. J</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">ika memang </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">dalam pelaksanaan operasi tersebut </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">didapati sebuah kebutuhan maka diperbolehkan melakukan operasi, dan jika
hajah </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">akan operasi </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">tersebut hilang maka hilanglah kebolehan tersebut. Hal ini disebabkan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> jika suatu kebolehan diberikan dalam kondisi udzur maka kebolehan tersebut
hilang jika udzur yang menjadi sebab kebolehanya hilang. Hal ini senada dengan
sebuah kaidah fiqih yang berbunyi “<i>apa yang diperbolehkan karena udzur maka
bathal jika udzur tersebut hilang</i>” atau dengan bahasa lain, “ </span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span>"إذا زال المانع عاد الممنوع</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang artinya “ jika penghalang telah hilang maka yang dihalangi
kembali lagi”.</span><a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pasien atau wali mengizinkan tindak operasi tersebut </span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Jika sebuah operasi tidak
menggunakan izin wali maka hal tersebut merupakan sebuah kedholiman. Sebab wali
pasienlah yang berhak memutuskan ada tidaknya sebuah operasi.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dokter atau yang melakukan operasi merupakan orang yang ahli<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Ahliyyah dalam
hal ini mencakup dua hal, memiliki kecakapan ilmu atasnya dan dapat
menerapkanya serta terjamin kesembuhannya.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Dua macam ahliyyah tersebut menjadi wajib dan penting, sebab tanpa keduanya
dapat menimbulkan madharat untuk pasien yang dapat menyebabkan kematian.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dugaan kuat lancarnya operasi oleh dokter<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 49.65pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-hansi-font-family: Calibri;">-<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh kecuali dengan operasi</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Hal ini disebabkan operasi merupakan sebuah tindakan yang memiliki aspek
dharar besar sehingga jika ada alternatif lain yang dapat ditempuh dengan
konsekuensi lebih ringan maka lebih baik memilih alternatif lain tersebut.</span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 18.55pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo4; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.2.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pengertian <i>Hymenoplasty</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Secara etimologi
selaput dara dalam bahasa Indonesia dan <i>ghisyau al-b</i></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">i</span></i><i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">karah </span></i><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> dalam bahasa Arab maupun <i>hymen</i>
dalam bahasa medis mengandung arti <i>anat </i>selaput tipis yang menutupi
sebagian atau seluruh muara vagina.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam ilmu kedokteran,
selaputdara diistilahkan dengan <i>hymen</i>. Sebagaimana dilansir oleh
Wikipedia, <i>hymen</i> adalah lipatan selaput (membran) tipis yang menutupi sebagian luar vagina.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></a>
Ahmad Farhan dalam skripsinya mengutip perkataan Sylvia S. Mander mengatakan
bahwa <i>hymen</i> merupakan selaput (membran) tipis yang menutupi sebagian
liang vagina yang pada bagian tengahnya berlubang tempat keluarnya darah
menstruasi dan pada umumnya dimiliki oleh perempuan perawan.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sedangkan <i>hymenoplasty</i>
adalah sebuah tindakan operasi untuk mengembalikan selaput dara yang robek
dikarenakan karena sebab-sebab tertentu.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level2 lfo4; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.3.</span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Penyebab robeknya
hymen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Robeknya <i>hymen</i>
tidak hanya disebabkan terjadinya senggama sebagaimana yang telah masyhur
diketahui. Disana ada beberapa penyebab robeknya <i>hymen</i> yang terkadang
tabu untuk diketahui. Diantara penyebabnya adalah:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Terjadinya persenggamaan<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Kecelakaan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">, darah haidh terlalu
deras.<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></a></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">
Terjadinya kecelakaan baik berupa benturan atau lainya serta darah haidh
yang keluar terlalu keras dapat menyebabkan sobeknya selaput dara. Hal ini
biasanya terjadi pada selaputdara yang bersifat terlalu tipis atau rapuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Robeknya
selaputdara yang disebabkan karena derasnya darah haidh juga pernah dikisahkan
dalam sebuah riwayat bahwa ada seorang lelaki tidak mendapati keperawanan
istrinya yang dikarenakan darah haidhnya mengalir terlalu keras. Lantas Aisyah
ra., mengabarkan pada sang suami bahwa haidh dapat menyebabkan perobekan secara
pasti pada selaputdara seorang wanita. (mughni, syarh al-kabir/ 7422) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Olahraga<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-ID" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-add-space: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> Olahraga yang terlalu keras dapat
menyebabkan perobekan bagi hymen yang bersifat terlalu rapuh. Jenis olahraganya
biasanya adalah berkuda,beladiri dan yang bersifat keras lainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-ID" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tindak pemerkosaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div>
<!--[if !supportFootnotes]--><br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<!--[endif]-->
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">Muhammad Kholid Mukhtar, <i>al-Ahkam
ath-Thibbiyyah</i>, (Urdun: Dar an-Nafais, 1999 M), hlm. 157</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Muhammad Umaim al-Ikhsan
al-Mujaddidi al-Barkati, <i>Qawaid al-Fiqhi,</i> (Dar an-Nasr: Balseroz</span><span lang="EN-ID">, tt</span><span lang="IN">), hlm. 13<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN">Ahmad bin Syaikh Muhammad az-Zarqa, <i>Syarh Qawaid Fihiyyah</i>, versi maktabah
Syamilah, hlm. 111<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-ID">Muhammad al-Burnu, <i>al-Wajiz fi
Idhahi al-Qawaid al-Fiqhiyyah al-Kuliyyah</i>, ( )</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <span lang="IN">Ibnu Qayyim al-Jauziyah, <i><span style="color: red;">Thibbun Nabawy</span></i><span style="color: red;">/ 283</span></span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="color: red; font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span><!--[endif]--></span></span></a><span lang="IN" style="color: red; mso-ansi-language: IN;"> Al-mughny ma’a syarh al-Kabir,
Ibnu qudamah,6/120</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Ahkam Jirahah ath-Thibbiyyah/110</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Hasan Alwi, dkk, <i>Kamus Besar Bahasa Indonesia</i>, (Jakarta: Balai Pustaka,
2000 M), cet. Ketiga, hlm. 1018<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span><!--[endif]--></span></span></a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Selaput_dara"><span lang="EN-ID">https://id.wikipedia.org/wiki/Selaput_dara</span></a><span lang="EN-ID">, diakses tanggal 18, pkl. 17: 20</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">Sylvia S. Mander, <i>understanding
Human Anatomy and Physiology</i> dalam Ahmad Farhan, <i>Pemakaian Hymen Tiruan
dalam Pernikahan Tinjauan Hukum Islam</i>, (Jakarta: UIN Syarif hidayatulloh,
2010 M), hlm.22</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Muhammad Ibrahim al-Hafnawy<i>, Fatawa asy-Syar’iyyah al-Mu’ashirah</i>,
(Kairo: Dar al-Hadits, 2009 M), cet. Ketiga, hlm. 522<o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="IN">Hisyam bin Sayyid bin Haddad, <i>Al-Gharah
‘ala Ratqi Ghisya al-Bikarah</i> , (Maktabah Dakwah: al-Azhar, 1996), hlm. 27, <i>hukmu
syari lijirahati ghisya bikarah</i>/ 9</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
<span lang="EN-ID">Ibid</span><span lang="IN">, hlm.26</span><o:p></o:p></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-indent: 36.0pt;">
<a href="file:///D:/%D9%85%D8%A7%D9%87%D8%B1%D8%A9/wajieBach/jinayah/maqalaty/jinayah%20revisi/BAB%20II.rtf#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span><!--[endif]--></span></span></a>
Hisyam bin Sayyid bin Haddad<i>, </i><i><span lang="EN-ID">al-Gharah ‘ala Ratqi Ghisya al-Bikarah</span></i><span lang="EN-ID">, (Kairo: Maktabah Dakwah, 1996 M), cet.
Pertama, hlm.</span><span lang="IN"> 26</span><span lang="EN-ID">-27</span><o:p></o:p></div>
</div>
</div>
Penakluk senjahttp://www.blogger.com/profile/04423067365835571018noreply@blogger.com0